Framework for the Applications of Sytems Thinking FAST

Tahapan studi kelayakan merupakan tahapan dimana dilakukan suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan aplikasisistem layak dilakukan.

2.4.2. Framework for the Applications of Sytems Thinking FAST

Framework for the Applications of Sytems Thinking FAST adalah sebuah kerangka cerdas untuk penerapan pemikiran sistem. FAST merupakan metodologi hipotesis yang dibuat untuk tujuan pembelajaran. Selain itu, FAST juga merupakan gabungan praktik-praktik terbaik yang ditemui dalam banyak metodologi referensi dan komersial. Metode ini dapat menghasilkan sistem informasi dengan kualitas yang baik dalam waktu yang singkat. Whitten dan Bentley, 2007:81. Metode FAST mempunyai 8 tahapan utama yang terlihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Aliran tiap-tiap fase dalam metodologi FAST Sumber: whitten dan Bentley, 2007:89 Model Pengembangan FAST memiliki 8 fase yaitu fase pendefinisian ruang lingkup Scope Definition, fase analisis masalah Problem Analysis, fase analisis kebutuhan Requirement Analysis, fase perancangan logical Logical Design , fase analisis keputusan Decision Analysis, fase perancangan fisik Physical Design, fase konstruksi dan pengujian Construction and Testing, dan fase instalasi dan pengiriman Installation and Delivery. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini Whitten Bentley, 2007:89 :

2.4.2.1. Scope Definition Definisi Ruang Lingkup

Fase pertama proyek adalah definisi lingkup. Pada fase ini didefinisikan lingkup proyek dan masalah-masalah, kesempatan dan perintah yang diterima yang memicu proyek tersebut. Fase definisi lingkup juga menetapkan rencana proyek dalam artian skala, strategi pengembangan, jadwal, persyaratan-persyaratan sumber daya, dan anggaran Whitten Bentley, 2007:183. Fase definisi lingkup didasari oleh kombinasi masalah, kesempatan, dan perintah batasan dan visi. Hasil terpenting dari definisi lingkup adalah pernyataan masalah problem statement, yaitu pandangan umum yang diungkapkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan, dan perintah yang memicu proyek. Output dari tahap ini adalah kerangka PIECES. Kerangka ini menyediakan sketsa yang bagus untuk problem statement. Tujuannya bukan untuk memecahkan masalah, kesempatan dan perintah tetapi hanya mengkatalogkan dan mengkategorisasikan. Selain itu juga diidentifikasikan batasan proyek yang diusulkan. Contoh dari batasan adalah batas anggaran, tenggat waktu, sumberdaya manusia, kebijakan bisnis atau peraturan pemerintah, dan standar teknologi Whitten Bentley, 2007:183. 2.4.2.2. Problem Analysis Analisis Masalah Tahap problem analysis menganalisa mendalam tentang masalah yang mendasari sehingga dikerjakannya proyek. Prasyarat untuk tahap problem analysis adalah cakupan dan pernyataan masalah sebagaimana didefinisikan dan disetujui pada tahap scope definition. Hasil dari tahapan ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes , effects, dan solution benefits.

2.4.2.3. Requirements Analysis Analisis Kebutuhan

Tahap requirements analysis ini mendefinisikan dan memprioritaskan kebutuhan proyek. Secara sederhana, requirements analysis adalah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan atau diinginkan dari sistem baru. Ini tahap yang paling penting dari sistem proyek. Prasyarat untuk tahap analisis kebutuhan adalah tujuan-tujuan perbaikan sistem hasil dari tahap problem analysis. Untuk mendapatkan daftar kebutuhan-kebutuhan, tim proyek bekerja dengan para pengguna sistem untuk mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas. Informasi ini dikumpulkan dengan cara wawancara, kuesioner, dan memfasilitasi pertemuan. Produk jadi dari fase analisis kebutuhan adalah pernyataan persyaratan bisnis yang akan memenuhi sasaran peningkatan sistem yang diidentifikasi didalam fase sebelumnya.

2.4.2.4. Logical Design Desain Logikal Tahap logical design menerjemahkan kebutuhan ke dalam model

sistem. Tahapan ini menggambarkan suatu solusi dan teknis serta metodologi. Metodologi yang berbeda-beda akan memerlukan atau merekomendasikan jumlah dan derajat pemodelan desain sistem yang berbeda pula. Prasyarat untuk logical design adalah daftar kebutuhan yang didapatkan dari tahapan requirements analysis. Hal-hal yang dilakukan dalam tahapan ini adalah: 1. Menggambar model data yang menggambarkan data dan kebutuhan informasi. 2. Menggambarkan model proses yang menggambarkan kebutuhan 3. Menggambarkan model interface yang menggambarkan proyek dan kebutuhan interface.

2.4.2.5. Decision Analysis Analisis Keputusan

Decision Analysis ialah melakukan analisa terhadap keputusan yang akan diambil berdasarkan solusi-solusi yang ditawarkan. Dalam analisis keputusan, umumnya terdapat berbagai alternatif untuk mendesain sistem informasi yang baru. Berdasarkan kebutuhan sistem dan model sistem yang didapatkan pada tahapan requirements analysis dan logical design, maka akan ada banyak cara untuk merancang suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan ini yaitu: 1. Berapa banyak sistem akan dikomputerisasi. 2. Apakah kita sebaiknya membeli software atau mengembangkannya sendiri. 3. Apakah kita sebaiknya mendesain sistem untuk jaringan internal atau berbasis web. 4. Teknologi informasi apa yang dapat digunakan dalam apilkasi ini. Tujuan dari tahap ini adalah: 1 Mengidentifikasi beberapa solusi teknis, 2 Analisis kelayakan, dan 3 Merekomendasikan sistem yang akan dirancang. Tim proyek biasanya mencari solusi-solusi yang paling layak yang menawarkan kombinasi terbaik dari kalayakan teknis, operasional, ekonomi, jadwal dan risiko. Keputusan dibuat tentang teknologi yang akan digunakan sebagai bagian dari arsitektur aplikasi. Pada tahap ini ditentukan bahasa pemrograman, tools dalam pembangunan dan database yang akan digunakan.

2.4.2.6. Physical Design and Integration Desain Fisik dan Integrasi

Setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik sistem pada tahapan decision analysis, maka akhirnya sistem yang baru dapat dirancang. Tujuan tahap physical design and integration adalah mengubah kebutuhan ke dalam spesifikasi desain fisik yang akan memandu sistem konstruksi. Pada tahap ini dilakukan: 1 spesifikasi desain database fisik, 2 proses bisnis fisik dan spesifikasi desainperangkat lunak, 3 spesifikasi antarmuka pengguna. Ada dua filosofi desain fisik ekstrem. 1 Desain spesifikasi: model sistem fisik dan spesifikasi diproduksi sebagai serangkaian tertulis, 2 Desain prototyping: lebih lengkap tapi aplikasi dibangun dan disempurnakan berdasarkan masukan dari pengguna dan desainer lainnya.

2.4.2.7. Construction and Testing Konstruksi dan Pengujian

Tujuan tahap construction and testing ada dua: 1 untuk membangun dan menguji sistem yang memenuhi kebutuhan dan spesifikasi desain fisik, dan 2 untuk mengimplementasikan interface antara sistem baru dan sistem yang ada. Selain itu, membantu dalam persiapan untuk pelatihan dan sistem operasi. Tahap konstruksi melibatkan instalasi perangkat lunak yang dibeli. Tim proyek harus membangun atau menginstal:

1. Database: untuk mendukung data operasional, analisis data dan

mendukung keputusan kebutuhan.

2. Paket perangkat lunak: Program aplikasi yang dibangun sesuai

dengan desain fisik dari tahap sebelumnya.

3. User interface sistem: User interface harus dibangun dan diuji

untuk kegunaan dan stabilitas. Sistem untuk interface sistem harus dibangun atau diimplementasikan dengan menggunakan teknologi aplikasi integrasi. Salah satu aspek yang paling penting dari construction and testing adalah melakukan pengujian dari kedua komponen sistem individual dan sistem secara keseluruhan. Setelah diuji siap untuk instalasi dan pengiriman. Pada tahapan construction penulis melakukan pembangunan perangkat lunak yang biasa disebut coding dan melakukan pengujian perangkat lunak kepada user yaitu pihak dari STMIK. 2.4.2.8. Installation and Delivery Instalasi dan Pengiriman Tahap installation and delivery berfungsi untuk memasukan sistem ke dalam operasi. Pembangun sistem menginstal sistem dari lingkungan pengembangannya ke dalam lingkungan produksi. Para analis sistem harus melatih para pengguna sistem, menuliskan berbagai macam manual pnegguna dan kontrol produksi, mengkonversi database yang ada menjadi database baru, dan melakukan pengujian sistem final. Prasyarat fase Installation and delivery adalah fase konstruksi dan pengujian. Installation and delivery juga melibatkan individu pelatihan yang akan menggunakan sistem dan mengembangkan dokumentasi untuk membantu para pengguna sistem. Tahap implementasi biasanya mencakup beberapa bentuk kajian untuk menilai keberhasilan proyek sistem selesai. Kegiatan ini mempromosikan perbaikan proses dan manajemen proyek masa depan.

2.5. Bagan Alir Flowchart