Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Pengembangan Sistem

41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pengertian Metodologi Penelitian

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep- konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Jogiyanto, 2005: 59.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini dilakukan, maka dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk menjaring data serta informasi yang terkait.

3.2.1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin. Observasi yang penulis lakukan adalah ikut terjun langsung dalam hal input data nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam USBN PAI yang diadakan oleh Subdit Kurikulum dan Evaluasi. Data yang diinputkan oleh penulis ke dalam dokumen Microsoft excel kemudian hasil pengolahan data dengan Microsoft excel tersebut diolah kembali oleh tim analisa sehingga menjadi sebuah laporan evaluasi hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam USBN PAI.

3.2.2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Dalam mengumpulkan data, penulis mewawancarai pihak yang memang memiliki kepentingan khusus dalam pengolahan data hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam USBN PAI, yaitu Bapak Dr. Halfian Lubis.SH.M.Ag selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan Agama Islam.

3.2.3. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari wawancara. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah. Pada metode pengumpulan data ini, penulis juga mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Adapun data-data buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdapat dalam daftar pustaka. Pencarian melalui media elektronik seperti internet juga dilakukan dalam memperoleh data- data tambahan yang pada media cetak tidak ditemukan.

3.2.4. Studi Sejenis

Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap beberapa tulisan bertema sejenis yang sudah ada sebelumnya, dengan maksud mempelajari skripsi tersebut kemudian mengimplementasikan kelebihan dan melengkapi kekurangan yang terdapat pada skripsi acuan. Studi sejenis yang penulis lakukan telah penulis jabarkan pada bab ii.

3.3. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan aplikasi sistem pelaporan nilai ini, dengan menggunakan model pendekatan SDLC System Development Life Cycle yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier Sumber : Pressman, 2002:37 Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan ”siklus kehidupan klasik” atau ”model air terjun Waterfall”. Berikut ini adalah alasan penulis menggunakan model proses ini, 1. Memudahkan dalam mereview pada akhir tiap-tiap fase pengembangan, karena sebelum melangkah ke fase selanjutnya harus dipastikan bahwa hasil yang diharapkan pada fase tertentu sudah berhasil tercapai. 2. Dokumentasi selalu dibuat di setiap fase. 3. Dapat memastikan kebutuhan sistem tepat sesuai dengan kebutuhan user sejak fase communication. Model proses waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Communication

Pada tahap communication, penulis melakukan inisiasi proyek atau inisiasi sistem yang akan penulis buat dengan melakukan observasi untuk memahami permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui informasi yang harus diakomodasi oleh aplikasi yang akan dibuat. Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1 Menguraikan sistem yang saat ini berjalan, 2 Menganalisis kebutuhan sistem.

2. Planning

Penulis melakukan perencanaan mengenai sistem yang akan penulis buat. Perencanaan di sini melibatkan mengenai estimasi waktu dan jadwal pengerjaan. Tahapan ini dilakukan agar proyek atau sistem yang dibangun dapat selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan.

3. Modeling

Pada tahap ini, dilakukan pemodelan informasi yang harus di akomodasi, proses-proses yang terjadi pada sistem, antar muka interface yang akan digunakan, dan data yang diperlukan selama pengembangan sistem. Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1 Membuat Context Diagram, 2 Membuat Data Flow Diagram, 3 Membuat Entity Relational Diagram, 4 Membuat normalisasi database Merancang Kamus Data, 5 Merancang Antar Muka aplikasi.

4. Construction

Tahap ini terdiri dari dua aktivitas yaitu pengkodean dan pengujian program. Aktivitas pengkodean sistem berarti perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman, terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program sistem dan pembuatan antarmuka untuk navigasi sistem. Penulis menggunakan paket bundle application yaitu XAMPP 1.7.3 yang berisi webserver Apache dan database management system MySQL sebagai program utama dari sistem. Editor yang penulis gunakan untuk melakukan pembuatan dan pengeditan kode program yaitu Notepad++ 5.8 dan Adobe Dreamweaver CS3. Pengujian sistem akan menggunakan pendekatan Black Box dengan melakukan pengujian fungsi pada setiap halaman sistem. Penulis melakukan input data dan melihat hasil pengolahan informasi yang ditampilkan sebagai output sistem. Pada halaman provinsi, penulis akan mencoba melakukan penambahan, pengeditan, dan juga penghapusan provinsi serta mencoba untuk memperoleh informasi yang ditampilkan oleh halaman ini. Pengujian pada halaman lain kurang lebih seperti pada halaman provinsi.

5. Development

Disebut juga sebagai tahapan penerapan aplikasi yang telah dibuat. Pada tahap ini, penulis melakukan instalasi sistem baru ke dalam komputer yang akan digunakan sebagai server. 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Communication 4.1.1. Uraian Sistem Berjalan Dalam melakukan analisis hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam USBN PAI, aspek yang dinilai sebagai parameter pengujian yaitu : 1. Aspek kognitif, yakni aspek pengetahuan peserta didik. Alat evaluasi aspek kognitif berupa ujian tertulis. 2. Aspek prikomotorik, yakni aspek keterampilan peserta didik melaksanakan materi ibadah yang bersifat praktik. Alat evaluasi aspek ini adalah materi ujian praktik yang harus direspon peserta didik dalam bentuk unjuk kemampuan dihadapan penguji. 3. Aspek afektif, yakni akhlak mulia menjadi bagian evaluasi guru Pendidikan Agama Islam PAI. Adapun mekanisme pelaporan hasil USBN PAI berupa tiga aspek di atas adalah sebagai berikut : 1. Sekolah penyelenggara USBN PAI melaporkan hasil ujian kepada panitia penyelenggara tingkat kabupatenkota dengan mengisi form yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara tingkat pusat. 2. Panitia penyelenggara tingkat kabupatenkota melakukan pengumpulan berkas nilai hasil USBN PAI di wilayahnya. Panitia penyelenggara tingkat