Anjuran ini bersifat individual dan sekaligus kolektif. Individual karena sikap individu dituntut untuk hidup sejahtera bahkan menjadi kaya. Kerja keras secara individu dilakukan
dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup diri dan keluarga. Sedangkan secara kolektif atau bersama, umat Islam diharuskan bekerja dan berusaha
untuk membantu saudara muslim yang masih miskin supaya hidup lebih layak dan berdaya. Kerja kolektif ini dilakukan dalam rangka tanggung jawab sosial. Setiap orang bersama-sama
memiliki tanggung jawab yang sangat mulia, untuk mengetaskan kemiskinan umat. Kerjasama ini dilakukan melalui mekanisme zakat, infak dan sedekah. BMT melalui bidang
sosialnya menempatkan dirinya sebagai mediator supaya kerja kolektif ini dapat berjalan lebih baik.
35
Dari pemaparan diatas, sangat tergambar akan ruang lingkup dari BMT. Dimana dalam kegiatannya, bidang kerja atau ruang lingkup sebuah BMT adalah kegiatan yang
bergerak dalam kegiatan sosial yang sekaligus dapat menstimulus orang yang tidak mampu bisa dikatakan nasabah pada BMT agar menjadi mandiri. Artinya, BMT bukan hanya
menjadi mediator para muzakki saja, tapi BMT memiliki tugas dalam memberdayakan masyarakat, karena bentuk yang diberikan bukan charity amal atau derma, melainkan
empowerment pemberdayaan.
C. Pemberdayaan Ekonomi
1. Pengertian Pemberdayaan Pemberdayaan adalah terjemaahan dari bahasa Inggris, empowerment secara leksikal
bahasadialek pemberdayaan berarti penguatan sedangkan secara teknis istilah pemberdayaan dapat disamakan pengembangan. Pengembangan terdiri dari dua konsep yaitu
“pengembangan” dan “masyarakat”, secara singkat pengembangan merupakan usaha bersama
35
Ibid, h. 188-189
dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun sosial budaya.
36
Ada beberapa definisi dari pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian pemberdayaan. Meskipun antara pendapat satu dengan yang lainnya berbeda, tetapi memiliki
tujuan yang sama, yaitu meningkatkan potensi sumber daya yang ada pada diri manusia. Imang Mansur Burhan yang di kutip oleh Agus Ahmad Safei dalam bukunya yang berjudul
Sosial Masyarakat Islam , mendefinisikan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah sebagai
upaya membangkitkan potensi umat islam kearah yang lebih baik, baik dalam kehidupan sosial politik, maupun ekonomi.
37
Menurut Gunawan Sumadi dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat
, mengemukakan bahwa pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya yang dimiliki dengan mendorong, memberikan motivasi dengan
meningkatkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya mengembangkannya.
38
Menurut Parsons yang dikutip oleh Edi Suharto dalam bukunya yang berjudul Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat
, bahwasanya pemberdayaan adalah
sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga
yang mempengaruhi kehidupnya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya
dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.
39
36
Jurnal Comdev , BEMJ PMI, FDK. 2005. h. 25
37
Agus Ahmad Safei, Sosial Masyarakat Islam, Gerbang Masyarakat Baru Press, Bandung, h. 42
38
Gunawan Sumadi, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Wena Rena Pariwara, 1997 Cet ke-1, edisi II, h.165
39
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT Refika Aditama, 2005, h. 58
Sedangkan menurut Rappaport yang juga dikutip oleh Edi Suharto dalam buku yang sama, pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi dan komunitas
diarahkan agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya.
40
Pendapat lain mengenai pengembangan masyarakat juga dikemukakan oleh Brokesha dan Hodge yang di kutip oleh Isbandi Rukminto Adi dalam buku yang berjudul
Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Interfensi Komunitas , bahwasanya
pengembangan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi aktif dan inisiatif dari masyarakat.
41
Melihat dari pemaparan diatas, jelas tergambarkan bahwasanya pemberdayaan adalah suatu upaya atau cara yang dilakukan untuk masyarakat oleh masyarakat dengan melihat taraf
hidup suatu masyarakat tesebut dengan partisipatif aktif dari masyarakat tersebut agar tercipta suatu upaya untuk membuat mandiri masyarakat tersebut.
2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Menurut Ismet Firdaus dan Ahmad Zaky dalam buku Pengalaman Al-Quran Tentang
Pemberdayaan Dhuafa, pengertian pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah suatu proses
meningkatkan keterampilan hidup sekumpulan orang yang masuk katagori fakir miskin atau dhuafa
agar dapat memiliki mata pencaharian yang membuat kondisi hidupnya masuk katagori muzzaki.
42
Dari pemaparan pengertian pemberdayaan dengan pemberdayaan ekonomi sangatlah tipis. Dalam pengertian pemberdayaan ekonomi lebih menspesifik kedalam cakupan ekonomi
dari masyarakat yang menjadi sasaran. Artinya masyarakat dapat menjadi mandiri dalam mengelola perekonomiannya.
40
Ibid , h. 59
41
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003, h.200
42
Ismet Firdaus, Ahmad Zaky, Asep Usman Ismail, dkk., Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuaf,
h.226
a. Cakupan pemberdayaan ekonomi masyarakat
Menurut Michael Sheraden yang dikutip oleh Ismet Firdaus dan Ahmad Zaky dalam buku Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa, pengembangan
ekonomi masyarakat setidaknya mencakup tiga bidang pengembangan. Yaitu :
1 Aset manusia. Aset manusia menjadi sangat penting karena ini berkaitan erat dengan pengembangan kualitas sumber da ya manusianya.
2 Pengembangan aset modal keuangan. Cakupan ini menjadi penting, karena tidak bisa dipungkiri, keuangan menjadi hal yang sangat vital, uang bisa diibaratkan menjadi
mobilisasi suatu kegiatan. Karena dengan adanya pengembangan aset modal keuangan, ini dapat mempermudah bidang produksi, distribusi, perdagangan,
maupun jasa pada program pemberdayaan ekonomi yang sedang dilakukan. 3 Pengembangan aset sosial. Aset sosial menurut Michael Sheraden meliputi keluarga,
teman, koneksi, atau jaringan sosial dalam bentuk dukungan emosional, informasi, dan akses yang lebih mudah pada pekerjaan, kredit, dan tipe asetlainnya. Sosial aset
ini dapat dirubah menjadi social capital untuk meningkatkan kesejahteraannya.
43
b. Karakteristik Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat, karena itu konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan konsep
pembengembangan masyarakat secara umum tidak jauh berbeda serta tidak terlepas dari konsep besar dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Menurut Ismet Firdaus
dan Ahmad Zaky dalam buku Pengalaman Al-Quran Tentang Pemberdayaan Dhuafa, pengembangan ekonomi masyarakat itu memiliki tiga karekteristik yang bersifat
adaptif terhadap masyarakat, yaitu :
1 Berbasis masyarakat. Maksudnya adalah masyarakat bertindak menjadi pelaku dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program pemberdayaan ekonomi tersebut.
43
Ibid, h.227
Keputusan diambil oleh masyarakat dengan menggunakan keputusan bersama selective decision.
2 Sumber Da ya Setempat. Maksudnya adalah dalam memberdayakan ekonomi masyarakat yang menjadi sasaran, hendaknya berbasis pada sumber da ya setempat,
artinya program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan didasarkan pada sumber-sumber yang tersedia pada daerah tersebut.
3 Berbasis Berkelanjutan. Program pemberdayaan ekonomi hendakn ya berbasis ber kelanjutan agar hal tersebut
dapat tercapai dalam jangka waktu panjang. Dalam merealisasikannya, diperlukan strategi, perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna. Artinya, sumber daya
setempat ini menjadi motor penggerak awal dan tidak berhenti pada akhir program.
3. Pemberdayaan Ekonomi Menurut islam Qardhawi 1995: 50-170 dalam bukunya Norma-Norma dan Etika Ekonomi
mengatakan bahwa dalam proses pemberdayaan ekonomi islam dalam mengatasi kemiskinan yang beliau sebut ada enam kiat yang harus dilakukan kaum muslimin untuk mengatasi
kemiskinan, yaitu terdiri dari atas :
a. Bekerja
Secara logika memang benar, dengan bekerja orang akan mempunyai penghasilan, dengan penghasilan itu dia akan memenuhi kebutuhannya. Semua
itu akan menghilangkan kemiskinan sedikit demi sedikit.
b. Mencukupi keluarga yang lemah
Perbuatan tersebut merupakan ibadah dan Allah SWT memerintahkan agar selalu membantu dan memperhatikan terhadap keluarga yang lemah.
c. Zakat
Jika zakat ini dapat terkoordinir dengan baik maka dengan ridho Allah SWT maka kemiskinan dapat ditanggulangi.
d. Dana bantuan pembendaharaan islami
Dana yang di dapat misalnya dari baitul maal dapat dimanfaatkan salah satunya untuk usaha sehingga menjadi salah satu cara yang dapat menanggulangi
kemiskinan tersebut.
e. Keharusan memenuhi zakat
Setiap muslim jika melihat saudaranya ataupun tetangganya sedang dalam kesusahan, maka ia masih menolongnya. Adanya Qurban ataupun pembayaran
fidyah, semuanya itu jika dilaksanakan dengan baik maka akan membantu mengurangi angka kemiskinan.
f. Shadaqah sukarela dan kebijakan individu
Shadaqah juga jika tepat kepada sasarannya akan dapat mengurangi jumlah angka kemiskinan, sehingga pada dasarnya seorang muslim harus dapat melaksanakan
semua ajaran islam dengan niat ikhlas dan tulus. Dan Allah akan ridha kepada kita.
44
44
Yusuf Qardhawi, Norma-Norma dan Etika Ekonomi, Gema Insani Press, jakarta
BAB III GAMBARAN UMUM BMT AR-RIDHO