19 bendung yang baru.
4. Hanya melakukan peninjauan kerusakan pada mercu bendung lama dengan acuan debit banjir yang dianalisis dan untuk perencanaan mercu bendung baru.
5. Tidak merencanakan bangunan bendung pelengkap lainnya. 6. Data hidrologi hanya dari data curah hujan pada Stasiun BMKG tempat penelitian.
7. Analisis curah hujan hanya 10 tahun terakhir adalah tahun 2005 s.d 2014 pada Stasiun BMKG Gunung Tua, Padang Lawas Utara. Data ini menghitung
curah hujan maksimum pada periode ulang Tertentu guna mengetahui debit banjir maksimum pada lokasi studi.
8. Analisis stabilitas bendung untuk menghitung keamanan strukturbangunan bendung.
I.5 Tujuan dan Mamfaat Penelitian. I.5.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisis kerusakan bendung lama dan merencanakan mercu bendung baru pada Bendung
Sunggam disesuaikan dengan Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Irigasi 02.
I.5.2 Mamfaat
Dengan penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat meninjau kembali perencanaan bendung sehingga dapat memberikan masukan guna kemaksimalkan
fungsi dan keamanan bendung.
Universitas Sumatera Utara
20
I.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup atau batasan pembahasan, metodologi penulisan serta
sistematika penulisan tugas akhir ini. Bab II: Kondisi Eksisting Bendung Sunggam
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keadaan topografi bendung Sunggam, kondisi hidrolik dan morfologi sungai Panantanan dan gambar bendung Sunggam
Lama. Bab III: Study Literatur dan Metodologi Penelitian
Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan penulis yang akan menampilkan bagaimana kerangka pemikiran dari keseluruhan penelitian ini
dengan membahas semua tahapan secara umum mulai dari survei lapangan, identifikasi masalah maka dari itu diperoleh masalah yang akan dibahas. Study literatur
berupa rumus – rumus yang digunakan meliputi tentang cara perhitungan yang
digunakan dalam menghitung debit banjir dengan analisa hidrologi, menganalisis hidrolisnya dan analisa stabilitas untuk keamanan bendung serta member gambaran
lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
21 Bab IV: Pengolahan Data Hasil Penelitian
Berisikan pembahasan mengenai data-data hasil survei mencakup kondisi bendung serta hasil perhitungan dari debit banjir dengan meninjau hidrolis dan analisa
stabilitas bendung. Bab V: Kesimpulan dan Saran
Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukan penelitian sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab
sebelumnya. Selain itu juga akan diberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya atau untuk pengembangan lokasi penelitian di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB II Kondisi Eksisting Bendung Sunggam
II.1 Uraian Umum
Bendung adalah bangunan yang dapat menampung air yang dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan, diantaranya: sumber air irigasi, pembangkit
tenaga listrik, pembudidayaan ikan, dan pariwisata I mada kamiana, 2011. Tubuh bendungan utama, bendungan pengelak, terowongan pengelak, dan
spillway adalah merupakan komponen-komponen bangunan yang biasanya terdapat dalam suatu bendungan.
Bendungan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: bendungan beton dan bendungan urugan. Bendungan beton adalah bendungan yang bahan konstruksi tubuh
bendungan utamanya adalah beton. Sedangkan bendungan urugan adalah bendungan yang bahan konstruksinya adalah timbunan batu dan batu.
Dalam pembangunannya, karena kondisi alam memungkinkan atau mengharuskan, maka dapat saja dalam suatu bangunan bendungan terdapat beberapa
jenis bendungan. Contoh jenis bendungan melengkung dapat menggabungkan kekuatan gaya berat dan busur dalam menjaga kestabilan. Bendungan yang panjang
dapat dibuat dari beton pada bagian sungainya, termasuk spillway dan pintu air pembuangnya, sedangkan sisa panjangnya merupakan sayap bendungan yang terdiri
dari urugan batu dan tanah.
Universitas Sumatera Utara