TEMUAN DAN ANALISA Evaluasi program BAitulmaal wa TAmwil Ar-Ridho dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di kel.Pisangan kec.Ciputat Timur

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA

ANALISA EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM MUDHARABAH BMT AR-RIDHO DAN NASABAH SIMPAN PINJAM DALAM PEMBERYAAN EKONOMI MASYARAKAT Evaluasi hasil menurut Isbandi Rukminto Adi dalam buku Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat hal. 160 ini diarahkan pada keseluruhan dampak dari suatu program terhadap penerima masyarakat peserta program. Seperti pendapat Pietrzak et.al 1990: h. 14 pada buku yang sama hal. 190 evaluasi hasil diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak Overall Impact dari suatu program terhadap penerima layanan Recipients. Pada Bab ini penulis akan memaparkan temuan-temuan yang penulis dapatkan selama melakukan penelitian di BMT Ar Ridho yang berkaitan mengenai Evaluasi hasil Out put Program Simpan pinjam mudharabah yang terdiri dari tujuan program simpan mudharabah, pengaruh program simpan mudharabah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan hasil jangka panjang sebagai akibat dari program simpan pinjam mudharabah BMT Ar-Ridho . A. Analisa Terhadap Tujuan Yang Telah Dicapai Oleh BMT Ar-Ridho dan Nasabah Melalui Program Simpan Mudharabah Dalam Meningkatkan Ekonomi Para Nasabah 1. Tujuan Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho Dalam mencapai suatu program dengan baik, hendaknya suatu lembaga memiliki suatu rumusan tujuan yang baik terlebih dahulu. Adapun tujuan program Simpanan Mudharabah BMT Ar-Ridho menurut Bapak H. Indra dalam wawancara sebagai berikut : “eumm..tujuan simpan pinjam itu yang pertama..dia itu untuk modal koperasi atau modal BMT ya..karena anggota. Yang menjadi anggota ini eu..wajib euu..apa, menyimpan disini. Yang kedua, dari dana yang tersimpan itu dapat kita pergunakan sebagai pinjaman anggota. Pinjaman anggota ini eu..diutamakan untuk modal, modal usaha. Eumm..dalam modal usaha ini ada dua yang kita terapkan, mudharabah dan musyarakah.” “kemudian kita mencoba menyediakan eumm..mengelola, mengelola ya, dana pinjaman maupun simpanan itu secara syariah. Jadi kita mencoba menerapkan system syariah itu, bisa ga sih diterapkan di masyarakat? Ternyata bisa. Dengan demikian kan mereka yang terlibat di dalamnya, dan melakukan kegiatan yang halal.” “kalau kita menerapkan sistim bunga, itu kan haram. Riba. Kalo itu yang kita terapkan, berarti kita melibatkan banyak orang melakukan hal yang dilarang agama. Jadi tujuannya yang ketiga itu kita mencoba menerapkan system syariah. Yang ketiga, eh yang ke empat itu. Kiat berusaha untuk menghapus. Tidak akan terhapus ya, karena itu sama saja melarang orang berkorupsi, tetap selama dunia ini ada, mungkin ada otang korupsi. Tapi kita meminimalisir, meminimalisir peran rentenir yang ada di masyarakat. Dan Alhamdulillah dengan kegiatan kita itu, selama ini mereka berhubungan dengan rentenir, mereka balik ke kita. Nah, mereka ke bank itu ga mungkin meminjam ke bank, karena dengan skala usaha yang sangat kecil, itu ga mungkin. Bank kan minimal lima puluh juta.” 51 Senada dengan pernyataan Bapak H.Indra selaku Ketua BMT, pernyataan yang lebih singkat dipaparkan oleh Bapak Muhammad, beliau adalah pengurus BMT di bagian lapangan, mengemukakan bahwa tujuan program Simpanan Mudharabah itu adalah sebagai berikut : “Yang pasti tujuan utamanya adalah membantu warga yang ingin memiliki sebuah usaha untuk membantu kebutuhan kesehariannya karena ekonomi yang lemah.” 52 Dari hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan Program Simpan Pinjam Mudharabah yang paling utama adalah membantu warga yang mempunyai ekonomi lemah dalam bidang usaha berskala mikro dengan memberikan mereka modal untuk usaha dengan memakai sistem syariah tanpa 51 Bapak Indra , Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 52 Bapak Muhammad, Pengurus BMT Ar-ridho Bagian Lapangan, Wawancara Pribadi, Pisangan- Ciputat 12 Februari 2010 memakai bunga pinjaman yang pada umumnya terjadi pada warga dan membuat mereka merasa tercekik akan hutangnya. Dengan adanya Program Simpan Pinjam Mudharabah ini, diharapkan akan ada banyak warga khususnya yang memiliki tingkat perekonomian yang rendah agar dapat memiliki modal untuk membuka suatu usaha yang dapat menciptakan penghasilan yang cukup bagi keluarganya. Tapi itu tidak cukup sampai disitu, dalam melakukan program tersebut, persyatan untuk menjadi nasabah yang akan mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah ini pun harus memiliki kriteria lainnya selain memiliki tingkat ekonomi yang rendah saja, yaitu karakter si nasabah sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Bapak H. Indra dalam wawancara, bahwasanya kriteria nasabah Simpan Pinjam Mudharbah itu sebagai berikut : ”Karena banyak juga yang mereka punya karakter ga baik, nantikan menyusahkan kita menyusahkan dia juga. Jadi untuk awal ini kita memang selektif. Jadi karakternya juga jadi salah satu pertimbangan. Nah untuk mencari karakter ini ga gampang. Biasanya kita cari tau, nah untuk mencari ada triknya, kita pura-pura datang, kita belanja di warung sebelahnya, kita ngobrol-ngobrol atau kita bertahan beberapa saat untuk mengamati apakah dia warungnya banyak yang datang, nagih ketempat dia, tidak jarang pedagang itu punya sampai lima tempat dia berutang. Karena di lapangan itu banyak orang menawarkan. Jadi rentenir-rentenir itu berkeliaran, koperasi-koperasi yang konvensional itu ju ga..bank keliling ya.” 53 Selain harus memiliki kriteria yang jujur, persyaratan untuk menjadi nasabah Program Simpan Pinjam Mudharabah pun harus memiliki usaha setidak-tidaknya selama enam bulan sebelum meminjam. Hal ini dikarenakan agar pihak BMT dapat melihat peluang usaha tersebut agar perputaran keuntungan bagi kedua belah pihak berjalan dengan baik. Seperti yang dikatakan Bapak H. Indra dalam wawancara sebagai berikut : “usaha minimal enam bulan, kalo masih baru tuh masih belum keliatan kestabilannya. Biasanya kalo sebulan, dua bulan, tiga bulan, kalo usahanya bagus, dia bertahan. Kalo ga bagus, biasanya nanti dia berenti. Nah kalo dia sudah berenti, penghasilannya ga ada” 54 53 Bapak Indra , Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 54 Bapak Indra , Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 Persyaratan tersebut memang dibuat untuk menjaga agar BMT Ar-Ridho tetap di jalur yang benar dalam mencapai tujuannya. Karena jika dari persyaratannya saja sudah tidak konsisten, maka tujuannya pun tidak akan tercapai dengan baik, karena dari keuntungan bagi hasil tersebut diperuntukan untuk modal yang akan diberikan untuk nasabah berikutnya, sehingga apabila ada satu usaha nasabah yang tidak berkembang, ini dikhawatirkan akan menganggu kegiatan usaha nasabah yang lainnya. Oleh sebab itu memang BMT Ar-Ridho harus benar-benar selektif dalam memilih nasabah. Untuk membuktikan bahwa tujuan itu sudah terealisasi, maka penulis akan memaparkan temuan di lapangan. Apakah pernyataan yang disampaikan oleh pihak BMT Ar-Ridho ini selaras dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat atau tidak. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tuminem nasabah BMT Ar-Ridho pada Program Simpan Pinjam Mudharabah, sebagai berikut : “yang saya rasakan ya..saya kan seneng bisa dapet bantuan, dan juga lancar-lancar aja, dengan adanya bantuan itu saya jualan jadi lancar, jadi bertambah, jadi bagus. Orang disitu ya enak aja. udah gitu disana ga pake bunga mba, jadi ke sayanya ringan.” 55 Senada dengan yang dikatakan oleh Ibu Tuminem, hal yang serupa disampaikan oleh Ibu Siti Wahyu, pedagang cilok yang merasa terbantu dengan adanya Program Simpan Pinjam Mudharabah ini. Seperti pemaparannya dalam wawancara sebagai berikut : “yaa..kita bisa pinjem modalnya dari BMT, modal kita bisa muter, terus ga pake bunga mba. Terus yang satu lagi, itu pembagian hasilnya buat anak yatim sama kaum dhuafa, jadi saya ngerasainnya adem gitu..enak gitu. Terus persyaratannya itu ga banyak. Kalo di bank-bank kan kita ini itu, terus berangkat meminjam sekali belum tentu ya dikasih. Sedangkan saya pergi ke situ BMT, terus dia sudah percaya, terus lagian sama rumah saya deket kan, tau keseharian, Alhamdulillah dipercaya sama mereka, jadi enak.” 56 55 Ibu Tuminem, Pedagang Makanan, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 Februari 2010 56 Ibu Siti Wahyu, Pedagang Cilok, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 Februari 2010 Jika melihat pemaparan dari dua nasabah, jelas terlihat jika BMT Ar-Rido telah mencapai tahap tujuannya, yaitu membantu warga dalam memberikan modal usaha berskala mikro dengan menegakan sistem syariah Islam, yaitu tanpa bunga. Hal ini cukup untuk mendasari dari tujuan yang akan terus dicapai oleh BMT Ar- Ridho seterusnya agar BMT Ar-Ridho dapat mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya warga Pisangan-Ciputat. Melihat pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada empat tujuan BMT Ar-Ridho dalam Program Simpan Pinjam Mudharabah , yaitu pertama untuk modal BMT itu sendiri, kedua adalah untuk modal usaha para nasabah, ketiga adalah menerapkan system syariah, dan yang terakhir adalah untuk meminimalisir peran rentenir yang ada di masyarakat. 2. Tujuan yang sudah dicapai oleh BMT Ar-Ridho dan Nasabah dari adanya program Simpan Pinjam Mudharabah dalam memajukan dan meningkatkan ekonomi para nasabah Adapun tujuan yang sudah dicapai oleh BMT Ar-Ridho dalam meningkatkan ekonomi para nasabah pada Program Simpan Pinjam Mudharabah menurut Bapak Muhammad sebagai pengurus bagian lapangan, sebagai berikut : “tujuan yang sudah tercapai..euumm..ya Alhamdulillah sekarang ini sudah banyak warga yang terbantu dengan adanya program ini.. , euuumm…menurut sejauh saya turun ke lapangan sih ya cukup berhasil lah..walaopun ga semuanya berhasil.” 57 Hal senada diperkuat dengan argumen dari Bapak Indra sebagai ketua BMT dan Ketua Pelaksana Program Simpan Pinjam Mudharabah, yaitu sebagai berikut : “yang pertama memang eu..pencapaian itu euu..apa ya, ke empat-empat itu tercapai. Cuma dalam jumlah tertentu. Kalau contohnya tahun 2007 itu kita baru membiayai sekitar enam puluh enam pembiayaan, tahun 2008 dan kita membiayai 57 Bapak Muhammad, Pengurus BMT Ar-ridho Bagian Lapangan, Wawancara Pribadi, Pisangan- Ciputat 12 Februari 2010 sekitar dua ratus dua belas pembiayaan. Nah 2009, itu sekitar enam ratus pembiayaan.Nah kita targetkan tahun 2000 ini, eh 2010 ini lebih dari serIbu pembiayaan per tahun. Nah mungkin pencapaian targetnya seperti itu dari segi kuantitatif ya. Dari segi kuantitatif eu.. kita melihat adanya perubahan tingkat kesejahteraan nasabah yang kita bina, karena pada umumnya mereka sudah mengambil pembiayaan dari kita itu sudah diatas tiga tiga kali peminjaman, bahkan ada yang sampai lima kali, atau sepuluh kali. Jadi terlihat ada peningkatan.” 58 Jika melihat pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya jika melihat dari tingkat perkembangan dari tujuan Program Simpan Pinjam Mudharabah memang mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Menurut Bapak Indra, jika nasabah semakin sering melakukan peminjaman, itu artinya usaha mereka semakin berkembang dan maju. Seperti pemaparannya dalam wawancara sebagai berikut: “jadi semakin sering mereka meminjam..itu dampaknya semakin baik terhadap mereka, karena kita memberikan pinjaman itu bukan untuk konsumtif. Betul-betul diarahkan untuk usaha.” “nah sekarang ini kelihatan, jadi walopun sedikit-sedikit terlihat da kemajuan nya. Tadi saya bilang, awalnya mereka hanya jualan bakul, akhirnya bisa sewa kios, dari kios bisa jadi dua kios. Nah seperti itu jadi..kelihatan ada perubahannya.” 59 Jika melihat pemaparan tujuan dan tujuan yang sudah dicapai, penulis dapat menyimpulkan bahwasanya program ini bisa dikatagorikan mencapai keberhasilan. Oleh sebab itu, perlu adanya pemaparan tentang bukti dari keberhasilan tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak muhammad, sebagai berikut : “ Alhamdulillah..sejauh ini yang saya liat banyak nasabah yang tadinya waktu eumm..waktu awal dia meminjam usahanya biasa aja, sekarang jadi berkembang.” 60 Seperti yang sudah dikemukakan oleh Bapak Indra dalam tujuan yang telah dicapai oleh BMT, itu juga merupakan sebuah bukti keberhasilan program Simpanan Mudharabah tersebut. Ada baiknya jika pendapat para pengurus BMT tersebut penulis bandingkan dengan jawaban para nasabah, agar jawaban menjadi absah, selaras dengan apa yang terjadi di lapangan. Apakah jawaban pegurus BMT 58 Bapak Indra , Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 59 Bapak Indra , Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 60 Bapak Muhammad, Pengurus BMT Ar-ridho Bagian Lapangan, Wawancara Pribadi, Pisangan- Ciputat 12 Februari 2010 dirasakan juga oleh para nasabah atau tidak. Berikut pemaparan beberapa nasabah apakah mereka merasakan adanya keberhasilan atau kemajuan setelah mengikuti program ini atau tidak. Bapak Jaini sebagai pedagang ikan dan hasil laut lainnya mengemukakan bahwa : “euu..terbantu sih, ketika kita butuh duit yang instan, yang mendadak, bisa di bantu di pinjemin gitu..bisa..ketika perlu modal yaa di kasih kreditan, di kasih pinjaman. Bisa buat modal.” 61 Senada juga dengan yang diucapkan oleh Bapak Jaini, Ibu Siti Wahyu juga berpendapat sama, menyatakan bahwa : “yaa..kita bisa ini ya, modalnya dari BMT, kita bisa muter, terus ga ada bunganya. Terus yang satu lagi, itu pembagian hasilnya buat anak yatim sama kaum dhuafa, jadi saya ngerasainnya adem gitu..enak gitu. Terus persyaratannya itu ga banyak. Kalo di bank-bank kan kita ini itu, terus berangkat meminjam sekali belum tentu ya dikasih. Sedangkan saya pergi ke situ BMT, terus dia sudah percaya, terus lagian sama rumah saya deket kan, tau keseharian, Alhamdulillah dipercaya sama mereka, jadi enak.” 62 Jika melihat pemaparan pendapat para pengurus BMT dan para nasabah, penulis dapat melihat keselarasan diantara keduanya. Ini dapat disimpulkan bahwasanya memang dalam mencapai tujuan program Simpan Pinjam Mudharabah, pengurus sudah berhasil melakukan upaya pencapaian tujuan program Simpan Pinjam BMT Ar-Ridho tersebut. Terlihat bahwasanya BMT Ar-Ridho telah menciptakan program yang membuat para nasabahnya yang semula tidak berdaya dalam mengatasi kesulitan keuangan untuk permodalan usaha, kini menjadi solusi bagi mereka dalam melakukan usaha khususnya yang berskala mikro. Dengan adanya program Simpan 61 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 62 Ibu Siti Wahyu, Nasabah Pedagang Cilok, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 Pinjam Mudharanah ini nasabah menjadi sangat terbantu, baik untuk permodalan usahanya, maupun dalam membayar pinjamannya yang tidak menggunakan sistem bunga. Para nasabah pun merasakan adanya kemajuan dan perkembangan pada usaha yang mereka jalani. B. Analisa Pengaruh Program Simpan Mudharabah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Adanya Program Simpan Pinjam Mudharabah yang selama ini dijalankan oleh BMT Ar-Ridho ternyata dirasakan manfaatnya oleh beberapa nasabah Program Simpan Pinjam Mudharabah tersebut yang kebanyakan adalah pedagang yang berskala mikro, seperti pedagang kue, sayur dan kios di Kelurahan Pisangan-Ciputat, khususnya yang kesulitan mengenai masalah permodalan. Program Simpan Pinjam Mudharabah ini memiliki peran dalam peningkatan ekonomi para nasabahnya. Maka untuk melihat apakah program ini mempunyai pengaruh pada peningkatan ekonomi para nasabahnya, penulis akan menganalisis penghasilan nasabah sebelum dan sesudah mengikuti program ini. Karena peningkatan pendapatan ini bisa menjadi tolak ukur dari pengaruh Program Simpan Pinjam Mudharabah. Ibu Siti Wahyu dalam wawancara mengemukakan mengenai perubahan penghasilan yang ia alami dalam berdagang cilok setelah mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah, sebagai berikut : “kalo sebelum usaha, sekitar duaan, kalo sesudah punya usaha ini yaa.. bisa jadi tiga tiga juta.” 63 Senada dengan yang dikatakan oleh Ibu Siti Wahyu, Bapak Jaini pun mengalami perubahan ekonomi sebagai berikut : 63 Ibu Siti Wahyu, Nasabah Pedagang Cilok, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 “yaa..kalo sebelum jadi nasabah mah perhari ya..bisa 100 Ribu lah.”, “ya kalo sesudah mah ada kali 150an.” 64 Ibu Misyati yang tidak menyebutkan jumlah penghasilannya, tetapi mengalami hal yang serupa dengan Bapak Jaini dan Ibu Siti wahyu mengungkapkan dalam wawancara sebagai berikut : “kalo bersihnya itu, kalo..saya yang penting punya pinjeman-pinjeman gitu ya, jadinya kan yaa Cuma bisa modal kembali, ama pinjeman-pinjeman kebayar, ma untung anak sekolah, keisi transpot gitu..”, “iya. Alhamdulillah semakin meningkat. Kalo dulu kan SMP masih gratis, jadi kan belum keliatannya belum keberatan gitu ya, sekarang selama SMK udah mau tiga taun ini, ya Alhamdulillah bisa dapet, tercukupi lah gitu. Sehari-hari gitu..” 65 Peningkatan pendapatan yang dialami oleh Ibu Siti Wahyu, Bapak Jaini, Ibu Misyati pun dialami oleh Ibu Yayuk. Menurut Ibu Yayuk, peningkatan pendapatan yang ia dapati adalah berawal dari pinjaman yang ia pinjam ia pakai untuk memperbanyak barang dagangannya pada kios yang ia miliki. Karena dengan ia memiliki modal yang banyak, ia dapat membeli barang-barang dagangannya kepada distributor besar. Maka ia akan mendapatkan harga yang lebih murah dan laba yang lebih banyak. Seperti yang dikemukakan olehnya dalam wawancara sebagai berikut : “yaa soalnya kan ekonomi pedagang beli partai. Kalo kita semakin banyak beli partai besar itu, keuntungan kita lebih banyak. Contoh nih, terigu kita beli ngeteng satu-satu kilo, itu tujuh setengah. Tapi kalo beli satu karung, itu jatohnya akan lebih murah..jadi barang-barang seperti itu. Mangkannya modal harus banyak. Otomatis kita bisa jualan banyak, keuntungan juga akan lebih banyak.” 66 Diakui oleh Bapak Jaini bahwasanya dalam melakukan sebuah usaha tidaklah selamanya meningkat dan menguntungkan. Adakalanya usaha yang Bapak Jaini keluti itu mengalami penurunan pendapatan atau kerugian. Dalam hal ini, BMT Ar-Ridho sebagai pemberi pinjaman bukan hanya tidak memberikan bunga pada pinjaman saja, tapi BMT Ar-Ridho pun memberikan keringanan pada para nasabah 64 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 65 Ibu Misyati, Nasabah Pedagang Sayur, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 66 Ibu Yayuk, Nasabah Pedagang kios makanan dan kebutuhan rumah tangga, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 yang usahanya sedang tidak lancar, maka cicilan dapat ditangguhkan. Sebagaimana pernyataan dalam wawancara, Bapak Jaini mengungkapkan sebagai berikut : “itu pun kadang-kadang pere libur juga..ada kebijakan dari sonoh Kalo lagi sepi boleh ga setor dulu..itulah bijaksananya kan disitu, ukhuwahnya berjalan, di BMT itu mengertilah..” 67 Untuk melihat perkembangan tingkat pengahasilan para nasabah, penulis membuat sebuah tabel rekaputilasi pendapatan para nasabah sebelum dan sesudah mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho, sebagai berikut : NAMA NASABAH JENIS USAHA LAMANYA MENJADI ANGGOTA JUMLAH PEMINJAMAN PENGHASILAN SEBELUM MENJADI NASABAH PENGHASILAN SESUDAH MENJADI NASABAH Jaini Pedagang Hasil Laut Tiga Tahun 10 kali peminjaman Rp. 100.000hari 150.000hari Tuminem Pedagang makanan dan Kue-Kue Empat Tahun 10 kali peminjaman tidak menyebutkan. Tapi cukup membiayai kebutuhan sehari-hari tidak menyebutkan. Tapi dapat membiayai sekolah kedua anaknya Yayuk Pedagang Kios Kebutuhan Rumah Tangga Tiga Tahun 7 kali peminjaman Rp. 2.000.000bulan Rp. 3.000.000bulan Siti Wahyu Pedagang Cilok Tiga-Empat Tahun 2 kali peminjaman Rp. 1.500.000bulan Rp. 2.500.000bulan Misyati Pedagang Sayur Tiga Tahun 10 kali peminjaman Rp. 25.000- 50.000hari Rp. 100.000hari Jika melihat pemaparan diatas, maka dapat dikatakan bahwa Program Simpan Pinjam Mudharabah ini memiliki pengaruh kepada para nasabahnya. Dengan adanya Program Simpan Pinjam Mudharabah ini, para nasabah mengalami peningkatan penghasilan setelah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah. Maka penulis dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwasanya Program Simpan 67 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 Pinjam Mudharabah ini berpengaruh positif bagi perkembangan dan peningkatan ekonomi para nasabahnya. C. Analisa Kebutuhan Individu Yang Telah Terpenuhi Sebagai Akibat Dari Program Simpan Mudharabah Bmt Ar-Ridho dan Masyarakat Di Wilayah Ciputat Setelah melihat adanya perubahan peningkatan dalam pendapatan, maka secara otomatis kebutuhan individu para nasabah pun tentunya akan berubah. Dari hasil wawancara penulis dengan para nasabah, diketehui ada beberapa kebutuhan individu yang terpenuhi setelah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah. Bapak Anggun Setiawan dalam wawancara menyampaikan bahwasanya, dengan adanya program Simpan Pinjam Mudharabah ini ternyata selain membawa dampak positif bagi BMT, para nasabahnya pun mengalami perkembangan dalam usahanya, berikut pemaparannya : “ya bisa untuk modal usaha, terus membangun, misalkan untuk membeli peralatan untuk usaha dia.” 68 Hal tersebut pun dikatakan oleh Muhammad sebagai pengurus BMT bagian lapangan khususnya dalam program Simpan Pinjam Mudharabah yang menyatakan bahwa selama ia berinteraksi dengan para nasabah, ia melihat perkembangan yang dialami oleh para nasabahnya. Berikut pemaparannya dalam wawancara : “ya..mungkin. tapi kalo untuk keseharian sepertinya sudah terpenuhi. Seperti untuk kebutuhan sehari-hari…euuumm…untuk modal usahanya, buat anaknya sekolah..ya cukuplah.” 69 Setelah melihat pemaparan para pengurus BMT, penulis akan menganalisis dan membandingkan dengan apa yang ditemukan di lapangan. Siti Wahyu dalam 68 Bapak Anggun Setiawam, Pengurus BMT Ar-Ridho Bagian Administrasi, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 69 Bapak Muhammad, Pengurus BMT Ar-Ridho Bagian Lapangan, Wawancara Pribadi, Pisangan- Ciputat 12 Februari 2010 wawancara mengungkapkan bahwasanya dengan ia mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah, ia dapat memenuhi kebutuhan individu khususnya terhadap permodalan. Siti Wahyu adalah seorang nasabah yang membuka usaha pada saat setelah ia meminjam kepada BMT Ar-Ridho. Seperti dalam pernyataannya dalam wawancara, sebagai berikut : “ooh kalo minjem ini yaa..saya kebantu banget soal modal. Kan saya baru punya usaha pas abis minjem. Kalo soal usaha..baru sebentar sih dagangnya, jadi kebutuhan sehari-hari. Apa lahi kan sekarang mahasiswa lagi lIbur, jadi mungkin aga redup. Tar mungkin kalo udah mulai masuk lagi mungkin.” 70 Siti Wahyu mengalami terpenuhnya kebutuhan individu terhadap modal usaha karena sebelum ia membuka usaha cilok tersebut, dia mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho. Oleh karena itu kebutuhan individu yang paling terasa olehnya adalah mengenai terpenuhinya modal untuk usaha. Terpenuhinya kebutuhan individu atas modal usaha dirasakan pula oleh Bapak Jaini. Bapak Jaini adalah pedagang ikan dan hasil laut lainnya yang sudah membuka usahanya sebelum mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah. Usaha yang sudah digelutinya selama dua puluh tahun, ternyata tidaklah selalu lancar dan menguntungkan, ada kalanya dimana usaha yang ia geluti mengalami kerugian yang mengakibatkan modal tidak kembali yang akhirnya membuat usahanya Dalam wawancara, Bapak Jaini mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : “euu..terbantu sih, ketika kita butuh duit yang instan, yang mendadak, bisa di bantu di pinjemin gitu..bisa..ketika perlu modal yaa di kasih kreditan, di kasih pinjaman. Bisa buat modal. Apalagi pas omsetnya lagi turun, itu ngebantu banget.” 71 Hal serupa pun dialami oleh Ibu Tuminem, sebelum ia mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah ini, ia adalah pedagang kue dan gorengan yang berdagang dengan kursi dan meja selama tigabelas tahun, tetapi setelah ia mengikuti 70 Ibu Siti Wahyu, Nasabah Pedagang Cilok, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 71 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 Program Simpan Pinjam selama empat tahun saja, kini usahanya sudah semakin berkembang. Sekarang ia telah memiliki dua kios dengan usaha yang berbeda. Ia berjualan kue-kue, bakso dan makanan untuk sarapan pagi seperti nasi uduk dan lontong sayur. Berikut pemaparannya : “iya, Alhamdulillah..setelah 13 taun saya dagang Cuma di kursi-kursi gitu doang, sekarang udah bisa buka kios sendiri. Usahanya juga makin banyak.” 72 Melihat pemaparan diatas, terlihat bahwa dengan mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah, kebutuhan individu akan tercukupinya modal untuk usaha yang Ibu Siti Wahyu, Bapak Jaini, dan Ibu Tuminem geluti sudah terpenuhi setelah mengikuti program ini selaras dengan apa yang telah pengurus BMT paparkan. Maka dapat disimpulkan bahwa program Simpan Pinjam Mudharabah ini dapat memberi dampak yang positif, yaitu terpenuhinya kebutuhan individu akan modal untuk usaha yang digeluti oleh para nasabah. Seperti yang telah Bapak Muahammad dan Bapak Anggun Setiawan telah paparkan, bahwasanya program ini selain memberi dampak akan terpenuhinya kebutuhan individu atas modal usaha, Program Simpan Pinjam Mudharabah pun memberikan dampak positif lainnya, yaitu terpenuhinya kebutuhan individu atas kebutuhan sehari-hari. Jika nasabah dapat mengatasi permodalan usahanya, maka otomatis kebutuhan akan terpenuhinya kebutuhan pokok rumah tangga akan terpenuhi pula. Seperti yang diakatan oleh Ibu Misyati dalam wawancara, sebagi berikut : “iya. Alhamdulillah semakin meningkat. Kalo dulu kan SMP masih gratis, jadi kan belum keliatannya belum keberatan gitu ya, sekarang selama SMK udah mau tiga taun ini, ya Alhamdulillah bisa dapet, tercukupi lah gitu. Sehari-hari gitu..” 73 2010 72 Ibu Tuminem, Nasabah Pedagang makanan, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 73 Ibu Misyati, Nasabah Pedagang Sayur, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 Terlihat dari pemaparan Ibu Misyati, bahwasanya setelah ia mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah ini, ia dapat memenuhi kebutuhan individu dalam kebutuhan pokok rumah tangga. Bahkan ia dapat membiayai kedua anaknya yang masih bersekolah. Hal serupa pun dialami oleh Bapak Jaini, ia dapat membiayai kedua anaknya yang berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah, dalam pemaparannya dalam wawancara oleh penulis ketika di tanya mengenai kebutuhan individu apa yang sudah ia alami, sebagai berikut : “yaa..ada untuk anak-anak kuliaah. Hahaha.” 74 Jika melihat perbandingan antara pendapat pengurus BMT dengan para nasabah, maka dapat disimpulkan bahwasanya program Simpan Pinjam Mudharabah pun dapat memberikan dampak yang baik bagi para nasabahnya, mereka dapat memenuhi kebutuhan kesehariannya, seperti yang telah dipaparkan oleh Bapak Muhammad dan Anggun Setiawan selaku pengurus bagian lapangan dan administrasi Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho. Selain dapat memenuhi kebutuhan individu akan terpenuhinya modal usaha dan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho ini pun dapat memberi dampak yang besar dalam kehidupan para nasabahnya. Bukan hanya kebutuhan pokok yang dapat terpenuhi, tetapi kebutuhan sekunder pun dapat mereka raih, seperti yang dipaparkan oleh Bapak Indra dalam wawancara, sebagai berikut : “kalo kebutuhan dasar, terpenuhi ya. kalo kebutuhan yang mungkin lebih pada sekunder, itu relatif. Ada yang sudah terpenuhi, ada yang penghsilannya lebih dari empat juta sebulan, itu kan sudah lumayan ya?” 75 Setelah melihat pemaparan para pengurus BMT, penulis akan menganalisis dan membandingkan dengan apa yang ditemukan di lapangan. Hal ini dilakukan 74 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 75 Bapak Indra, Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 agar penulis akan menemukan kesimpulan dalam evaluasi program output ini. Oleh karena itu penulis akan membendingkan dengan pemaparan para nasabah. Ibu Yayuk dalam wawancara mengatakan bahwa semenjak ia mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah, ia mengalami keuntungan yang besar. Ia dapat memperlebar sawah yang ia miliki sebelum ia mengikuti prorgam ini. Ia sudah mempunyai sawah tetapi tidak luas, sekarang setelah ia mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah, kios yang ia buka pun semakin berkembang, dan sawah di kampunya pun semakin lebar. Bahkan sekarang ia dapat membeli mesin bajak sendiri untuk sawahnya dari keuntungan kios yang ia dapatkan dalam kurun waktu tiga tahun setelah ia mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah ini. Berikut pemaparannya : “pasti..ya buat anak, jelas ya. Nambah yaa, mungkin tadinya sawah satu petak jadi nambah dua atau tiga petak. Kaya gitu.. yang dulu aku belum kebeli alat bajak, sekarang beli. Ya insya Allah kan bisa nambah lagi.” 76 Hal serupa pun dialami Ibu Misyati, setelah mengalami turun naiknya sebuah usaha, setelah ia berjualan sayur selama tiga belas tahun dan mengikuti program Simpan Pinjam Mudharabah di BMT Ar-Ridho, ia telah memetik hasil yang positif khususnya setelah ia mengikuti program ini. kini setelah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah, usahanya pun semakin berkembang, keuntungan yang ia dapat memperindah rumahnya, sebelumnya ia memiliki rumah tanpa lantai keramik, kini rumahnya berubah menjadi lebih indah, seperti pemaparannya dalam wawancara sebagai berikut : “ya Alhamdulillah..yang tadinya ga punya kaya gini menunjuk ke lemari dan TV, rumah juga belum di keramik, Alhamdulillah bisa dikeramik. Bisa punya dinding kamar mandi gitu..semenjak minjem ke BMT” 77 Jika melihat pemaparan kedua nasabah diatas, ini terlihat jelas bahwa setelah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah, para nasabah mengalami 76 Ibu Yayuk, Nasabah Pedagang kios makanan dan kebutuhan rumah tangga, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 77 Ibu Misyati, Nasabah Pedagang Sayur, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 peningkatan ekonomi secara signifikan. Bukan hanya kebutuhan individu yang pokok saja yang dapat para nasabah penuhi, tapi kebutuhan individu yang sekunder pun dapat mereka raih. Pemaparan Ibu Yayuk dan Ibu Misyati selaras akan yang telah dikatakan oleh Bapak Indra. Artinya program ini memang telah memberi dampak yang sangat baik kepada para nasabahnya. Dari hasil temuan dan analisis yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwasanya ada tiga indikator keberhasilan Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho dalam memenuhi kebutuhan individu para nasabahnya, yaitu pertama terpenuhinya kebtuhan individu akan modal usaha, kedua adalah terpenuhinya kebutuhan individu akan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, anak sekolah dan rumah kontrakan. Dan yang ketiga, program Simpan Pinjam Mudharabah dapat memenuhi kebutuhan individu para nasabahnya akan kebutuhan sekunder, seperti memperlebar sawah, membeli alat bajak, dan memperindah rumah. D. Analisa Hasil Jangka Panjang Sebagai Akibat Dari Program Simpan Mudharabah BMT Ar-Ridho BMT Ar-Ridho sebagai lembaga yang profesional dan memiliki banya k inovasi dalam program-program yang ditawarkan hendaknya memiliki target jangka panjang dalam menjalankan visi yang telah mereka buat. Bapak Indra selaku ketua BMT dan ketua pelaksana Program Simpan Pinjam Mudharabah dalam wawancara memaparkan target jangka panjang BMT Ar-Ridho khususnya dalam Program Simpan Pinjam Mudharabah adalah sebagai berikut : “euu..jadi target kita, euu..mungkin jumlah ya, yang kita tergetkan ini sampai lima taun kedepan bisa membiayai lima ribu nasabah.”, “lima ribu nasabah , kemudian untuk itu kita juga menargetkan kerja sama denga pihak lain. Euu…yang sudah kita jalani itu dengan BAZMA PERTAMINA, sekarang dalam proses eu..MOU ini dengan yayasan Baitulmaal Bank BNI Pusat, euu…kemudian dengan Majelis Taklim MT Narakaddin, eu..terus sama BRI syariah, kita juga megajukan apa..permodalan disana untuk memenuhi target itu tadi. Karena kalo kita mengandalkan simpanan pinjam dari nasabah saja berat.” 78 Untuk menganalisis apakah target jangka tersebut telah tercapai apa tidak, penulis akan melihat target jangka panjang apa saja yang telah dicapai oleh BMT Ar-Ridho dalam waktu empat tahun ini semenjak program Simpan Pinjam ini didirikan, lalu penulis akan membandingkan dan menganalisisnya dengan temuan yang ditemukan di lapangan. Muhammad dalam wawancara memaparkan bahwasanya dalam kurun waktu tiga tahun, target jangka panjang BMT Ar-Ridho yang telah dicapai dan usaha dalam mencapai target tersebut adalah sebagai berikut: “ya…Alhamdulillah sekarang udah makin banyak orang yang tau dan menjadi nasabah disini. Yang sudah jadi nasabah juga usahanya udah makin keliatan berkembang..lebih sering minjem gitu mba, kan semakin mereka sering meminjam, itu artinya usahanya makin berkembang 79 Selain ingin mencapai lima ribu pembiayaan atau peminjaman, BMT Ar- Ridho dalam Program Simpan Pinjam Mudharabah juga memiliki target jangka panjang ingin memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga sosial maupun konvensional untuk menambah modal untuk Program Simpan Pinjam Mudharabah itu sendiri. Bapak Indra dalam wawancara memaparkan bahwa sampai saat ini dalam kurun waktu empat tahun, BMT Ar-Ridho telah menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa lembaga dan majelis taklim. Berikut pemaparannya : “Euu…yang sudah kita jalani itu dengan BAZMA PERTAMINA, sekarang dalam proses eu..MOU ini dengan yayasan Baitulmaal Bank BNI Pusat, euu…kemudian dengan Majelis Taklim MTNarakaddin, eu..terus sama BRI syariah, kita juga megajukan apa..permodalan disana untuk memenuhi target itu tadi.” 80 78 Bapak Indra, Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 79 Bapak Muhammad, Pengurus BMT Ar-Ridho Bagian Lapangan, Wawancara Pribadi, Pisangan- Ciputat 12 Februari 2010 80 Bapak Indra, Ketua BMT Ar-Ridho, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 12 Februari 2010 Untuk dapat menganalisis dan menilai apakah hasil jangka panjang program Simpan Pinjam BMT Ar-ridho ini telah tercapai atau tidak, maka penulis akan membandingkan hasil wawancara kepada para pengurus dengan para nasabah. Apakah target yang telah dicapai hingga saat ini dirasakan pula oleh para nasabah atau tidak. Jika target jangka panjang dari Program Simpan Pinjam Mudharabah ini adalah dapat membiayai lima ribu peminjaman, maka apakah selama tiga tahun program Simpan Pinjam Mudharabah ini berjalan, apakah para nasabah semakin banyak meminjam atau tidak. Bapak Jaini, seorang pedagang ikan dan hasil laut lainnya telah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah selama tiga tahun dan melakukan sepuluh kali peminjaman. Seperti yang ia paparkan dalam wawancara sebagai berikut : “iya, saya udah ikut program simpan pinjam mudharabah ini sudah tiga tahun.” 81 Begitu pula yang telah dilakukan oleh Ibu Tuminem, ia telah mengikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah selama empat tahun dan melakukan sepuluh kali peminjaman. Seperti pemaparannya dalam wawancara sebagai berikut : “eumm..sekitar 4 tahun lah mba.” 82 Berikut tabel lamanya nasabah yang menjadi subjek penelitian menjadi anggota : NO. NAMA NASABAH JENIS USAHA LAMANYA MENJADI ANGGOTA JUMLAH PEMINJAMAN 1 Bapak Jaini Pedagang Hasil Laut Tiga Tahun 10 kali peminjaman 2 Ibu Tuminem Pedagang makanan dan Kue-Kue Empat Tahun 10 kali peminjaman 81 Bapak Jaini, Nasabah Pedagang ikan dan hasil laut, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 82 Ibu Tuminem, Nasabah Pedagang makanan, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 3 Ibu Yayuk Pedagang Kios Kebutuhan Rumah Tangga Tiga Tahun 7 kali peminjaman 4 Ibu Siti Wahyu Pedagang Cilok Tiga-Empat Bulan 2 kali peminjaman 5 Ibu Misyati Pedagang Sayur Tiga Tahun 10 kali peminjaman Jika melihat tabel diatas, maka terlihat bahwasanya dalam mencapai target jangka panjangnya, hingga saat ini BMT Ar-Ridho telah mengalami pencapaian yang signifikan dan berpotensi untuk mencapai target panjangnya. Hasil yang dicapai oleh program Simpan pinjam Mudharabah ini tentunya melahirkan hasil bagi para nasabahnya. Seperti yang telah dipaparkan oleh Muhammad, jika pembiayaan atau peminjaman yang dilakukan oleh para nasabah semakin sering, maka itu semakin berdampak baik bagi para nasabahnya. Ibu Misyati seorang pedagang sayur telah mengalami peekembangan dalam usaha yang ia geluti, setelah mengalami pasang surutnya sebuah usaha, kini ia dapat memperindah rumahnya dan menyekolahkan kedua anaknya, seperti dalam pemaparannya sebagai berikut : “iya. Alhamdulillah semakin meningkat. Kalo dulu kan SMP masih gratis, jadi kan belum keliatannya belum keberatan gitu ya, sekarang selama SMK udah mau tiga taun ini, ya Alhamdulillah bisa dapet, tercukupi lah gitu. Sehari-hari gitu..”, ” ya Alhamdulillah..yang tadinya ga punya kaya gini menunjuk ke lemari dan TV, rumah juga belum di keramik, Alhamdulillah bisa dikeramik. Bisa punya dinding kamar mandi gitu..semenjak minjem ke BMT.” 83 Yayuk seorang wiraswasta yang membuka kios yang menjual kebutuhan keluarga dan makanan ringan pun mengalami hal yang serupa dengan Ibu Misyati kini memiliki kios yang berkembang karena terpenuhinya modal usaha dengan skala yang lebih besar yang mendatangkan keuntungan yang besar pula, lalu sawah yang semakin luas dan dapat membeli alat bajak sendiri setelah menjadi nasabah BMT 83 Ibu Misyati, Nasabah Pedagang Sayur, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010 Ar-Ridho dan megikuti Program Simpan Pinjam Mudharabah. Seperti dalam pemaparannya dalam wawancara sebagai berikut : “yaa soalnya kan ekonomi pedagang beli partai. Kalo kita semakin banyak beli partai besar itu, keuntungan kita lebih banyak. Contoh nih, terigu kita beli ngeteng satu-satu kilo, itu tujuh setengah. Tapi kalo beli satu karung, itu jatohnya akan lebih murah..jadi barang-barang seperti itu. Mankannya modal harus banyak. Otomatis kita bisa jualan banyak, keuntungan juga akan lebih banyak.”, “pasti..ya buat anak, jelas ya. Nambah yaa, mungkin tadinya sawah satu petak jadi nambah dua atau tiga petak. Kaya gitu.. yang dulu aku belum kebeli alat bajak, sekarang beli. Ya insya Allah kan bisa nambah lagi.” 84 Jika melihat pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwasanya hasil dari target jangka panjang yang telah dicapai oleh Program Simpan Pinjam BMT Ar- Ridho selama empat tahun berdiri telah melahirkan hasil yang positif. Usaha para nasabahpun semakin berkembang. Adanya program Simpan Pinjam diakui banyak nasabah dan para pengurus BMT Ar-ridho sendiri berdampak positif bagi perkembangan usaha mereka. Dampak positif bagi pihak koperasi sendiri adalah tetap bertahannya aktifitas BMT Ar-Ridho hingga kini. Hal ini dikarenakan Program Simpan Pinjam Mudharabah yang dibentuk sejak awal berdirinya BMT Ar-Ridho ini masih berjalan baik. Bagi para nasabah, adanya Program Simpan Pinjam Mudharabah ini berdampak kepada kemampuan mereka dalam segi permodalan atau penambahan modal usaha untuk pengembangan usahanya kearah yang lebih maju dan berkembang yang secara otomatis hal tersebut berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidupnya, terutama dalam bidang ekonomi. 84 Ibu Yayuk, Nasabah Pedagang kios makanan dan kebutuhan rumah tangga, Wawancara Pribadi, Pisangan-Ciputat 22 februari 2010

BAB V P E N U T U P