Perancangan sistem pelaporan nilai Ujian Sekolah Bersantandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) berbasis web : studi kasus Direktorat Pendidikan Agama Islam pada sekolah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

(1)

SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI)

BERBASIS WEB

(STUDI KASUS DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTRIAN AGAMA RI)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

MUHAMAD MAWAHIB NIM: 105091002916

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

SEKOLAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTRIAN AGAMA RI)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Muhamad Mawahib NIM: 105091002916

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI)

BERBASIS WEB

(Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

MUHAMAD MAWAHIB 105091002916

Menyetujui, Pembimbing I,

Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001

Pembimbing II,

Victor Amrizal, M.Kom NIP. 150 411 288

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M. Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002


(4)

ii

(Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Menyetujui,

Mengetahui,

Penguji 1

Herlino Nanang, MT

NIP. 19731209 200501 1 002

Penguji 2

Yusuf Durachman, M.Sc, MIT

NIP. 19710522 200604 1 002

Pembimbing 1

Khodijah Hulliyah, M.Si

NIP. 19730402 200112 2 001

Pembimbing 2

Victor Amrizal, M.Kom

NIP. 150 411 288

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Prodi Teknik Informatika

Yusuf Durachman, M.Sc, MIT

NIP. 19710522 200604 1 002


(5)

ABSTRAK

Muhamad Mawahib – 105091002916. Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web (Studi Kasus Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI). (Di bawah bimbingan Ibu Khodijah Huliyah dan Bapak Victor Amrizal)

Secara umum pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Evaluasi hasil USBN PAI menjadi sangat penting, terkait dengan tujuan ujian itu sendiri. Kementrian dituntut untuk mampu menangani dan mengevaluasi hasil yang didapatkan melalui USBN PAI ini. Untuk kepentingan mengelola nilai hasil USBN PAI seluruh Indonesia maka dibutuhkan sistem manajemen data yang dapat menampung dan mengolah data nilai. Saat ini data nilai yang dikumpulkan dan diolah belum terintegrasi ke dalam manajemen sistem yang baik, dan masih menggunakan proses manual. Selain itu data hanya diolah di kantor pusat saja, dan kantor wilayah hanya menjadi tempat pengumpulan berkas sebelum dikirimkan ke pusat, sehingga proses pengolahan menjadi cenderung lebih lama karena terpusat pada satu titik dengan menunggu datangnya sumber data dari berbagai lokasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem untuk pelaporan nilai hasil USBN PAI yang lebih mudah dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode terstruktur dengan model pendekatan System Development Life Cycle Waterfall. Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan data nilai hasil USBN dari setiap sekolah dan memudahkan user untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang sistem ini adalah PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan bundle software XAMPP.

Kata kunci : Web Based Application, System Development Life Cycle(SDLC), Waterfall, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)


(6)

vi

BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2011

Muhamad Mawahib 105091002916


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Ekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web (Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI) ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat beliau.

Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik berupa bimbingan, moril maupun materiil, yang penulis tujukan kepada:

1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Yusuf Durachman, MIT, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Viva Arifin, M.MSI, selaku Seketaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(8)

viii

5. Victor Amrizal, M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, seperti kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya.

Jakarta, Juni 2011


(9)

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN

Ya Allah Ya Rabbi Ayahanda yang mulia Ibunda yang tercinta titisan doa Air mata dan peluh perjuanganmu

Telah membawaku memasuki gerbang masa depan Dari rasa khawatir hingga rasa yakin Aku mencoba bertahan atas nama ceritaku Aku selalu yakin... dengan dukunganmu

Selalu, dan selalu ingin kuceritakan semua, tapi aku selalu kehabisan kata-kata Mungkin untuk saat ini, hanya inilah yang mampu kubuktikan kepadamu

Bahwa aku tak pernah lupa pengorbananmu Tak pernah lupa nasihat dan dukunganmu Tak pernah lupa segalanya... dan selamanya

Skripsi ini kupersembahkan seikhlasnya kepada : Bapakku (Tas’an) dan Emakku (Karmi) yang tercinta serta saudara kandungku yang kusayangi (Irma nur


(10)

x

Evaluasi Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama RI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan sistem pelaporan nilai ini.

2. Drs Abdul Aziz Rofiq, M.Pd, selaku staff di Kementrian Agama yang telah memberikan jalan kepada penulis dalam melakukan penelitian ini. 3. Kakakku Yeni Khairani Lubis, S.Kom, yang telah memberikan dorongan

semangat dan banyak referensi mengenai penulisan skripsi ini.

4. Pasruh Team MAN 4 tidak henti hentinya memberikan suntikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Rasa terima kasih khusus penulis ucapkan Akhi Tb. Ahmad Rofi’uddin yang selalu memantau perkembangan skripsi ini.

5. Teman-teman TI/SI: Aryando, Mada, Rizal, Hafidz, Romdhan, Hadi, Agung, Irzal, khususnya teman-teman seperjuangan dikelas TI-D 2005: Mirza, Deni Zakya, Shodiq, Zanba, Hari, Ipul, Bayu, Mukhlis, Fahmi, Ery, Zaki, Wildan, Adit, Khairin, Novan Dianita, Lia, Ale, Rindi, Nahtasya. 6. ISCA team SMK Al Amanah, (Junaedih, S.Kom, Sarbani, Khoirul Iman,

Fandi Ahmad Saktianto, Indra Lesmana) yang sudah mau berbagi keilmuannya, semoga selalu saling berbagi.


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Sampul ... ii

Lembar Pengesahan Pembimbing ... iii

Lembar Pengesahan Ujian ... iv

Abstrak ... v

Halaman Pernyataan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Lembar Persembahan ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 4

1.3.Pembatasan Masalah ... 4

1.4.Tujuan Penelitian ... 5

1.5.Manfaat Penelitian ... 6

1.6.Metodologi Penelitian ... 6


(12)

xii

2.1.2. Pengertian Data dan Informasi ... 8

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi ... 10

2.2. USBN PAI ... 11

2.2.1. Pengertian USBN PAI ... 11

2.2.2. Tujuan dan Fungsi USBN PAI ... 11

2.2.3. Peserta USBN PAI ... 12

2.2.4. Ruang Lingkup USBN PAI ... 13

2.3. Web ... 14

2.3.1. Web Server ... 15

2.3.2. Web Browser ... 16

2.4. Konsep Dasar Waterfall... 16

2.5. Komponen Perancangan Sistem ... 18

2.5.1. Data Flow Diagram ... 18

2.5.2. Entity Relational Diagram... 19

2.5.3. Flowchart ... 21

2.5.4. Normalisasi ... 23

2.5.5. Kamus Data ... 25


(13)

xiii

2.6.1. Kelebihan PHP ... 27

2.6.2. Dukungan PHP Terhadap Basis Data ... 28

2.7. Server Web Apache ... 29

2.8. MySQL ... 30

2.8.1. Operasi dasar MySQL ... 32

2.9. Profil Direktorat Pendidikan Islam Pada Sekolah ... 33

2.9.1. Visi dan Misi DITPAIS ... 35

2.9.1.1. Visi ... 35

2.9.1.2. Misi ... 35

2.9.2. Indikator Keberhasilan Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 36

2.10. Studi Sejenis ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengertian Metodologi Peneltian ... 41

3.2. Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.2.1. Observasi ... 41

3.2.2. Wawancara ... 42

3.2.3. Studi Pustaka ... 43

3.2.4. Studi Sejenis ... 43

3.3. Metodologi Pengembangan Sistem ... 43


(14)

xiv

4.1.3. Kebutuhan Perangkat ... 57

4.2. Planning ... 58

4.3. Modelling ... 59

4.3.1. Context Diagram... 59

4.3.2. DFD ... 61`

4.3.2.1. DFDLevel 1 ... 61

4.3.2.2. DFD Level 2 ... 62

4.3.2.2.1. DFD Level 2 Proses 1 ... 62

4.3.2.2.2 DFD Level 2 Proses 2 ... 63

4.3.2.2.3 DFD Level 2 Proses 3 ... 64

4.3.2.2.4 DFD Level 2 Proses 4 ... 66

4.3.2.2.5 DFD Level 2 Proses 5 ... 67

4.3.3. ERD ... 67

4.3.4. Normalisasi ... 68

4.3.4.1. Bentuk Tidak Normal ... 69

4.3.4.2. Bentuk Normal 1 ... 69

4.3.4.3. Bentuk Normal 2 ... 71

4.3.5. Kamus Data ... 72

4.3.6. Perancangan STD ... 80


(15)

xv

4.3.6.2. STDModul Masukan (Input ) ... 82

4.3.7. Perancangan Antarmuka (Interface) ... 87

4.3.7.1. Perancangan Antarmuka Halaman Provinsi.. 87

4.3.7.2. Perancangan Antarmuka Halaman Kabupaten 90 4.3.7.3. Perancangan Antarmuka Halaman Sekolah . 94 4.3.7.4. Perancangan Antarmuka Halaman Siswa .... 96

4.3.7.5. Perancangan Antarmuka Halaman Registrasi 101 4.3.7.6. Perancangan Antarmuka Halaman Login ... 102

4.3.7.7. Perancangan Antarmuka Halaman Lupa Password ... 102

4.4. Construction ... 103

4.4.1. Pengkodean Sistem ... 104

4.4.1.1. Pembuatan Kode Sistem ... 104

4.4.1.2. Pembuatan Antarmuka Sistem ... 105

4.4.2. Pengujian Sistem ... 105

4.5. Development ... 114

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 115

5.2. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117 LAMPIRAN


(16)

ii

Gambar 2.2. Model Sekuensial Linier ... 16

Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier ... 44

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Berjalan ... 49

Gambar 4.2. Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 52

Gambar 4.3. Flowchart Input Provinsi ... 53

Gambar 4.4. Flowchart Input Kabupaten ... 54

Gambar 4.5. Flowchart Input Sekolah ... 55

Gambar 4.6. Flowchart Input Siswa dan Nilai ... 56

Gambar 4.7. Diagram Konteks ... 59

Gambar 4.8. DFD Level 1 ... 61

Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1 ... 62

Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2 ... 64

Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3 ... 65

Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4 ... 66

Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5 ... 67

Gambar 4.14 Entity Relational Diagram (ERD) ... 68

Gambar 4.15. Tabel Tidak Normal ... 69

Gambar 4.16. Bentuk Normal 1 ... 71

Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 ... 72


(17)

iii

Gambar 4.19. STD Menu Utama User ... 81

Gambar 4.20. STD Input Modul Provinsi ... 82

Gambar 4.21. STD Input Modul Kabupaten ... 83

Gambar 4.22. STD Input Modul Sekolah ... 83

Gambar 4.23. STD Input Modul Siswa User Admin ... 85

Gambar 4.24. STD Input Modul Siswa User Sekolah ... 86

Gambar 4.25. Antarmuka Halaman Provinsi Level Admin ... 88

Gambar 4.26. Antarmuka Input Provinsi ... 89

Gambar 4.27. Antarmuka Halaman Provinsi Level User ... 90

Gambar 4.28. Antarmuka Halaman Kabupaten Level Admin ... 92

Gambar 4.29. Antarmuka Input Kabupaten ... 92

Gambar 4.30. Antarmuka Halaman Kabupaten Level User ... 93

Gambar 4.31. Antarmuka Halaman Sekolah Level Admin ... 94

Gambar 4.32. Antarmuka Halaman Input Sekolah ... 95

Gambar 4.33. Antarmuka Halaman Sekolah level User ... 96

Gambar 4.34. Antarmuka Halaman Siswa Level Admin ... 97

Gambar 4.35. Antarmuka Halaman Siswa Level Sekolah ... 98

Gambar 4.36. Antarmuka Halaman Input Siswa ... 99

Gambar 4.37. Antarmuka Halaman Upload Siswa ... 99

Gambar 4.38. Antarmuka Halaman Siswa Level User ... 100

Gambar 4.39. Antarmuka Halaman Registrasi ... 101

Gambar 4.40. Antarmuka Halaman Login ... 102


(18)

xviii

Gambar 2.2. Model Sekuensial Linier ... 16

Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier ... 44

Gambar 4.1. Flowchart Sistem Berjalan ... 49

Gambar 4.2. Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 52

Gambar 4.3. Flowchart Input Provinsi ... 53

Gambar 4.4. Flowchart Input Kabupaten ... 54

Gambar 4.5. Flowchart Input Sekolah ... 55

Gambar 4.6. Flowchart Input Siswa dan Nilai ... 56

Gambar 4.7. Diagram Konteks ... 59

Gambar 4.8. DFD Level 1 ... 61

Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1 ... 62

Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2 ... 64

Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3 ... 65

Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4 ... 66

Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5 ... 67

Gambar 4.14 Entity Relational Diagram (ERD) ... 68

Gambar 4.15. Tabel Tidak Normal ... 69

Gambar 4.16. Bentuk Normal 1 ... 71

Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 ... 72


(19)

xix

Gambar 4.19. STD Menu Utama User ... 81

Gambar 4.20. STD Input Modul Provinsi ... 82

Gambar 4.21. STD Input Modul Kabupaten ... 83

Gambar 4.22. STD Input Modul Sekolah ... 83

Gambar 4.23. STD Input Modul Siswa User Admin ... 85

Gambar 4.24. STD Input Modul Siswa User Sekolah ... 86

Gambar 4.25. Antarmuka Halaman Provinsi Level Admin ... 88

Gambar 4.26. Antarmuka Input Provinsi ... 89

Gambar 4.27. Antarmuka Halaman Provinsi Level User ... 90

Gambar 4.28. Antarmuka Halaman Kabupaten Level Admin ... 92

Gambar 4.29. Antarmuka Input Kabupaten ... 92

Gambar 4.30. Antarmuka Halaman Kabupaten Level User ... 93

Gambar 4.31. Antarmuka Halaman Sekolah Level Admin ... 94

Gambar 4.32. Antarmuka Halaman Input Sekolah ... 95

Gambar 4.33. Antarmuka Halaman Sekolah level User ... 96

Gambar 4.34. Antarmuka Halaman Siswa Level Admin ... 97

Gambar 4.35. Antarmuka Halaman Siswa Level Sekolah ... 98

Gambar 4.36. Antarmuka Halaman Input Siswa ... 99

Gambar 4.37. Antarmuka Halaman Upload Siswa ... 99

Gambar 4.38. Antarmuka Halaman Siswa Level User ... 100

Gambar 4.39. Antarmuka Halaman Registrasi ... 101

Gambar 4.40. Antarmuka Halaman Login ... 102


(20)

1 1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi berkembang dengan pesat, terlebih dengan adanya internet. Melalui internet, informasi dapat didistribusikan dalam waktu singkat. Dengan kata lain teknologi informasi berbasis komputer dengan dukungan internet sebagai media komunikasi cenderung dapat memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dalam tempo singkat karena internet melambangkan penyebaran informasi dan data secara ekstrim (Wikipedia, 2011).

Perkembangan teknologi informasi berdampak positif pada perkembangan teknologi web. Pada saat ini, web tidak hanya berfungsi menampilkan informasi, namun juga mampu untuk menangani dan mengolah data menjadi informasi. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web inilah yang menyebabkan web menjadi media yang dinamis.

Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah ujian akhir sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memenuhi kualitas standar nasional dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari ujian ini antara lain adalah sebagai salah satu dasar pertimbangan kelulusan siswa, dan merupakan umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah (Kemenag, 2010 : 31).


(21)

2

Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Kementrian Agama RI merupakan salah satu Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia yang secara struktural diatur dalam PMA No. 3 tahun 2006. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam pada sekolah. Secara filosofi ideologis dan konstitusional, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) memiliki peran yang sangat strategis sebagaimana tertuang pada pasal 28 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran (Kemenag, 2011). Demikian halnya tuntutan UU. No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Salah satu rencana strategis yang dijalankan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah pengembangan kurikulum dan evaluasi (Kemenag, 2011). Salah satu kegiatan dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi ini adalah analisis nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) dituntut untuk mampu untuk mengumpulkan dan menganalisis hasil ujian dengan cakupan wilayah dari Sabang sampai Merauke.


(22)

Cakupan wilayah yang luas inilah menjadi salah satu kendala yang cukup berarti dalam rekapitulasi hasil ujian. Hasil ujian Pendidikan Agama Islam (PAI) dari daerah terkadang sampai ke pusat melebihi waktu yang ditentukan sehingga data yang dikirim tersebut tidak masuk sebagai data yang diolah. Seluruh provinsi mengirimkan hasil ujian dari wilayahnya dalam bentuk rekapitulasi tertulis lengkap dengan nama peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) dan nilainya. Nilai hasil ujian ini dikirimkan melalui jasa pengiriman barang atau kurir, sehingga ada jeda waktu pengiriman dari masing-masing daerah kepada Kementrian Agama. Pada akhirnya semua nilai sampai kepada Kementrian Agama dalam waktu yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk melakukan pengolahan nilai menjadi data statistika yang dibutuhkan oleh Kementrian Agama sebagai bahan evaluasi.

Penulis berencana menggunakan media web sebagai sarana untuk melakukan input data nilai sehingga nilai akan langsung diolah oleh sistem. Pada akhirnya setelah semua daerah penyelenggara Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) melakukan input data dari daerahnya masing-masing, sistem secara otomatis akan melakukan perhitungan nilai dan menampilkannya dalam bentuk grafik, serta dapat dicetak dalam format dokumen tertentu, sehingga dapat dilakukan analisis sesuai data yang muncul dari sistem dan dapat segera diambil tindakan untuk menyikapi hasil yang ditampilkan oleh sistem.


(23)

4

Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengambil judul sesuai dengan penjabaran yang penulis utarakan, yaitu Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web dengan Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah dalam skripsi ini yaitu membuat sebuah sistem yang mampu melayani pelaporan nilai USBN PAI menggunakan media web secara efektif dan cepat, mampu menampilkannya kembali berupa perhitungan total maupun perhitungan secara rinci disertai dengan tampilan grafik, dan juga mampu untuk menghasilkan laporan dalam format dokumen tertentu, sehingga memudahkan tim analisis untuk menganalisis hasil yang ditampilkan oleh sistem.

1.3.Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan penulis bahas sebagai berikut :

1. Sistem ini adalah sistem pengolahan data nilai yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu parameter pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil USBN PAI oleh Kementrian Agama.


(24)

2. Data pengujian terhadap sistem adalah berupa simulasi, karena data yang penulis teliti berbeda kriteria dengan data yang penulis butuhkan dalam sistem ini.

3. Simulasi pengujian akan difokuskan pada satu jenjang pendidikan.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dibuatnya sistem ini adalah:

1. Membuat sistem pelaporan nilai yang efektif, sehingga mengurangi faktor keterlambatan data yang sebelumnya terjadi pada sistem pelaporan manual. 2. Membuat sebuah sistem yang mampu menangani dan mengolah data nilai

hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).

3. Menganalisis sistem yang ada (current system) pada Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.

4. Merancang sistem baru yang mampu menunjang kinerja Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.


(25)

6

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem informasi.

2. Dapat Memahami konsep pelaporan nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).

3. Dapat memahami konsep sistem informasi manajemen database dari pengolahan data nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

1.6. Metodologi Penelian

Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan dana dan metode pengembangan aplikasi. Metode pengumpulan data terdiri dari aktivitas berikut ini.

1. Observasi 2. Wawancara 3. Studi Pustaka 4. Studi Sejenis

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan proses model Waterfall.


(26)

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas teori-teori yang mendukung penelitian skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metodologi yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari uraian bab sebelumnya.


(27)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Dengan kata lain sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005:2).

Definisi di atas menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan (Marimin, 2008:1).

Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Mulyanto, 2009:2).

2.1.2. Pengertian Data dan Informasi

Menurut Laudon dan Laudon data adalah fakta-fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan diatur ke dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang. Menurut Wilkinson data adalah fakta, angka,


(28)

bahkan simbol mentah, secara bersama-sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi (Kadir, 2009 : 3).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (Jogiyanto, 2005: 8). Menurut McFadden informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Mulyanto, 2009:17).

Sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas informasi, yaitu (Mulyanto, 2009:20) :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan.


(29)

10

Gambar 2.1. Data, Proses, dan Informasi (Sumber : Kadir, 2009:5)

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Alter pengertian sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir, 2009: 7). Dalam sumber lain Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut:

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005:11).

Turban, McLean, danWaterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages

mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009:29).


(30)

Menurut Mulyanto (Mulyanto, 2009:29) sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.2. Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI)

2.2.1. Pengertian USBN PAI

Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) merupakan ujian akhir sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memenuhi kualitas standar nasional dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan (Kemenag, 2010 : 31).

2.2.2. Tujuan dan Fungsi USBN PAI

Secara umum pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional (Kemenag, 2010 : 31). Lebih rinci tujuan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kewibawaan Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran pada tingkat satuan pendidikan.


(31)

12

2. Meningkatkan motivasi dan kesungguhan peserta didik dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI).

3. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan melalui pemetaan berdasarkan pencapaian hasil belajar, baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

4. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2010 : 31).

Sedangkan fungsi Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah :

1. Salah satu dasar pertimbangan dalam penentuan kelulusan.

2. Umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah.

3. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Pendidikan Agama Islam (PAI).

4. Motivasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi peserta didik dan pendidik (Kemenag, 2010 : 31).

2.2.3. Peserta USBN PAI

Berikut ini adalah persyaratan untuk menjadi peserta USBN PAI (Kemenag, 2010 : 2)

1. Peserta adalah siswa yang beragama Islam kelas terakhir yang terdaftar pada satuan pendidikan.


(32)

2. Untuk mengikuti USBN PAI, peserta harus memiliki buku laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan.

3. Peserta USBN PAI karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti USBN PAI di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti USBN PAI di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang ditentukan sebagai penyelenggara ujian.

4. Peserta USBN PAI yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti USBN PAI utama dapat mengikuti USBN PAI susulan sesuai aturan sekolah.

2.2.4. Ruang Lingkup USBN PAI

Ruang lingkup Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah :

1. Aspek kognitif, yakni aspek pengetahuan peserta didik. Alat evaluasi aspek kognitif berupa ujian tertulis.

2. Aspek prikomotorik, yakni aspek ketrampilan peserta didik melaksanakan materi ibadah yang bersifat praktik. Alat evaluasi aspek ini adalah materi ujian praktik yang harus direspon peserta didik dalam bentuk unjuk kemampuan dihadapan penguji.

3. Aspek afektf, berupa akhlak mulia menjadi bagian evaluasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2010 : 31).


(33)

14

Aspek kognitif diuji melalui Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) yang soalnya terdiri dari 25 % butir soal yang disebut anchor item, yaitu soal yang telah disahkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang sebelumnya disusun oleh tim penyusun soal, ditambah oleh 75 % soal yang disusun oleh Tim Penyusun Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) tingkat provinsi. Aspek Psikomotrik diuji dengan melakukan praktikum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang pengujinya ditunjuk oleh penyelenggara Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) tingkat provinsi. Aspek akhlak mulia dinilai berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) masing-masing sekolah (Kemenag, 2010 : 46).

2.3. Web

Web merupakan sekumpulan dokumen yang dipublikasi melalui jaringan internet maupun intranet sehingga dapat diakses oleh user melalui web browser (Sardi, 2005 : 4). Menurut kamus jaringan computer web adalah bagian dari internet yang mencakup semua sumberdaya dan pengguna yang menggunakan HTTP (Wahana, 2004: 534).

Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien


(34)

(pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja.

2.3.1. Web Server

Web server adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim dokumen untuk digunakan dalam word wide web (Misky, 2005 : 228).

Web server merupakan suatu aplikasi pusat komputer yang mengirimkan informasi yang disimpan dalam bentuk file HTML (Hyper Text Markup Languange)yang membentuk website. Biasanya Web Server adalah media tempat seseorang membuat website. Server merupakan semacam pemandu dimana harus mencari website dan memberitahukan letak halaman yang harus di perlihatkan pada browser.

Server berisi informasi website dan program-program yang memungkinkan browser melihat informasi dan mengontrol sembarang perintah yang telah disertakan dalam web page tersebut, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi lebih mudah di distribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data yang dapat disajikan.

Contoh web server antara lain adalah apache web server dan Internet Information Services (IIS) server.


(35)

16

2.3.2. Web Browser

Web Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk mengakses web (Misky, 2005 : 38).

Web Browser merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan format hypertext. Web browser akan mengirimkan request ke web server, dan menampilkan hasilnya kepengguna. Beberapa contoh browser antara lain Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, Safari, danInternet Explorer.

2.4. Konsep Dasar Waterfall

Dalam pengembangan sistem pelaporan berbasis web ini, penulis menggunakan metode terstruktur dengan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle), yaitu pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem berdasarkan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik (Mulyanto, 2009: 243).

Gambar 2.2.Model Sekuensial Linier (Sumber : Pressman, 2005:79)

Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan ”siklus kehidupan klasik” atau ”model air terjun (Waterfall)” merupakan SDLC model klasik yang melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman, 2005:79):


(36)

1. Communication

Kegiatan pada tahapan komunikasi ini adalah inisiasi proyek dan juga merencanakan berbagai kebutuhan yang akan dibutuhkan di dalam proyek.

2. Planning

Pada tahap ini dilakukan estimasi waktu pengerjaan proyek, dan penjadwalan agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu.

3. Modeling

Pada tahap ini dilakukan analisis sistem baru dan pembuatan model dari perangkat lunak. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari aktivitas utama pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka.

4. Construction

Pada tahap ini hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program dan pembuatan antarmuka program untuk navigasi sistem.

Selanjutnya program harus diuji coba dimana di fokuskan terhadap pengujian terhadap fungsi-fungsi modul yang telah dibuat pada tahapan pengkodean.


(37)

18

5. Deployment

Tahapan ini berisi kegiatan untuk menerapkan sistem yang telah selesai dibangun dan dicoba ke dalam lingkungan user atau pengguna, kemudian penulis akan memberikan support atas sistem baru yang berjalan, kemudian akan merespon feedbackyang diberikan oleh user atas sistem baru.

2.5. . Komponen Perancangan Sistem 2.5.1. Data Flow Diagram(DFD)

Menurut Pressman, Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran grafis yang menggambarkan aliran dan perubahan data, yang bergerak dari input ke output (Pressman, 2002: 364). DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level. DFD juga dapat dikembangkan ke dalam level-level yang menggambarkan peningkatan aliran data dan fungsinya secara terperinci (Pressman, 2002: 364).

DFD level 0 juga disebut Context Diagram (Diagram Konteks) mengambarkan seluruh elemen perangkat lunak sebagai sebuah proses dengan input dan output data yang ditandai oleh panah masuk dan keluar berturut-turut. Proses-proses tambahan dan aliran data seperti yang digambarkan di Context Diagramdipisah untuk menampakkan proses yang lebih rinci (Mulyanto, 2009:279).

DFD level 1 merupakan diagram yang merepresentasikan proses yang ada di dalam sistem secara keseluruhan (Mulyanto, 2009:29).


(38)

Ada beberapa simbol yang umum digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD), antara lain:

Tabel 2.1.Simbol-simbol yang umum digunakan dalam Data Flow Diagram(DFD)

Simbol Nama

Entitas

Aliran Data

Proses

Penyimpanan Data

(Sumber : Pressman, 2002 : 365)

2.5.2. Entity Relational Diagram(ERD)

Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas (Kadir, 2009:30). ERD dapat digunakan pada semua alat-alat


(39)

20

pemodelan dan satu-satunya metode untuk menggambarkam sistem penyimpanan data.

Tabel 2.2.Sejumlah notasi pada Entity Relational Diagram(ERD)

Simbol Penjelasan Resmi Arti Sebenarnya

Entitas (sekelompok orang, tempat atau sesuatu)

Entitas terhubung

(digunakan untuk menghubungkan dua

entitas)

Entitas atribut (Digunakan untuk kelompok terulang)

Ke 1 hubungan (Tepat satu)


(40)

Ke 0 atau 1 hubungan (hanya 0 atau 1)

Ke 0 atau lebih hubungan (Dapat nol, satu atau lebih)

Ke lebih dari 1 hubungan (lebih besar dari satu)

(Sumber : Kadir, 2009:31) 2.5.3. Diagram Alur (Flowchart)

Diagram Alur (Flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur system secara logika (Jogiyanto, 2005 : 795)

Flowchart digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart dapat menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. (Jogiyanto, 2005 : 796).


(41)

22

Tabel 2.3.Simbol-simbol yang umum digunakan dalam Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan/akhir program

Garis Alir (Flow Line)

Arah aliran program

Proses Proses perhitungan/proses pengolahan data

Input/Output Data Proses input/outputdata, parameter, informasi

Sub Program

Permulaan sub program / proses menjalankan sub program

Decision

Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya

Predefined Process Pemberian harga awal

On Page Connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman


(42)

Off Page Connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda

(Sumber : Jogiyanto, 2005 : 802-803)

2.5.4. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik (Kadir, 2009:116). Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut:

1. Mengandung redudansi yang sedikit mungkin.

2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus, tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak konsistenan (Kadir, 2009:116).

Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah suatu keadaan relasi yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut. Bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa:


(43)

24

1. Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form)

Bentuk normal pertama (1NF) adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk membentuk relasi agar berada dalam bentuk normal pertama, perlu langkah untuk menghilangkan atribut-atribut yang bernilai ganda.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependensi parsial. Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi parsial terhadap X apabila memenuhi dua kondisi berikut: a. Y adalah atribut non_kunci primer dan X adalah kunci primer. b. Y memiliki dependensi terhadap bagian dari X (tetapi tidak

terhadap keseluruhan dari X).

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif. Suatu atribut Z dikatakan memiliki dependensi transitif terhadap X apabila memenuhi dua kondisi berikut:

a. Z memiliki dependensi fungsional (atau kadang disebut dependensi saja, yaitu kekangan antara dua buah atribut atau dua buah himpunan atribut) terhadap Y.


(44)

b. Y memilki dependensi fungsional terhadap X. Dependensi transitif dapat dinotasikan sebagai berikut:

X Y Z

2.5.5. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja (Jogiyanto, 2005:725).

Hasil akhir dari pendefinisian struktur data dari file-file database selanjutnya oleh analis sistem didokumentasikan di kamus data file. Kamus


(45)

26

data ini sangat diperlukan oleh programmer nantinya untuk membuat file secara fisik (Jogiyanto HM, 2005 : 407-408).

2.6. PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek (Wahana, 2006: 13).

PHP mempunyai fitur text processing yang sangat bermanfaat, dari POSIX Extended atau Perl Regular Expression untuk memparsing dokumen XML. Untuk memparsing dan mengakses dokumen XML, PHP 4 mendukung standart SAXOFON dan DOM. PHP 5 menstandarkan semua ekstensi XML menladi libxml2 yang tangguh dan memperluas fitur dengan menambahkan SimpleXML dan mendukung XMLREADER (Wahana, 2006: 15).


(46)

2.6.1 Kelebihan PHP

Kelebihan dari PHP sehingga dapat diandalkan sebagai skrip pemrograman web menurut tim Wahana Komputer Semarang adalah (Wahana, 2006: 13) :

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Serveryang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang

paling mudah karena referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open sourceyang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

6. Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).


(47)

28

2.6.2. Dukungan PHP terhadap Basis Data(Database)

Salah satu fitur penting pada PHP adalah dukungan terhadap basis data. Membuat web dinamis yang menampilkan data yang diinputkan kedalam basis data bukanlah hal yang sulit dalam PHP.

Pada PHP 5, basis data (database) yang telah didukung untuk bisa dikorelasikan adalah (Wahana, 2006: 14):

1. Adabas D 2. dBase 3. Empress 4. File Pro 5. Hyperwave 6. IBM DB2 7. Informix 8. Ingres 9. Interbase 10. Front Base 11. Direct MySQL 12. MySQL 13. ODBC 14. Oracle 15. Ovrimos 16. PostgreSQL


(48)

17. SQLite 18. Solid 19. Sybase 20. Velocis 21. Unix dbm

2.7. Server Web Apache (Apache Web Server)

Server web atau web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Wikipedia, 2011).

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP (Wikipedia, 2011).

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache merupakan produk yang dikeluarkan oleh Grup Apache. Grup Apache terlibat dalam suatu proyek yang disebut proyek apache untuk mengembangkan suatu software implementasi di bidang web serveryang andal dan source codenya didistribusikan secara gratis (Wahana, 2006:24).


(49)

30

Menurut statistik dari Netcraft, Apache merupakan server web yang paling banyak digunakan di dunia per 2005 . Microsoft Internet Information Services (IIS) merupakan kompetitor utama Apache, diikuti oleh Sun Java Web Serverdari Sun Microsystem (Wikipedia, 2011).

2.8. MySQL

MySQL merupakan sistem manajemen database. Kata SQL pada MySQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses basis data (database) dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL Standard(Wahana, 2006: 181) .

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL (Wikipedia, 2011).

Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang


(50)

Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius (Wikipedia, 2011).

MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti MediaWiki (perangkat lunak yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi sebagai komponen basis data dalam LAMP. Popularitas sebagai aplikasi web dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai Dynamic Duo(Wikipedia, 2011).

Sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL (Wikipedia, 2011).

Fitur utama MySQL adalah sebagai berikut (Wahana,2006: 182)

1. Ditulis dalam bahasa C dan C++ 2. Bekerja multiplatform

3. Menyediakan mesin penyimpan transaksi dan nontransaksi

4. Server tersedia sebagai program terpisah untuk digunakan pada lingkungan jaringan klien/server.

5. Memiliki library yang dapat ditempelkan pada aplikasi standalone sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak terhubung ke jaringan.


(51)

32

7. Dapat menangani basis data dalam skala besar. Basis data dalam server MySQL dapat berisi 50 juta record.

8. Klien dapat berkoneksi ke MySQL server menggunakan socket TCP/IP pada platformmanapun.

9. Server dapat mengirim pesan kesalahan ke klien dalam berbagai bahasa.

2.8.1. Operasi Dasar SQL

Berikut ini merupakan operasi dasar menggunakan sintaks SQL:

a. Membuat basis data

CREATE DATABASE nama_database;

b. Mengkoneksikan ke suatu basis data membentuk tabel CONNECT TO basis_data USER nama/password; c. Memasukkan data

CREATE TABLE nama_tabel( nama_kolom1 tipe_data([ukuran]), nama_kolom2 tipe_data([ukuran]),…); d. Memasukkan data

INSERT INTO nama_tabel VALUES(‘…’,’…’,…); e. Melihat isi tabel

SELECT * FROM nama_tabel; f. Mengganti struktur tabel

ALTER TABLE nama_tabel


(52)

g. Mengetahui daftar basis data dan tabel SHOW DATABASES;

h. Menghapus tabel

DROP TABLE nama_tabel; i. Fungsi aggregate

SUM() menghitung jumlah nilai AVG() menghitung nilai rata-rata MAX()mencari nilai maksimal MIN() mencari nilai minimal

COUNT() menghitung jumlah baris

2.9. Profil Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah

Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Kementrian Agama Republik Indonesia merupakan salah satu Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia yang secara struktural diatur dalam PMA No. 3 tahun 2006. Fungsi, tugas, dan tanggungjawab Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Agama islam pada sekolah. Secara filosofi ideologis dan konstitusional, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) memiliki peran yang sangat strategis sebagaimana tertuang apada pasal 28 ayat (1) "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran. Demikian halnya tuntutan UU. No. 20 tahun 2003 sebagaimana yang dinyatakan dalam UU tersebut bahwa


(53)

34

tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (Kemenag, 2011).

Dalam merealisasikan fungsi dan tujuan seperti yang dijelaskan di atas, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) perlu menyusun berbagai program yang akan dilaksanakan dalam sebuah Rencana Strategis (Renstra) untuk progam jangka menengah tahun 2006-2011. Renstra ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan program-program yang akan dilaksanakan pada semua subdit. Secara umum renstra ini menguraikan enam bidang utama yang dipandang strategis, meliputi (Kemenag, 2011):

1. Pengembangan kurikulum dan evaluasi,

2. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, 3. Pemanfaatan bantuan sarana dan beasiswa,

4. Pemberdayaan kelembagaan,

5. Peningkatan mutu lulusan siswa dalam bidang PAI, dan 6. Peningkatan pelayanan administrasi dan ketatausahaan.


(54)

2.9.1. Visi dan Misi Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah 2.9.1.1. Visi

Sejalan dengan visi pendidikan Nasional, Depag dan Ditjen Pendis, visi DITPAIS (Kemenag, 2011):

"Terwujudnya siswa sekolah yang menjiwai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, berakhlaq mulia, memiliki kecerdasan, memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

2.9.1.2. Misi

Berikut ini adalah visi Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah:

1. Memeratakan pelayanan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah,

2. Meningkatkan mutu lulusan siswa bidang Pendidikan Agama Islam (PAI),

3. Mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), 4. Meningkatkan kualitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada

sekolah,

5. Meningkatkan mutu pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), 6. Meningkatkan fasilitas Pendidikan Agama Islam (PAI) pada


(55)

36

7. Mengembangkan dan memberdayakan lembaga Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah,

8. Mengembangkan minat siswa sekolah mencintai dan mendalami dan mengamalkan Pendidikan Agama Islam (PAI),

9. Meningkatkan tata kelola Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2011).

2.9.2. Indikator Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah

Berikut ini adalah indikator keberhasilan Pendidikan Agama Islam di sekolah berdasarkan informasi yang penulis dapatkan melalui situs kemenag.go.id

1. Proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) berjalan lancar

2. Sekolah memiliki sarana ibadah yang memadai

3. Warga sekolah yang beragama Islam aktif melaksanakan sholat, puasa pada waktunya

4. Tampilan, prilaku dan sikap siswa dan segenap unsur pendidikan di sekolah pada setiap waktu mencerminkan nuansa islami

5. Ceramah/diskusi/seminar agama digalakkan dalam berbagai kegiatan luar sekolah

6. Sekolah menggalakkan aktivitas keagamaan, seperti peringatan HBI, pengumpulan infaq, aktivitas belajar al-Qur`an, dan lain sebagainya 7. Hasil belajar memenuhi standar isi dan kelulusan (Kemenag, 2011).


(56)

2.10. Studi Sejenis

Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap beberapa skripsi terdahulu, dengan maksud mempelajari dan mencari beberapa poin yang dapat penulis lengkapi di dalam skripsi ini.

Qunut Fajri dalam dalam penulisan skripsinya yang berjudul Sistem Informasi Pembuatan Rapor SDN Pondok Kacang Timur IV tahun 2007 membahas mengenai pembuatan rapor menggunakan media komputer. Skripsi ini membahas input data nilai sampai dengan mencetak menjadi bentuk halaman rapor. Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh Qunut Fajri dalam penelitian ini adalah SDLC dengan proses model sequensial linier.

Puji Handayani dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Laporan Prestasi Belajar Siswa Berbasis Web (Studi Kasus : SMA Negeri 8 Bogor) tahun 2008 menjelaskan tentang pengembangan sistem informasi laporan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan media internet sebagai media untuk mengakses data nilai siswa. Puji Handayani melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode pengembangan sistem SDLC dengan proses model sequensial linier.

Citra Amalia dalam penulisan skripsinya yang berjudul Aplikasi Daftar Nilai Semester Mahasiswa Berbasis Web Online (Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) pada tahun 2009 membahas pembuatan aplikasi berbasis web yang mampu menjalankan business prosesspengolahan nilai mahasiswa oleh dosen tertentu sampai dengan mencetak nilai oleh mahasiswa yang bersangkutan.


(57)

38

Peneltian yang dilakukan oleh Amalia, menggunakan metode pengembangan sistem SDLC.

Ibnu Mas’ud dalam penulisan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis Web (Studi Kasus : SMU Muhammadiyah 7 Sawangan) menggunakan metode pengembangan sistem SDLC dengan proses model sequensial linier. Mas’ud mengkombinasikan berbagai parameter penilaian siswa mulai dari sistem absensi, nilai harian, nilai ujian tengah semester, dan ujian akhir semester menjadi satu kesatuan yang mampu langsung diimplementasikan sebagai sistem evaluasi siswa baik per hari, per tengah semester, dan juga per semester.

Keempat referensi ini akan penulis jadikan sebagai referensi untuk penulisan skripsi ini. Dengan demikian kedua sumber ini akan penulis analisis sehingga mendapatkan suatu perbandingan untuk hasil yang lebih baik.


(58)

Berikut ini adalah hasil dari studi sejenis yang penulis lakukan. Tabel 2.4.Perbandingan Hasil Studi Sejenis

No Penulis Kelebihan Kekurangan

1 Qunut Fajri Dokumen yang dihasilkan dapat langsung digunakan sebagai rapor siswa.

1. Sistem dibangun stand alone, sehingga tidak dapat dibuat sistem terintegrasi.

2. Tidak mendukung

platform sistem operasi selain windows.

3. Tidak adanya fasilitas laporan berupa grafik. 2 Puji Handayani 1. Web Based, sehingga

dapat diakses secara massal melalui web browser.

2. Sistem memungkinkan monitoring data secara

realtime.

3. Sistem menyediakan

administrasi user sesuai

dengan jabatannya

masing-masing.

1. Sistem tidak

menyediakan fasilitas pelaporan dengan grafik, sehingga menyulitkan informasi ditampilkan secara monoton berupa angka-angka saja.

2. Perankingan dilakukan masih manual, sesuai dengan nilai rata-rata rapor siswa.


(59)

40

3 Citra Amalia 1. Sistem menyediakan administrasi user sesuai

dengan jabatannya

masing-masing.

2. Web Based, sehingga dapat diakses secara massal melalui web browser

3. Terdapat Output dokumen berupa file PDF

4. Adanya sistem hashing password menggunakan MD5

1. Tidak disediakan

perbandingan rentang nilai mahasiswa per mata kuliah.

2. Tidak adanya fasilitas laporan berupa grafik.

4 Ibnu Mas’ud 1. Sistem dibangun secara

Web Based.

2. Banyak parameter

penilaian terhadap siswa.

3. Terdapat Laporan

berbentuk grafik yang sangat membantu proses evaluasi.

1. Tidak disediakannya fitur perbandingan nilai per mata pelajaran. 2. Tidak disediakannya

fitur perbandingan nilai antar kelas.


(60)

41 3.1. Pengertian Metodologi Penelitian

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. (Jogiyanto, 2005: 59).

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini dilakukan, maka dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk menjaring data serta informasi yang terkait.

3.2.1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.


(61)

42

Observasi yang penulis lakukan adalah ikut terjun langsung dalam hal input data nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) yang diadakan oleh Subdit Kurikulum dan Evaluasi. Data yang diinputkan oleh penulis ke dalam dokumen Microsoft excel kemudian hasil pengolahan data dengan Microsoft excel tersebut diolah kembali oleh tim analisa sehingga menjadi sebuah laporan evaluasi hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).

3.2.2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.

Dalam mengumpulkan data, penulis mewawancarai pihak yang memang memiliki kepentingan khusus dalam pengolahan data hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), yaitu Bapak Dr. Halfian Lubis.SH.M.Ag selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan Agama Islam.


(62)

3.2.3. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari wawancara. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

Pada metode pengumpulan data ini, penulis juga mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Adapun data-data buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdapat dalam daftar pustaka. Pencarian melalui media elektronik seperti internet juga dilakukan dalam memperoleh data-data tambahan yang pada media cetak tidak ditemukan.

3.2.4. Studi Sejenis

Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap beberapa tulisan bertema sejenis yang sudah ada sebelumnya, dengan maksud mempelajari skripsi tersebut kemudian mengimplementasikan kelebihan dan melengkapi kekurangan yang terdapat pada skripsi acuan. Studi sejenis yang penulis lakukan telah penulis jabarkan pada bab ii.

3.3. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan aplikasi sistem pelaporan nilai ini, dengan menggunakan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem


(63)

44

dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.

Gambar 3.1.Model Sekuensial Linier (Sumber : Pressman, 2002:37)

Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan ”siklus kehidupan klasik” atau ”model air terjun (Waterfall)”.

Berikut ini adalah alasan penulis menggunakan model proses ini,

1. Memudahkan dalam mereview pada akhir tiap-tiap fase pengembangan, karena sebelum melangkah ke fase selanjutnya harus dipastikan bahwa hasil yang diharapkan pada fase tertentu sudah berhasil tercapai.

2. Dokumentasi selalu dibuat di setiap fase.

3. Dapat memastikan kebutuhan sistem tepat sesuai dengan kebutuhan user sejak fase communication.

Model proses waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Communication

Pada tahap communication, penulis melakukan inisiasi proyek atau inisiasi sistem yang akan penulis buat dengan melakukan observasi untuk memahami permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui informasi yang harus diakomodasi oleh aplikasi yang akan dibuat.


(64)

Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1) Menguraikan sistem yang saat ini berjalan,

2) Menganalisis kebutuhan sistem.

2. Planning

Penulis melakukan perencanaan mengenai sistem yang akan penulis buat. Perencanaan di sini melibatkan mengenai estimasi waktu dan jadwal pengerjaan. Tahapan ini dilakukan agar proyek atau sistem yang dibangun dapat selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan.

3. Modeling

Pada tahap ini, dilakukan pemodelan informasi yang harus di akomodasi, proses-proses yang terjadi pada sistem, antar muka (interface) yang akan digunakan, dan data yang diperlukan selama pengembangan sistem.

Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1) Membuat Context Diagram,

2) Membuat Data Flow Diagram, 3) Membuat Entity Relational Diagram,

4) Membuat normalisasi databaseMerancang Kamus Data, 5) Merancang Antar Muka aplikasi.


(65)

46

4. Construction

Tahap ini terdiri dari dua aktivitas yaitu pengkodean dan pengujian program.

Aktivitas pengkodean sistem berarti perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman, terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program sistem dan pembuatan antarmuka untuk navigasi sistem.

Penulis menggunakan paket bundle application yaitu XAMPP 1.7.3 yang berisi webserver Apache dan database management system MySQL sebagai program utama dari sistem. Editor yang penulis gunakan untuk melakukan pembuatan dan pengeditan kode program yaitu Notepad++ 5.8 dan Adobe Dreamweaver CS3.

Pengujian sistem akan menggunakan pendekatan Black Box dengan melakukan pengujian fungsi pada setiap halaman sistem. Penulis melakukan input data dan melihat hasil pengolahan informasi yang ditampilkan sebagai output sistem. Pada halaman provinsi, penulis akan mencoba melakukan penambahan, pengeditan, dan juga penghapusan provinsi serta mencoba untuk memperoleh informasi yang ditampilkan oleh halaman ini. Pengujian pada halaman lain kurang lebih seperti pada halaman provinsi.

5. Development

Disebut juga sebagai tahapan penerapan aplikasi yang telah dibuat. Pada tahap ini, penulis melakukan instalasi sistem baru ke dalam komputer yang akan digunakan sebagai server.


(66)

47 4.1.Communication

4.1.1. Uraian Sistem Berjalan

Dalam melakukan analisis hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), aspek yang dinilai sebagai parameter pengujian yaitu :

1. Aspek kognitif, yakni aspek pengetahuan peserta didik. Alat evaluasi aspek kognitif berupa ujian tertulis.

2. Aspek prikomotorik, yakni aspek keterampilan peserta didik melaksanakan materi ibadah yang bersifat praktik. Alat evaluasi aspek ini adalah materi ujian praktik yang harus direspon peserta didik dalam bentuk unjuk kemampuan dihadapan penguji.

3. Aspek afektif, yakni akhlak mulia menjadi bagian evaluasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).

Adapun mekanisme pelaporan hasil USBN PAI berupa tiga aspek di atas adalah sebagai berikut :

1. Sekolah penyelenggara USBN PAI melaporkan hasil ujian kepada panitia penyelenggara tingkat kabupaten/kota dengan mengisi form yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara tingkat pusat.

2. Panitia penyelenggara tingkat kabupaten/kota melakukan pengumpulan berkas nilai hasil USBN PAI di wilayahnya. Panitia penyelenggara tingkat


(67)

48

provinsi melakukan pengumpulan berkas nilai dari kabupaten yang ada pada propinsi yang bersangkutan, kemudian melaporkannya kepada panitia penyelenggara tingkat pusat berupa pengiriman dokumen berkas nilai USBN PAI.

3. Panitia penyelenggara tingkat pusat melakukan rekap hasil ujian dan menganalisisnya untuk mengetahui hasil USBN PAI secara nasional dan melaporkannya ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Berkas yang dikirimkan adalah data mentah dari tiap kabupaten untuk selanjutnya diproses di panitia penyelenggara USBN PAI tingkat pusat. Current System diawali dengan pengiriman berkas secara manual untuk kemudian diolah menggunakan computer di panitia penyelenggara tingkat pusat sehingga menghasilkan informasi.

Berikut ini adalah flowchart diagram dari sistem yang saat ini sedang berjalan.


(68)

(69)

50

4.1.2. Analisis Kebutuhan

Hasil analisis sistem berjalan adalah sebagai berikut:

1. Sistem yang saat ini berjalan masih kurang efektif karena data mentah dikirim oleh setiap peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) berpotensi memiliki keterlambatan bahkan tidak sampai kepada tim pengolah data sehingga data yang diproses menjadi kurang valid karena tidak lengkapnya data dari peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).

2. Laporan yang dibuat menjadi rentan terjadi kesalahan karena data yang dianalisis kemungkinan tidak lengkap.

3. Adanya waktu kosong selama berkas dikirimkan menggunakan jasa kurir, sedangkan berkas dikirimkan dari setiap provinsi di Indonesia yang memungkinkan banyak waktu yang terbuang.

4. Untuk itu, penulis mengajukan suatu inovasi yang dapat diterapkan di Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) dalam hal pemantauan hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) melalui sistem terintegrasi, dan pelaporannya dalam bentuk aplikasi berbasis web guna memudahkan akses sistem melalui jaringan internet.

Penulis mengusulkan perancangan sistem pemantauan hasil ujian Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai berikut :


(70)

1. Sistem pelaporan dan pemantauan yang penulis bangun merupakan sistem yang berbasis web agar dapat diakses dimana dan kapan saja, asalkan jaringan internet tersedia.

2. Sistem mampu memantau perolehan nilai tiap sekolah, kabupaten atau kota, dan juga tiap provinsi sehingga akan terlihat perbandingan nilai antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, sehingga diketahui seberapa meratanya kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

3. Sistem mampu melakukan perankingan provinsi, perankingan kabupaten, sekolah, dan juga siswa.

4. Sistem mampu menggenerasi laporan dalam format dokumen xls sehingga data dapat diolah kembali, dan juga dapat menghasilkan grafik atau chartsesuai dengan data pada database yang digunakan oleh sistem. 5. Pada sistem yang penulis buat, terdapat beberapa jenis pengguna, yaitu

user biasa atau user yang tidak melakukan login, sekolah, dan juga administrator.


(71)

52

Diagram Alir Sistem yang penulis usulkan adalah :


(72)

Berikut ini adalah flowchart diagram untuk setiap proses dari system yang diusulkan.

1. Admin melakukan penambahan provinsi, kabupaten, dan sekolah.


(73)

54


(74)

2. Sekolah dapat mendaftarkan dirinya sendiri ke dalam sistem, yaitu dari user biasa menjadi user sekolah setelah verifikasi dari sistem berhasil dilewati.


(75)

56

3. Sekolah melakukan upload data siswa beserta nilai setelah terlebih dahulu mengetikkan data pada dokumen sesuai dengan format dokumen yang ditentukan oleh sistem.

Gambar 4.6. Flowchart InputSiswa dan Nilai

4. Sistem akan menghasilkan grafik nilai secara otomatis berdasarkan nilai yang diupload oleh user sekolah.

5. Semua tingkatan user dapat melakukan cetak data ke dalam format dokumen dengan ekstensi xls.


(76)

4.1.3. Kebutuhan Perangkat

Perangkat yang dibutuhkan oleh komputer klien untuk dapat mengakses sistem baru adalah sebagai berikut :

1. Perangkat Keras

a. CPU (Central Processing Unit)

Spesifikasi minimum untuk pengguna adalah sebagai berikut: 1) Processorsetara dengan Pentium III atau lebih tinggi 2) Harddisk20 GB

3) RAM 256 MB 4) VGA on board b. Keyboard

Keyboard adalah alat input yang biasanya didampingi dengan alat tampilan (display) di layar monitor yang menampilkan apa yang ditekan di keyboard.

c. Mouse

Mouse adalah alat input komputer yang digunakan oleh berbagai program aplikasi GUI (Graphical User Interface) dengan petunjuk posisi yang ditampilkan melalui monitor.

2. Perangkat Lunak a. Sistem Operasi


(77)

58

b. Web Browser

Web Browser apa saja bisa digunakan, tapi penulis menyarankan untuk menggunakan Mozilla Firefox, Opera atau Google Chrome terbaru.

4.2. Planning

Pada tahapan ini, penulis membuat timeline pengerjaan. Hal ini dimaksudkan agar pengerjaan skripsi dan pembuatan aplikasi dapat selesai pada waktu yang ditentukan. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan sistem ini adalah Sembilan minggu.

Berikut ini adalah timeline yang penulis rencanakan : Tabel 4.1.PlanningPembuatan Aplikasi Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 Minggu ke-6 Minggu ke-7 Minggu ke-8 Minggu ke-9 Communication Planning Modelling Construction Deployment


(78)

4.3. Modelling

4.3.1. Context Diagram

Context Diagram (Diagram Konteks) mengambarkan seluruh elemen perangkat lunak sebagai sebuah proses dengan input dan output data yang ditandai oleh panah masuk dan keluar berturut-turut. Proses-proses tambahan dan aliran data seperti yang digambarkan di Context Diagramdipisah untuk menampakkan proses yang lebih rinci.

Gambar 4.7. Diagram Konteks

Pada perancangan aplikasi ini terdapat tiga entitas yaitu Admin, Sekolah, dan user non login.

1. Aliran data dari entitas admin kepada sistem berupa data provinsi, data kabupaten, data sekolah, dan data siswa.


(79)

60

2. Aliran data dari entitas sekolah kepada sistem berupa data siswa dari sekolah yang bersangkutan.

3. Admin dan kabupaten memiliki hak akses untuk melakukan update data nilai. Admin dapat melakukan update nilai kepada seluruh siswa dari setiap sekolah, sedangkan kabupaten hanya dapat melakukan update nilai siswa hanya dari kabupaten yang bersangkutan.

4. Aliran data dari sistem menuju admin, sekolah, kabupaten dan user berupa informasi nilai sebanyak tiga jenjang dari rata-rata nasional, tingkat provinsi, tingkat kabupaten, sampai dengan tingkat sekolah.


(80)

4.3.2. Data Flow Diagram(DFD)

4.3.2.1. Data Flow Diagram(DFD) Level 1

Data Flow Diagram (DFD) Level 1 merupakan diagram yang merepresentasikan proses yang ada di dalam sistem secara keseluruhan.


(81)

62

4.3.2.2. Data Flow Diagram(DFD) Level 2

4.3.2.2.1. Data Flow Diagram(DFD) Level 2 Proses Manajemen Provinsi

Mendeskripsikan secara detail proses ke-1, yaitu proses manajemen provinsi yang terdiri dari lihat provinsi, input provinsi, update provinsi, dan hapus provinsi.

Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1

Proses 1.1 adalah proses lihat provinsi. Proses ini mengambil data dari tabel provinsi untuk ditampilkan. Proses 1.2 yaitu proses input provinsi adalah proses memasukkan provinsi


(82)

baru ke dalam tabel provinsi. Proses 1.3 yaitu proses update provinsi merupakan proses pembaruan data lama dari tabel provinsi, dengan menampilkan data yang ada pada tabel untuk dilakukan perubahan, kemudian data baru ini menggantikan data yang lama. Proses 1.4 yaitu hapus provinsi merupakan proses penghilangan data provinsi tertentu atau seluruhnya dari tabel provinsi.

4.3.2.2.2. Data Flow Diagram(DFD) Level 2 Proses Manajemen Kabupaten

Mendeskripsikan secara detail proses ke-2, yaitu proses manajemen kabupaten yang terdiri dari lihat kabupaten, input kabupaten, update kabupaten, dan hapus kabupaten. Entitas yang berperan dalam proses ke-2 ini adalah admin.


(83)

64

Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2

4.3.2.2.3. Data Flow Diagram(DFD) Level 2 Proses Manajemen Sekolah

Mendeskripsikan secara detail proses ke-3, yaitu proses manajemen sekolah yang terdiri dari lihat sekolah, input sekolah, update sekolah, dan hapus sekolah. Entitas yang berperan dalam proses ke-3 ini adalah admin.


(84)

(85)

66

4.3.2.2.4. Data Flow Diagram(DFD) Level 2 Proses Manajemen Siswa


(86)

4.3.2.2.5. Data Flow Diagram(DFD) Level 2 Proses Manajemen Nilai Siswa

Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5

4.3.3. Entity Relational Diagram(ERD)

Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar-entitas. ERD dapat digunakan pada semua alat-alat pemodelan dan satu-satunya metode untuk menggambarkan sistem penyimpanan data.


(87)

68

Berikut ini merupakan ERD dari sistem yang penulis buat berdasarkan proses yang telah dijabarkan dalam DFD.

Gambar 4.14Entity Relational Diagram (ERD)

4.3.4. Normalisasi

Setelah membuat perancangan database, selanjutnya dibuat normalisasi dengan tujuan membentuk tabel normal untuk menghindari redudansi data.


(88)

4.3.4.1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data-data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Gambar 4.15.Tabel Tidak Normal

4.3.4.2. Bentuk Normal 1

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. Ketentuan bentuk normal pertama (1-NF) adalah tidak ada atribut yang berulang, telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut, dan setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.


(89)

70

Pada tabel sekolah dan skl_temp terdapat satu kolom yang akan berisi data berulang-ulang, yaitu kolom jenjang. Dengan demikian notasi normalisasi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Sekolah (id_skl*, nm_skl, alamat_skl, surat, password, jenjang, id_kab**, id_session)

Menjadi

Sekolah (id_skl*, nm_skl, alamat_skl, surat, password, id_jen**, id_kab**, id_session)


(90)

Gambar 4.16. Bentuk Normal 1

4.3.4.3. Bentuk Normal 2

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya). Ketentuan dari bentuk normal kedua (2-NF) adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/primary key.


(91)

72

Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 4.3.5. Kamus Data

Berikut ini adalah kamus data dari tabel-tabel yang terlibat dalam sistem:

1. Tabel Provinsi Nama Tabel : Provinsi

Keterangan : Berisi provinsi yang digunakan dalam program Primary Key : id_prop


(92)

Tabel 4.2. Tabel Provinsi

Nama Field Tipe Ekstra Keterangan

Id_prop Int(11) Auto increment Id_provinsi sebagai primary key

Nm_prop Varchar(50) Nama provinsi

2. Tabel Kabupaten Nama Tabel : Kabupaten

Keterangan : Berisi data kabupaten Primary Key : id_kab

Foreign Key : id_prop

Tabel 4.3. Tabel Kabupaten

Nama Field Tipe Ekstra Keterangan

Id_kab Int(11) Auto increment Id kabupaten

Nm_kab Varchar(50) Nama kabupaten

Id_prop Int(11) Sebagai foreign

key yang

digunakan untuk relasi dengan tabel provinsi

3. Tabel Jenjang Nama Tabel : jenjang

Keterangan : berisi jenjang pendidikan Primary Key : id_jen


(93)

74

Tabel 4.4. Tabel Jenjang

Nama Field Tipe Ekstra Keterangan

Id_jen Int(11) Auto increment Id jenjang

Nm_jen Varchar(50) Nama jenjang

pendidikan

Keterangan Varchar(200) Berisi

Keterangan dari baris tabel

4. Tabel Sekolah Nama Tabel : Sekolah

Keterangan : Berisi data Sekolah Primary Key : id_skl

Foreign Key : id_kab, id_jen

Tabel 4.5. Tabel Sekolah

Nama Field Tipe Ekstra Keterangan

Id_skl Int(11) Auto increment Id sekolah

Nm_skl Varchar(50) Nama sekolah

Alamat_skl Varchar(200) Alamat sekolah

Surat Varchar(50) Unique Email dari

sekolah sekaligus digunakan untuk username ketika login

Password Varchar(50) Password yang

digunakan untuk melakukan verivikasi login

Id_kab Int(11) Sebagai foreign

key yang

digunakan untuk relasi dengan


(1)

C6 7. Halaman Siswa Level Admin


(2)

C7 8. Halaman Upload Nilai

Gambar di atas adalah screenshot upload nilai SMK Al Amanah, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.


(3)

C8 9. Halaman Home User Sekolah


(4)

D1 LAMPIRAN D

FORM INPUT NILAI

Aplikasi yang penulis buat memiliki fitur untuk mengimpor file excel untuk kemudian dilakukan parsing sebelum akhirnya data pada file excel tersebut berhasil diinputkan ke dalam database.


(5)

D1 LAMPIRAN E

DATA PENELITIAN

Berikut ini penulis sertakan contoh data yang penulis teliti untuk kemudian dikembangkan aplikasi ini.


(6)