Data penelitian ini diperoleh dengan cara sebagi berikut : a. Data yang digunakan untuk mendukung landasan teoritis diperoleh
dengan membaca buku-buku literatur dan jurnal-jurnal yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
b. Data yang terdapat pada objek penelitian yaitu berupa laporan keuangan sektor Perbankan yang go public di BEI dari mulai tahun
2004, 2005 ,2006 dan 2007 yang terdapat pada Directory Perbankan Indonesia.
c. Penulis mengambil perusahaan perbankan yang berkategori AB dikarenakan perbankan tersebut merupakan perusahaan yang memiliki
asset diatas Rp. 5 Triliun dan dibawah Rp. 5Triliun sesuai dengan ukuran dari Bank Indonesia.
I. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunkan analisa diskriminan dengan menggunakan model Altman sebagai alat analisis datanya. Untuk analisis potensi
kebangkrutan pada sebuah lembaga perbankan yang berkategori AB dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan menggunakan formula atau metode
yang ditentukan oleh Altman yang dikenal dengan Z-score. Dengan menggunakan metode Altman ini, maka akan dapat diprediksi kemungkinan
terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan baik perbankan maupun non perbankan.
Dari data laporan keuangan perbankan, kemudian akan dianalisis dengan menggunakan beberapa rasio-rasio keuangan yang dianggap dapat
66
memprediksi kebangkrutan sebuah perusahaan. Beberapa rasio keuangan yang akan mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada
perusahaan perbankan adalah rasio likuiditas, rasio prifitabilitas dan rasio aktivitas dari rasio-rasio inilah yang kemudian diproses lebih lanjut
dengan menggunakan formula Altman. Data atau hasil perhitungan rasio- rasio tersebut, kemudian dianalisa lebih jauh dengan menggunakn formula
yang dikemukakan oleh Altaman sebagi berikut : Dari hasil analisa dengan menggunakan model Altman, akan
diperoleh hasil berupa angka-angka atau nilai Z-score yang kemudian dapat menjelaskan kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada sebuah
perusahaan. Nilai Z-score ini akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu :
1 Untuk nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan 0,0311 berarti perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan resiko yang tinggi.
2 Untuk nilai Z-score lebih besar dari 0,0311 memberikan penilaian bahwa perusahaan berada pada keadaan yang sangat sehat sehingga
kemungkinaan kebangkrutan terjadi sangat kecil. Data diolah:88 Penjelasan dari langkah-langkah dalam analisis diskriminan
menurut Suliyanto 2005:95-96 sebagi berikut: 1 Merumuskan Masalah
Langkah pertama dalam analisis diskriminan adalah merumuskan masalah dengan menentukan tujuan, kriteria, dan variabel bebas atau
sering disebut dengan atribut determinan. Kriteria dalam variabel harus
67
bersifat mutually exclusive. Apabila variabel merupakan variabel interval atau rasio harus diubah dulu menjadi variabel kriteria.
2 Mengestimasi Koefisien Fungsi Diskriminan Dalam mengestimasi koefisien fungsi diskriminan terdapat dua
pendekatan, dua pendekatan tersebut adalah sebagai berikut . a Pendekatan langsung Direct Method
Dalam pendekatan ini, semua variabel bebas dimasukan seluruhnya dalam analisis secara bersama-sama. Pendekatan ini
tepat diterapkan apabila didasarkan pada penelitian terdahulu atau berdasarkan pada teori yang telah ada.
b Pendekatan Stepwise Dalam pendekatan ini, variabel dimasukan satu persatu
dalam analisis. Pendekatan ini tepat untuk menentukan variabel bebas mana yang memiliki pengaruh yang dominan dalam
pembentukan persamaan. 3 Menentukan signifikansi fungsi diskriminan
Signifikasi fungsi diskriminan dapat dilihat melalui nilai Wilks’ lamda atau chi square. Angka wilks’ lambda berkisar 0-1, jika
mendekati 0: data tiap grup semakin berbeda, semakin mendekati 1 data tiap grup mendekati sama.
Jika F
hitung
F
tabel
= tidak ada perbedaan antar kondisi Jika F
hitung
F
tabel
= ada perbedaan antar kondisi.
68
Dengan sig.tes Jika sig 0,05 = tidak ada perbedaan antar kondisi ekonomi.
Jika sig 0,05 = ada perbedaan antar kondisi ekonomi. 4 Menginterpretasikan Hasil
Interpretasi dalam analisis diskriminan sama dengan interpretasi pada analisi regresi berganda. Dalam output diskriminan ditampilkan
output yang terstandarisasi dan tidak terstandarisasi. Karena jumlah bank untuk setiap kategori sama, maka besar nilai cutoff dapat dicari
dengan persamaan berikut.
2 Nilai cut off = Z
1
+ Z
2
Akan tetapi, jika jumlah bank untuk setiap kondisi tidak sama, maka besarnya nilai cutoff dapat dicari dengan persamaan berikut.
Nilai cut off = n
1
.Z
1
+ n
2
.Z
2 +
n
3.
Z
3
n
1 +
n
2 +
n
3
Keterangan: n = Jumlah bank yang ada di kondisi masing-masing
Z = Nilai function dari masing-masing kondisi 5 Mengukur Validitas Analisis Diskriminan
Validitas dalam analisis diskriminan pada hakikatnya membadingkan antara kategori yang senyatanya dengan kategori yang
dihasilkan oleh persaman diskriminan. Semakin banyak kesesuaian
69
antara kategori berdasarkan persamaan diskriminan, maka persamaan diskriminan semakin baik.
C
pro
= p2 +1-p2 C
max
= n
max
:N x 100 Hit ratio
= n
benar
: N x 100
dimana: n
benar
= Jumlah sampel dengan alokasi rediksi yang benar p
= Proporsi jumlah sampel dikelompok 1 1-p
= Proporsi jumlah sampel dikelompok 2 n
max
= Jumlah sampel tebesar padasalah sau kelompok N
= Jumlah samel secar keseluruhan.
J. Operasional Variabel Pengukuran.