2. Besarnya Jumlah Hutang Tidak Sesuai Dengan Tuntutan
Dalam pembuatan akta pengakuan hutang sering juga ditemui jumlah hutang nasabah debitur belum dapat dipastkan jumlahnya. Mahkamah Agung berpendapat
akta pengakuan hutang seperti ini tdak dapat dieksekusi. Masalah yang paling sering dipersengketakan dalam grosse akta ialah mengenai besarnya jumlah hutang.
Perselisihan besarnya jumlah hutang antara pihak debitur dengan kreditur terutama diketemukan dalam perikatan kredit.
Kesulitan menentukan jumlah hutang yang pasti itu disebabkan beberapa faktor, antara lain :
a. Dalam Akta Perjanjian Kredit ada tercantum klausula yang memberi wewenang kepada kreditur untuk menentukan secara sepihak Jumlah Hutang Debitur
dikemudian hari. Faktor klausal yang memberikan hak penuh kepada kreditur untuk menetapkan berapa jumlah hutang pihak debitur merupakan syarat yang
menundukkan pihak debitur secara mutlak harus menerima begitu saja berapapun besarnya jumlah hutang yang ditetapkan kreditur dalam buku rekening
Bankkredit b. Adanya selisih pendapat tentang jumlah pembayaran yang dilakukan Debitur
Perselisihan ini timbul tidak terlepas kaitannya dengan faktor yang pertama, yakni dengan diperjanjikannya syarat yang memberi kewenangan penuh kepada pihak
kreditur bank untuk menentukan besarnya jumlah akhir hutang debitur, timbullah suatu anggapan pada diri debitur tentang adanya kecurangan pihak
kreditur. Rasa kecurigaan akan adanya kecurangan pihak kreditur semakin berkesan pada diri debitur, karena ketidakterbukaan pihak kreditur bank
memperhitungkan jumlah cicilan yang telah dibayarkan pihak debitur.
Universitas Sumatera Utara
Upaya-upaya yang dapat dipergunakan pengadilan untuk menemukan jumlah hutang yang diperselisihkan, dapat berupa :
1 Mempertemukan pihak debitur dengan pihak kreditur
131
Cara ini dapat berupa sidang insidental atau berupa pertemuan resmi dengan jalan memberi kesempatan kepada para pihak mengajukan fakta-fakta perhitungan
yakni: pihak debitur mengajukan fakta penerimaaan pembayaran dari pihak kreditur bank. Pihak kreditur atau bank untuk menentukan jumlah akhir
besarnya hutang debitur, pada prinsipnya adalah memperhitungkan besarnya jumlah hutang menurut pembukuan.
2 Meminta bantuan Akuntan Publik
132
Cara ini merupakan meminta bantuan akuntan publik untuk mengaudit jumlah hutang yang sebenarnya. Hasil audit tersebut dapat ditetapkan
pengadilan sebagai jumlah hutang yang diperkirakan berdasar akta. Demikian sikap yang tepat dalam menghadapi ketidakpastian jumlah
hutang apabila jumlah itu diperselisihkan. Pada saat kredit dinyatakan macet oleh bank, maka status perhitungan bunga
Bank yang seharusnya menjadi keuntungan bank dalam proses pemberian kredit berhenti perhitungannya, karena dalam hal ini Bank atau kreditur yang melakukan
pemutusan secara sepihak terhadap perjanjian-kredit dengan debiturnya, dengan menyatakan secara tertulis bahwa kreditnya tersebut sebagai kredit macet, maka
131
Wawancara dengan Bapak Irvan Satya, Pimpinan Cabang BNI Syariah, Pematang Siantar, tanggal 11 September 2009
132
Wawancara dengan Bapak Irvan Satya, Pimpinan Cabang BNI Syariah, Pematang Siantar, tanggal 11 September 2009
Universitas Sumatera Utara
secara yuridis pada saat itu segala sesuatunya harus dalam keadaan status-quo, baik mengenai jumlah kredit yang macet tersebut maupun tentang jumlah
bunganya. Tidak dapat dibenarkan lagi penambahan atas bunga, terhadap jumlah kredit yang sudah dinyatakan macet tersebut.
133
3. Agunan Sebagai Harta Bersama