Pengertian Peran Orang Tua

terpenuhi dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial. 7 Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. 8 Menurut Edi Suharto anak terlantar ialah anak yang berusia lima sampai delapan belas tahun yang karena sebab tertentu karena beberapa kemungkinan : miskin, tidak mampu, salah seorang dari orang tua atau wali pengampu sakit, salah seorang atau kedua orang tuanya atau wali pengampu atau pengasuh meninggal, keluarga tidak harmonis, tidak ada pengampu atau pengasuh, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar baik secara jasmani rohani maupun sosial. Istilah terlantar dalam hal ini antara lain tidak ada orang tua atau wali yang merawatnya, tidak diketahui orang tuanya atau kerabatnya, orangtua yang tidak mampu merawatnya, terlantar di sembarang tempat, dan karena sebab-sebab lain yang patut diberi pertolongan. 9 3. Pengertian Anak Angkat Anak angkat diberikan definisi sebagai anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orangtua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut kedalam lingkungan orang tua angkatnya 7 UUD pasal 1 butir 7 4179 8 Kamil, Ahmad dkk,Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia, jakarta: Raja Grafindo Persada,2008 9 Edi Suharto,Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. http:www.policy.husuhartomodul amakindo 40.htm berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan. 10 Sebagian pakar hukum Islam beristilah anak angkat dengan anak asuh atau hadhanah yang diperluas. Menurut M.J Koenen-J. Endopols’Verlarend- handwoordenboek der nederlandse Taal, adopteren berarti mengambil anak untuk diberi bantuan sebagai perlindungan. 11 4. Hak anak angkat 1. Berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 2. Berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan. 3. Berhak untuk beribadah menurut agamanya, berfikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orangtua. 4. Berhak untuk mengetahui orangtuanya, dibesarkan dan diasuh oleh orangtuanya sendiri. 5. Dalam hal karena sesuatu sebab orangtuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar, maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku. 10 Syamsu Andi, dkk. Hukum Pengangkatan Anak