Karakteristik Lingkungan Gua HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Lingkungan Gua

- Gua Petruk Terletak sekitar 7 km selatan Taman Wisata Jatijajar di mana jalan yang beraspal baik menghubungkan keduanya 07 o 42.315LS109 o 24.130BT. Untuk mencapai mulut gua harus ke bukit melalui jalan berundak sejauh lebih kurang 350 m. Pemandangan sebelum masuk kawasan Gua Petruk adalah deretan perbukitan batu gamping yang membentuk morfologi karst. Beberapa bukit yang berlereng curam dibatasi oleh struktur geologi batu gamping di kawasan ini berwarna putih kotor kekuningan atau coklat muda. Vegetasi di sekitar mulut gua cukup lebat, menunjukkan banyaknya air di bagian ini. Mulut Gua Petruk berbangun persegi, yang memanjang ke atas. - Gua Liah Terletak di sebelah selatan Gua Petruk dengan bentuk mulut guanya yang melengkung rendah dan sempit 07 o 42.392LS109 o 23.838BT. Tinggi mulut gua hampir sama dengan Gua Petruk, yaitu sekitar 80 m di atas permukaan laut. Sebagai gua fosil, ornamen di dalamnya kurang berkembang. Beberapa ruangan yang cukup besar ukurannya dihubungkan dengan lorong-lorong sempit yang beratap tinggi. Stalakmit di dasar gua tersebar mengikuti stalaktit yang tumbuh berderet di atap gua. Sederetan stalaktit aktif yang berwarna putih berakhir pada sebuah pilar. Stalaktit itu tumbuh di bawah retakan atap gua. Sehingga kelurusannya akan mencirikan arah retakan yang memotong mulut gua - Gua Jatijajar Gua Jatijajar terletak ± 42 Km sebelah Barat Kota Kebumen yaitu di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah 07 o 39.994LS109 o 27.262BT. Ketinggian dari permukaan laut ± 81 meter dan jarak dari pantai ± 10 Km. Tinggi mulut gua ± 8 meter, tinggi rata-rata ± 12 meter, lebar ± 15 meter dan panjang total gua ± 250 meter. Gua Jatijajar merupakan objek wisata andalan Kabupaten Kebumen yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Mulut gua yang tinggi dan lebar menyingkapkan lapisan batu gamping pejal yang kompak dan keras. - Gua Intan Gua Intan berada pada Desa Jatijajar dan terletak ± 500 m sebelah barat dari Gua Jatijajar dan berada pada 07 o 40.211LS109 o 25.595BT dan 74 meter di atas permukaan laut, merupakan gua alam fosil yang penuh dengan ornamen yang masih aktif. Sebuah stalaktit di dinding pintu masuk sebelah kanan dilingkupi oleh sedimen pasir lempungan berwarna merah kecoklatan yang mengandung fosil moluska. Sedimen tersebut merupakan sisa endapan gua yang menyingkap sejarah pembentukan gua. Moluska tersebut adalah binatang darat yang hidup di sekitar gua ketika terjadi aliran air hujan yang masuk ke dalam gua, bersama-sama dengan sedimen pasir dan lempung binatang itu terangkut kedalam gua. Saat terjadi banjir seluruh lorong gua terendam air, dan sebuah stalaktit yang terletak 3 m dari dasar gua ditutupi oleh sedimen tersebut. Pada musim hujan, dasar gua yang dilapisi oleh lempung cokelat tua yang cukup tebal menjadi basah. Sekelompok stalaktit yang menyatu dengan stalakmit membentuk pilar-pilar indah setinggi beberapa meter. Ornamen gua di bagian ini umumnya masih aktif.

4.2. Jumlah Penghitungan Populasi Kelelawar