Setelah itu, hendaknya dalam pengelolaan keuangan kita melakukan perhitungan pembelian, omset, dan biaya-biaya. Kemudian pengaturan alokasi keuangan baik
untuk usaha maupun keperluan hidup yang selama ini menyatu, harus dipisahkan. artinya semua harus diatur, uang untuk belanja tidak boleh terpakai, dan untuk
keperluan bulanan harus disisihkan setiap hari. Contoh, biaya sewa rumah, untuk SPP anak, dan lain-lain harus dialokasikan dari
keuntungan harian, disisihkan dan ditabung. Sehingga pada akhir bulan tidak bingung lagi cari pinjaman.
c. Akhlaq Moral Menyangkut pembentukan karekter ini biasanya, BMT dalam membina anggotanya
itu mesti ditanamkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, Tanggung Jawab, Halal Haram, baik Buruk, dll. Tidak melakukan hal yang merugikan dan merusak seperti
menggunakan zat-zat berbahaya bagi kesehatan pada makanan, jangan menipu. dan terpenting masalah utang piutang kalau tidak diselesaikan akan bermasalah sampai
mati dan diakhirat kelak dtuntut pertanggung jawabannya. d. Aqidah Keagamaan
Pembinaan yang dilakukam oleh BMT Ar-Ridho mengenai aqidah keagaamaan itu tidak dipaksakan. Karena hal terpenting dalam aqidah adalah merupakan harga mati,
semua bertanggung jawab atas keyakinannya masing-masing. Tetapi bukan berarti BMT lepas kendali, BMT tetap melakukan sebuah pembinaan dengan adan ya majelis
taklim bagi para nasabah. Agar nasabah pun memiliki iman yang kuat.
B. Gambaran umum masyarakat Kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat Timur.
1. Keadaan Geografis dan Demografi
Kelurahan atau desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia, dibawah Kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, kelurahan
merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah. Kelurahan merupakan unit pemerintahan
terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat
ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.
47
Kelurahan Pisangan yang terletak pada bagian utara berbatasan dengan kelurahan Cirendeu atau Karang Tengah-Jakarta Selatan. Untuk selatan
berbatasan dengan kelurahan Cipayung atau Pondok Cabe Udik, sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Pondok Cabe Udik atau Cinere Sawangan Depok
dan pada sebelah barat yang berbatasan dengan kelurahan Cipayung atau Cempaka Putih.
48
2. Keadaan Sosial Kemasyarakatan
Kelurahan Pisangan merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Ciputat. Wilayah ini memiliki luas 405 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 34.195
jiwa, terdiri atas 17.660 laki-laki dan 17.135 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 9.733 yang tersebar di 100 RT14 RW.
49
Sebagian besar penduduk, di kelurahan Pisangan itu bekerja sebagai Ibu rumah tangga dengan
jumlah 4.295 dan yang belum bekerja sebanyak 2.275. Dengan melihat jumlah masyarakat kelurahan Pisangan itu yang hampir kebanyakan Ibu rumah tangga
dan orang yang belum bekerja Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
Tabel 1 Keadaan Penduduk Kelurahan Pisangan Berdasarkan Jenis Pekerjaan
47
Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1979 h. 304
48
Monografi Kelurahan Pisangan, Februari 2009, h.1
49
Ibid , h.1
NO JENIS MATA
PENCAHARIAN JUMLAH
JIWA PERSENTASE
1 Belum bekerja
2.275 17,2
2 Ibu Rumah Tangga
4.295 32,5
3 Mahasiswa
1.102 8,34
4 Pegawai Negeri Sipil
2.214 16,8
5 Pedagang
775 5,8
6 Buruh
1.506 11,4
7 Guru
509 3,8
8 Pensiunan
131 0,9
9 TNI
21 0,1
10 POLRI
85 0,6
11 Dosen
102 0,7
12 Karyawan Swasta
125 0,9
13 Dokter
9 0,06
14 Perawat
12 0,09
15 Bidan
20 0,15
16 Petani
15 0,11
17 Peternak
5 0,03
Jumlah 13.201
Sumber : Data Monografi Kelurahan Pisangan 2009
Dari segi pendidikan formal, jumlah mahasiswa tingkat akademik sebanyak 1.150 orang, SLTA sebanyak 1.571 orang, SLTP sebanyak 1.255 orang, mungkin
dalam hal ini masyarakat Kelurahan Pisangan dalam bidang pendidikan sangat
NO JENIS PENDIDIKAN
JUMLAH JIWA
PERSENTASE
1 Tidak Belum sekolah
1.460 18
2 Belum tamat SD sederajat
1.550 19
3 Tamat SD sederajat
720 8,9
4 SLTP Sederajat
1.255 15
5 SLTAK Sederajat
1.571 19
6 Diploma III Sederajat
320 3,9
7 Strata I
1.150 14
8 Strata II
45 0,5
9 Strata III
25 0,3
Jumlah
8.096 diutamakan hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah orang yang menempuh
pendidikan sampai kejenjang sarjana.
Tabel 2 Keadaan Penduduk Kelurahan Pisangan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
3. ea
da a
3. E k
o nomi Warga Kelurahan Pisangan Ciputat
Masyarakat Kelurahan Pisangan sendiri tergolong memiliki kelas ekonomi cukup bagus dengan jumlah PNS 2.214 orang, jumlah guru 509 orang dan hampir
didominasi oleh ibu rumah tangga sebanyak 4.295 namun dalam hal ini jumlah orang tidak bekerja dan buruh juga mencapai angka yang cukup banyak yaitu
sebanyak 2.275 dan 1.506.
50
50
Pemerintah Kabupaten Dati II Tangerang, Data Monografi Kelurahan Pisangan Tangerang: 2009, h 25-26
Namun dengan melihat jumlah tingkat pengangguran yang hampir mencapai 17,2 , harapan BMT mungkin dengan adanya peran BMT Ar-Ridho bisa sedikit
menekan angka jumlah pengangguran dengan dibukanya lapangan usaha baru berupa berjualan ataupun usaha lainnya. Namun, penulis dalam hal ini melihat
peran BMT dalam pemberdayaan masyarakat khususnya para pedagang kecil itu bisa meningkatkan hasil usahanya ataupun bisa meningkakan kesejahteraannya
melalui program yang ada di BMT Ar-Ridho yaitu dana bergulir. Oleh karena itu, pembinaan dan pendampingan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman serta semangat dan etos mereka
4. Keadaan Sosial Keagamaan
Dilihat dari jumlah pemeluk agama, Mayoritas penduduk Kelurahan Pisangan adalah pemeluk Agama Islam, yang berjumlah 27.855 orang. Sedangkan jumlah
Agama Kristen sebanyak 2.112 orang, Agama Hindu sebanyak 1.225 orang, Agama Budha sebanyak 875 orang dan selebihnya bisa lihat pada tabel dibawah:
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama di Kelurahan Pisangan Ciputat
NO AGAMA YANG DIANUT
JUMLAH PERSENTASE
1 Islam
27.855 81,46
2 Kristen
2.112 6,18
3 Katholik
2.005 5,87
4 Hindu
12.25 3,58
5 Budha
875 2,55
6 Konghucu
201 0,58
7 Aliran kepercayaan
120 0,35
Jumlah
34.195 Sumber : Data Monografi Kelurahan Pisangan 2009
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA
ANALISA EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM MUDHARABAH BMT AR-RIDHO DAN NASABAH SIMPAN PINJAM DALAM PEMBERYAAN
EKONOMI MASYARAKAT
Evaluasi hasil menurut Isbandi Rukminto Adi dalam buku Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat
hal. 160 ini diarahkan pada keseluruhan dampak dari suatu program terhadap penerima masyarakat peserta program. Seperti pendapat Pietrzak et.al
1990: h. 14 pada buku yang sama hal. 190 evaluasi hasil diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak Overall Impact dari suatu program terhadap penerima layanan
Recipients. Pada Bab ini penulis akan memaparkan temuan-temuan yang penulis dapatkan selama
melakukan penelitian di BMT Ar Ridho yang berkaitan mengenai Evaluasi hasil Out put Program Simpan pinjam mudharabah yang terdiri dari tujuan program simpan mudharabah,
pengaruh program simpan mudharabah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat dan hasil jangka panjang sebagai akibat dari program simpan pinjam mudharabah BMT Ar-Ridho
.
A. Analisa Terhadap Tujuan Yang Telah Dicapai Oleh BMT Ar-Ridho dan Nasabah Melalui Program Simpan Mudharabah Dalam Meningkatkan Ekonomi Para
Nasabah
1. Tujuan Program Simpan Pinjam Mudharabah BMT Ar-Ridho Dalam mencapai suatu program dengan baik, hendaknya suatu lembaga
memiliki suatu rumusan tujuan yang baik terlebih dahulu. Adapun tujuan program