Kolam Facultative Unit Pengolahan Limbah

104

7.6.4 Kolam Facultative

Proses anaerobic berlangsung didasar kolam, tanpa kehadiran oxygen dan proses aerobic berlangsung di kedalaman dimana oxygen dapat di suplai oleh aerator. Padatan organik yang mengendap ke dasar kolam akan mengalami proses anaerobic oleh bakteri anaerobic yaitu E.coli di dasar kolam, sedangkan padatan organik terlarut dari sumber limbah maupun senyawa-senyawa bereduksi hasil metabolisme bakteri anaerobic dari dasar kolam akan diproses secara aerobic oleh bakteri Nitrosomonas dan diaerasi secara kontinu oleh aerator. Dalam desain sistem pengolahan limbah pabrik ini digunakan 2 unit kolam facultative yang dipasanag seri dan dalam kolam perama primary pond di pasang 1 unit aerator untuk mensuplai kebutuhan oksigen. Perhitungan Kolam Facultative 1. Kolam Facultative I Laju volumetrik Q = 0,7 m 3 jam = 700 Ltrjam = 16.800 Ltrhari BOD 5 S o = 783 mgLtr Nalco, 1988 Direncanakan : Waktu tinggal 10 hari a. Menentukan ukuran Volume kolam = Q x t = 0,7 m 3 jam x 10 hari x 24 jamhari = 168 m 3 Kedalaman kolam direncanakan 2 meter Luas area kolam, A = 3 2 168 m = 84 m 2 m b. Penentuan BOD Effluent, S Suhu udara di Indonesia berkisar 25 - 37 o C. Untuk desain dipakai suhu minimum karena pertumbuhan mikroba adalah minimum pada suhu tersebut sehingga kemungkinan kegagalan dalam sistem pengolahan limbah pabrik dapat dikurangi. Konstanta laju pertumbuhan pada suhu 25 o C k 25 , dihitung dengan persamaan : k T = k 20 . θ T – 20 Pers. 2-25 Metcalf Eddy, 2003 105 Dimana : θ = koefisien suhu 1,03 – 1,12 k 20 = 0,2 – 1,0 Dalam hal ini diambil, θ = 1,03 dan k 20 = 0,2 hari -1 k 25 = 0,2 x 1,03 25 – 20 = 0,2319 hari -1 Efisiensi penghalangan BOD, η = 70–90 ; diambil efisiensi penghilangan BOD = 80 Tabel 8.1 Arceivala, 1998 Suspended solid, SS effluent = 50 – 150 mgliter ; diambil SS = 100 mgliter Tabel 8.1 Arceivala, 1998 VSS = 50 -80 SS ; diambil = 70 Tabel 8.1 Arceivala, 1998 BOD yang dapat dihilangkan = So – So x η = 783 – 783 x 0,8 = 156,6 mgliter BOD 5 dari VSS effluent = 0,77 x 0,7 x 100 = 53,90 mgliter Total BOD effluent = 156,6 mgliter + 53,90 mgliter = 210,5 mgliter c. Oksigen yang dibutuhkan Efisiensi penghilangan padatan total ; η = Padatan total masuk - Padatan total keluar Padatan total masuk = 783 mgliter - 210,5 mgliter 783 mgliter x 100 = 73,12 O 2 = 0,555 x 3 3 6 1000 l 1kg 1,4 x 783 mgl x 0,7 m jam x x m 10 mg       = 0,4259 kgjam d. Daya aerator Kebutuhan daya aerator berkisar 0,3 – 2 kg gaskW.jam, dipakai dengan daya aerator = 0,3 kg gaskW.jam. Konsentrasi oksigen di udara 21 mol 23,3 massa Total daya aerator = 0,4259 kgO 2 jam x 1 1 kW.jam x 0,233 0,3 kg = 6,093 kW = 8,1708 hp 106 2. Kolam Facultative II Laju alir volumetric air, Q = 0,7 m 3 jam BOD 5 , S o = 97,9 mgliter Nalco, 1988 Waktu tinggal 10 hari a. Menentukan ukuran Volume kolam = Q x t = 0,7 m 3 jam x 10 hari x 24 jamhari = 168 m 3 Kedalaman kolam direncanakan 2 meter Luas area kolam, A = 3 2 168 m 84 m 2 m = b. Penentuan BOD Effluent, S Suhu udara di Indonesia berkisar 25 - 37 o C. Untuk desain dipakai suhu minimum karena pertumbuhan mikroba adalah minimum pada suhu tersebut sehingga kemungkinan kegagalan dalam sistem pengolahan limbah pabrik dapat dikurangi. Konstanta laju pertumbuhan pada suhu 25 o C k 25 , dihhitung dengan persamaan : k T = k 20 . θ T – 20 Pers. 2-25 Metcalf Eddy, 2003 Dimana : θ = koefisien suhu 1,03 – 1,12 k 20 = 0,2 – 1,0 Dalam hal ini diambil, θ = 1,03 dan k 20 = 0,2 hari -1 k 25 = 0,2 x 1,03 25 – 20 = 0,2319 hari -1 Efisiensi pen ghlangan BOD, η = 70–90 ; diambil efisiensi penghilangan BOD = 80 Tabel 8.1 Arceivala, 1998 Suspended solid, SS effluent = 50 – 150 mgliter ; diambil SS = 50 mgliter Tabel 8.1 Arceivala, 1998 VSS 50 80 SS = − ; diambil = 70 Tabel 8.1 Arceivala, 1998 BOD yang dapat dihilangkan = So – So x η = 97,9 – 97,9 x 0,8 = 19,58 mgliter BOD 5 dari VSS effluent = 0,77 x 0,7 x 50 = 26,95 mgliter 107 Total BOD effluent = 19,58 mgliter + 26,95 mgliter = 46,53 mgliter c. Oksigen yang dibutuhkan Efisiensi penghilangan padatan total ; η = masuk total Pada keluar total Pada masuk total Pada tan tan tan − = liter mg liter mg liter mg 9 , 97 53 , 46 9 , 97 − x 100 = 52,5 O 2 = 0,525 x 3 3 6 1000 l 1kg 1,4 x 97,9 mgl x 0,7 m jam x x m 10 mg       = 0,0504 kgjam d. Daya aerator Kebutuhan daya aerator berkisar 0,3 – 2 kg gaskW.jam, dipakai dengan daya aerator = 0,3 kg gaskW.jam. Konsentrasi oksigen di udara 21 mol 23,3 massa Total daya aerator = 0,0504 kgO 2 jam x 1 1kW.jam x 0,233 0,3 kg = 0,7210 kW = 1 hp

7.7 Luas area pengolahan limbah