Kepastian Hukum Terhadap Eksekusi Grosse Akta Pengakuan Hutang

menerbitkan akta perceraian sebagaimana yang dikehendaki oleh Undang-Undang. Dalam rangka penjaminan terhadap kekayaan bersama dalam perkawinan yang terdaftar atas nama salah seorang dari pasangan kawin itu sedangkan mereka telah menerima keputusan Pengadilan yang sudah berkekuatan hukum yang menyatakan perkawinan mereka bubar karena perceraian, akan tetapi tidak atau belum didaftarkan di kantor Catatan Sipil yang berwenang, maka pengikatan atas harta bersama yang statusnya seperti ini tetap memerlukan persetujuan tertulis dari pasangan kawin yang bersangkutan. 126

B. Kepastian Hukum Terhadap Eksekusi Grosse Akta Pengakuan Hutang

Parate eksekusi parate executie adalah pelaksanaan dari suatu perikatan dengan langsung tanpa melalui suatu vonnis pengadilan. Dalam Hukum Acara perdata Indonesia parate eksekusi atau eksekusi langsung terjadi apabila seorang kreditur menjual barang-barang tertentu milik debitur tanpa mempunyai titel eksekutorial. Menurut kamus hukum, parate eksekusi ialah pelaksanaan langsung tanpa melalui proses pengadilan; eksekusi langsung yang biasa dilakukan dalam masalah gadai sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam perjanjian. 127 126 Sebab menurut ketentuan Pasal-221 KUHPerdata, bila keputusan perceraian yang sudah berkekuatan pasti itu tidak didaftarkan ke Kantor Catatan Sipil yang berwenang melampaui dari tenggang waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka perkawinan mereka menjadi utuh kembali atau dengan kata lain secara praktis tanpa disadari oleh para pihak yang merasa sudah bercerai itu, secara otomatis sudah dianggap rujuk kembali dan perceraian tak dapat lagi dituntut dengan alasan yang sama. Nampak bahwa kelalaian mendaftarkan keputusan perceraian ini oleh pembuat undang-undang diberi sanksi hukum atau konsekwensi hukum yang berat atau besar sekali. 127 Sudarsono, Kamus Hukum, Bandung: Grafiti, 1998 Universitas Sumatera Utara Parate eksekusi merupakan eksekusi langsung berdasarkan adanya grosse pada suatu akta pengakuan hutang. Dari sinilah kreditur dapat mengajukan permohonan eksekusi ke Pengadilan Negeri bila debitur tidak dapat melunasi hutangnya pada waktu yang ditentukan tanpa melalui proses peridangan. Meskipun memakai irah-irah, eksekusi tidak dapat dilakukan dengan berdasarkan akta pengakuan hutang terhadap harta debitur yang dijadikan sebagai jaminan. Eksekusi tetap dilakukan harus melalui Pengadilan Negeri. Kekuatan akta pengakuan hutang hanya sebatas mengikat debitur dan kreditur. 128 Grosse akta pengakuan hutang masih dibutuhkan hingga saat ini, tetapi pelaksanaannya tidak mempunyai kekuatan eksekutorial serta tidak berjalan sebagaimana mestinya karena masih harus adalagi gugatan ke pengadilan. 129

C. Hambatan-Hambatan Yang Dialami Pihak Bank Dalam Melakukan Eksekusi Jaminan Kredit