Perilaku Makan Kelelawar Biologi Kelelawar

Lalai kembang Eonycteris spelaea mencapai radius 40 km, sementara Kalong kapuk Pteropus vampyrus mencapai radius 60 km. Kelelawar pada waktu terbang membutuhkan oksigen yang jauh lebih banyak dibandingkan ketika tidak terbang 27 ml berbanding 7 ml Oksigen1 gram bobot tubuhnya, dan denyut jantung berdetak lebih kencang 822 kali berbanding 522 kali permenit, untuk mendukung kebutuhan tersebut, jantung kelelawar berukuran relatif lebih besar dibandingkan kelompok lain 0,9 berbanding 0,5 bobot tubuh Suyanto, 2001.

2.1.5. Perilaku Makan Kelelawar

Kebiasaan makan kelelawar bervariasi seperti kebanyakan mamalia pada umumnya. Keanekaragaman makanan disesuaikan dengan morfologi dan fisiologi pada kelelawar. Jenis pakan dari beberapa kelelawar adalah arthropoda, serangga, mamalia kecil, burung, reptil, amfibi, ikan, darah, bangkai, buah, bunga, nektar, polen dan daun Altringham, 1996. Sub ordo Megachiroptera memiliki komposisi pakan sebagian besar terdiri atas buah, bunga, daun, polen dan nectar. Lebih dari 250 jenis kelelawar memakan satu atau beberapa jenis tumbuhan, dengan memakan buah ataupun nektar bunga sedangkan sub ordo Microchiroptera sebagian besar adalah pemakan serangga, selain itu beberapa terdapat jenis sub ordo Microchiroptera adalah penghisap darah misalnya Desmodus rotundus dan pemakan madu misalnya Leptonecteris curasoae Altringham, 1996. Meskipun serangga merupakan komponen utama dari kebanyakan pakan kelelawar tetapi laba-laba, kalajengking, udang-udangan dan arthropoda lainnya juga dimakan, sekitar 70 dari semua spesies kelelawar adalah pemakan serangga. Kelelawar pemakan buah dapat menyebarkan biji sekitar 47 spesies tanaman berbeda pada setiap jenis kelelawar Lopez dan Christopher, 2007. Menurut Suyanto 2001, bahwa penyebaran biji ini dapat meningkatkan variabilitas sifat-sifat tumbuhan yang selanjutnya akan meningkatkan kualitas hidup tumbuhan itu sendiri. Kelelawar pemakan buah atau madu ini mempunyai peranan sangat penting di dalam regenerasi hutan dan penyerbuk tanaman yang memiliki nilai komersial tinggi. Kelompok kelelawar ini sering memakan buah tidak di lokasi tanaman yang sedang berbuah, akan tetapi membawa dan membuang sepah dan biji buah jauh dari tempat lokasi tanaman tersebut Sinaga, 2006. Kelelawar pemakan nektar dan polen memiliki perilaku makan yang unik, yaitu terbang mengelilingi pohon sebelum mendarat pada kelopak bunga, melayang-layang di atas kelopak bunga kemudian secara perlahan mendekati bunga dan mulai menghisap nektar. Kelelawar menghisap nektar dari 2 sampai 3 bunga sebelum pergi Elangovan, 2000. Kelelawar pemakan serangga memiliki tubuh yang kecil, keunggulan dari ukuran tubuh yang kecil memudahkan kelelawar melakukan manuver dan kegiatan dalam hal menangkap serangga yang sedang terbang yang tertangkap oleh sistem ekholokasi jarak dekat. Serangga yang dijadikan mangsa disesuaikan dengan ukuran tubuh kelelawar, serangga dengan ukuran yang besar hanya akan menyulitkan pada saat penangkapan, penaklukan dan proses makan, hal ini akan banyak membuang energi kelelawar. Apabila ukuran serangganya terlalu kecil, penangkapan sulit dilakukan dan tidak mencukupi kebutuhan energi harian Altringham, 1996.

2.2. Gua Karst Sebagai Habitat Kelelawar