sebagai Javascript Library, dimana pengembang web dapat langsung memanggil fungsi yang terdapat di dalam Library tersebut. Hakim, 2010:3.
JQuery mempersingkat Ajax Asynchronous Javascript and XML. Kemampuan favorit dari Ajax adalah mampu mengambil informasi dari server
tanpa melakukan refresh pada halaman web, artinya halaman web terlihat berganti secara otomatis. Apabila kita menuliskan kode Ajax secara manual,
biasanya diperlukan baris yang cukup panjang, namun JQuery dapat mempersingkatnya menggunakan Ajax call, perbandingannya 25 baris kode
Ajax dapat disingkat menjadi 5 baris kode saja dengan JQuery. Alasan Penulis menggunakan Framework JQuery adalah karena JQuery
telah banyak digunakan oleh website-website terkemuka di dunia, selain itu JQuery kompatibel dengan semua browser, File JQuery hanya satu dan
ukurannya kecil sehingga cepat aksesnya, Fitur JQuery paling lengkap dibandingkan dengan Framework Javascript yang lain, JQuery dapat bekerja di
berbagai web browser, seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome, Opera dan browser lainnya, JQuery Open source, sehingga dapat
dimodifikasi sesuai kebutuhan. Hakim, 2010:4. Untuk memberikan gambaran agar tidak terjadi kesalah pahaman
persepsi, berikut ini adalah teori perbandingan framework javascript lain yang sering digunakan oleh pengembang web. Namun penulis hanya membandingkan
beberapa framework saja karena secara keseluruhan kurang lebih sama dengan yang penulis bahas, antara lain yaitu :
1. Yahoo User Interface Library YUI
YUI adalah salah satu framework JavaScript terbesar dalam daftar ini. YUI memiliki semua hal untuk membantu Anda membangun
aplikasi web interaktif menggunakan teknik seperti DOM scripting, DHTML dan AJAX oleh satu set utilitas kuat dan kontrol. YUI
memiliki fitur canggih yang cukup banyak, plugin, ekstensi yang membawa Anda pada waktu yang sangat lama untuk belajar.
http:developer.yahoo.comyui
2. Dojo Toolkit
Dojo toolkit adalah javascript framework yang menyediakan library
yang cukup banyak. Dibagi menjadi 3 bagian penting, yaitu Dojo core, base, Dijit, DojoX.
Dojo base adalah bagian library yang mengatur tentang hal dasar pada dojo, dan harus dipanggil setiap kali kita akan menggunakan
Dojo toolkit, bisa dikatakan ini adalah library wajib. Fungsi yang terdapat di base ini adalah fungsi ajax, fungsi penting dojo, dan DOM.
Dojo core menyediakan fungsi untuk parsing widget, efek animasi tingkat lanjut, drag and drop, history handling, dll. Core ini
menggunakan dojo base, namun dalam penggunaannya, hanya terdapat sedikit perbedaan saja.
Dijit, sebuah kata singkat dari Dojo Widget, memokuskan pengembangannya untuk tampilan, menyimpan library untuk container
set layout, form, dialog, text editor, kalender, color palette, dll.
DojoX, disebut juga Dojo eXtension atau eXperimental, disimpan library fungsi yang belum pantas disimpan di paket utama
basecore atau Dijit, namun tidak jarang juga library DojoX merupakan kombinasi penggunaan kedua library tersebut. http:dojotoolkit.org
3. DHTMLX
DHTMLX adalah GUI widget library JavaScript untuk membangun aplikasi web dinamis dengan pengalaman pengguna
desktop dan Ajax loading data. Library DHTMLX dirilis di bawah kedua open-source GNU General Public License dan lisensi komersial.
arsitektur library memungkinkan menggunakan komponen sebagai blok terpisah atau menggabungkan mereka ke dalam sebuah antarmuka
berbasis Ajax umum. Struktur Modul: filosofi yang terletak di bawah library
DHTMLX menyiratkan bahwa setiap komponen merupakan entitas yang terpisah dan mandiri yang dapat digunakan secara individual
untuk memastikan beberapa bagian tertentu dari aplikasi, misalnya navigasi menu, treeview, datagrid, atau pemilih tanggal. Meskipun,
komponen API memungkinkan mengorganisir mereka dalam tata letak antarmuka yang umum.
Desktop-like functionality: drag-and-drop, in-line editing, operasi clipboard, validasi data, interaktivitas melalui Ajax. Mulai dari
versi 2.5 komponen UI dapat memiliki tampilan dan perilaku yang mirip dengan unsur-unsur Window standar UI.
Client-to server
communication: library
DHTMLX sepenuhnya bekerja pada sisi client dan dapat digunakan dengan bahasa
back-end atau database. Selain itu, siap untuk menggunakan lapisan komunikasi dhtmlxConnector dapat digunakan untuk mengelola
komunikasi client-server dengan PHP,. Net atau Java. Theming: mewarnai komponen antarmuka dapat dikustomisasi
melalui SkinBuilder online, yang menghasilkan file CSS yang diperlukan dan gambar untuk menyediakan tema warna yang dipilih
oleh pengembang. Mulai dari versi 2.6 - ada kulit beberapa preset yang tersedia.
Touch UI support: DHTMLX merilis sebuah kerangka HTML5 JavaScript dioptimalkan untuk perangkat touchscreen dan
mobile saat ini tersedia di alfa, rilis final direncanakan pada bulan Pebruari 2011.
Cross-browser: library bekerja di semua browser modern: Safari, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan Chrome.
http:dhtmlx.comdocsservices.shtml
4. Ample SDK
Ample SDK adalah sebuah standar javascript UI Framework berbbasis cross-browser untuk membangun Rich Internet Application
RIA. Ample SDK menggunakan teknologi XML Seperti XUL, SVG
atau HTML5 untuk layout User Interface, CSS untuk Style UI, dan Javascript dengan standar DOM API JQuery untuk logika aplikasi.
Ample SDK menyetarakan browser dan membawa dukungan teknologi jika ada kehilangan.
Ample SDK sepenuhunya ditulis dalam javascript dan karenanya tidak memerlukan komponen khusus yang dipasang di
browser untuk beroperasi dengan baik. Ample SDK tidak memodifikasi infrastruktur browser melainkan mengisi fungsi yang hilang.
Ample SDK terdiri dari sebuah Ample Runtime, implementasi User INterface Markup language, dan satu set plugin. Ample SDK free
open source, didistribusikan menggunakan pendekatan dua lisensi dibawah lisensi MIT dan GPL.
Ample SDK Runtime berfungsi penuh di semua browser web yang modern. User Interface bahasa masih sedang dilaksanakan diuji
dan beberapa
kebiasaan dapat
diamati. http:www.amplesdk.comabout
Dibawah ini adalah screenshot perbandingan framework javascript yang ada :
Gambar 2.3. Perbandingan Framework Javascript
sumber: http:en.wikipedia.orgwikiComparison_of_JavaScript_frameworks
Adapun dari segi ketersediaankelengkapan fitur, berikut adalah gambaran perbandingan framework JQuery dengan framework lainnya :
Gambar. 2.4. Perbandingan Framework Javascript Dari Segi Fitur
sumber: http:en.wikipedia.orgwikiComparison_of_JavaScript_frameworks
Perbandingan dari segi dukungan web browser :
Gambar 2.5. Perbandingan Framework Javascript Dari Segi Dukungan web browser
sumber: http:en.wikipedia.orgwikiComparison_of_JavaScript_frameworks
2.8.3. PHP
PHP merupakan kependekan dari kata Page Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan
General Purpose Licences GPL. Dikatakan preprocessing karena pada proses
skrip PHP diminta oleh pengguna maka PHP hanya mengeksekusi kode yang diminta dan mengirim hasil ke web server untuk dilanjutkan ke klien. PHP dapat
berjalan di Apache maupun IIS Internet Information Services. Pemograman PHP sangat cocok di kembangkan dalam lingkungan web,
karena php bisa dilekatkan pada script HTML atau sebaliknya. PHP dikhususkan untuk pengembangan web dinamis. Menurut Madcoms 2004:2 PHP memiliki
keunggulan diantaranya yaitu: a. Memiliki tingkat akses yang lebih cepat.
b. Memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet.
c. PHP dapat mengakses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat gratis maupun berbayar. Database tersebut antara lain MySql,