52
BAB IV ANALISIS KERUSAKAN PADA BENDUNG SUNGGAM LAMA DAN
REHABILITASI BENDUNG BARU
IV.1. Menghitung luas Daerah Aliran Sungai DAS Panantanan
Data yang diperoleh dari P.U Padang Lawas Utara luas DAS beserta panjang sungai Panantanan seperti dibawah ini. Data dilampirkan.
Gambar 4.1 Peta luas DAS
Universitas Sumatera Utara
53
IV.2. Analisa Hidrologi IV.2.1. Pengolahan Data Curah Hujan
Dalam analisa hidrologi ini data pengaliran sungai sangat diperlukan, akan tetapi karena data tidak mencukupi maka digunakan data curah hujan harian
maksimum per tahun dari stasiun penakar hujan daerah aliran sungai Panantanan dengan periode pengamatan 10 tahun. Stasiun tersebut adalah, stasiun pengamat
Gunung Tua. Data curah hujan bulanan maksimum selama 10 tahun terakhir 2005-2014
dapat dilihat pada tabel 4.1. Data pengamatan curah hujan dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4.1. Data Curah Hujan maksimum harian Padang Lawas Utara tahun 2005 -
2014
Tahun Bulan
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul
Ags Sep Okt Nop Des 2005
75 32
45 65
102 10
31 47
30 30
52 54
2006 31
34 50
25 19
20 35
28 50
95 88
90 2007
68 31
25 47
37 58
41 29
21 78
45 56
2008 84
66 107
71 127
80 21
53 49
57 37
47 2009
122 48
44 96
7 40
8 56
64 43
55 91
2010 107
45 78
45 27
29 62
25 45
10 80
39 2011
40 49
45 45
20 5
6 7
105 102
31 25
2012 15
52 75
25 11
25 15
34 48
57 51
25 2013
55 50
25 21
43 11
25 22
21 45
25 35
Universitas Sumatera Utara
54 2014
55 13
85 27
25 11
28 20
14 25
46 24
Sumber : Stasiun Klimatologi kelas 1 Sampali Keterangan :
Satuan curah hujan= millimeter mm - = tidak ada data
IV.2.2 Distribusi Probabilitas Curah Hujan maksimum harian
Curah hujan wilayah maksimum stasiun tersebut dihitung dengan menggunakan metode rata-rata aljabar.
Tabel 4.2. Urutan Peringkat Curah Hujan Bulanan Maksimum Rata-Rata dengan
Metode Rata-rata Aljabar No.Urut Tahun
Max 1
2008 127
2 2009
122 3
2010 107
4 2011
105 5
2005 102
6 2006
95 7
2014 85
8 2007
78 9
2012 75
10 2013
55
Universitas Sumatera Utara
55 Berdasarkan tabel 4.2, didapat curah hujan harian maksium tertinggi adalah 127 mm
2008 dan curah hujan harian maksimum terendah adalah 55 mm 2013.
IV.2.3 Penentuan Pola Distribusi Hujan
Penentuan pola distribusi atau sebaran hujan dilakukan dengan menganalisa data curah hujan harian maksimum yang diperoleh dengan menggunakan analisis
frekuensi. Untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan dalam menetapkan periode ulangreturn periode analisa frekuensi maka dicari parameter statistik dari
data curah hujan wilayah baik secara normal maupun secara logaritmik. Langkah yang ditempuh adalah dengan mengurutkan data-data mulai dari terkecil
sampai terbesar. Dari hasil analisis diperoleh nilai untuk masing-masing parameter statistik adalah sebagai berikut :
1. Parameter statistik sebaran normal Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik dapat dilihat pada
tabel 4.3
No X
�
X
�
- X̅
X
�
- X̅
X
�
- X̅
X
�
- X̅
1 127
31,9 1017,61
32461,759 1035530,112
2 122
26,9 723,61
19465,109 523611,4321
3 107
11,9 141,61
1685,159 20053,3921
4 105
8,9 98,01
970,299 9605,9601
5 102
5,9 47,61
328,509 2266,7121
6 95
-1,1 0,01
-0,001 1E-04
7 85
-11,1 102,01
-1030,301 10406,0401
Universitas Sumatera Utara
56 8
78 -18,1
292,41 -5000,211
85503,6081 9
75 -21,1
404,01 -8120,601
163224,0801 10
55 -41,1
1608,01 -64481,201
2585696,16 N
10 10
10 10
10 ∑ =
951 4434,9
-23721,48 4435897,497
X̅ 95,1
443,49 -2372,148
443589,7497
Dari tabel 4.3. didapat data nilai parameter statistik data curah hujan wilayah dengan sebaran normal sehingga dapat ditentukan nilai simpangan baku, koefisien
varians, koefisien skewnes dan koefisien kurtosis. Rata
– rata X̅ X̅ =
+ +
+ +
+ + + + +
= 95,1 mm Simpang baku
�
= √
−
∑ X̅ − X̅
= √
−
, =
69,84 Kofisien Variansi
Cv
=
�
X̅
=
,
,
= 0,73
Kofisien Skewness � =
� ∑ −X̅ �−
�−
�
=
− ,
�− �−
,
= 0,000967
Universitas Sumatera Utara
57
Kofisien kurtosis � =
� ∑ −X̅ �−
�−
�
=
,
�− �− �− ,
= 0,00369 Selain parameter statistik data curah hujan wilayah dengan sebaran normal, pola
ditribusi hujan juga harus diuji dalam parameter statistik dengan sebaran logaritmatik. 2. Parameter statistik sebaran normal
Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik dengan sebaran logaritma dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
parameter statistik dengan sebaran logaritmatik No
Log �
�
Log �
�
– Log �̅
Log �
�
- Log �̅
Log �
�
- Log �̅
Log �
�
- Log �̅
1 2,10380372
0,13740393 0,01887984
0,00259416 0,00035645
2 2,08635983
0,11996004 0,01439041
0,00172627 0,00020708
3 2,02938378
0,06298399 0,00396698
0,00024986 1,5737E-05
4 2,0211893
0,05478951 0,00300189
0,00016447 9,0113E-06
5 2,00860017
0,04220038 0,00178087
7,5153E-05 3,1715E-06
6 1,97772361
0,01132382 0,00012823
1,452E-06 1,6443E-08
7 1,92941893
-0,03698086 0,00136758
-5,057E-05 1,8703E-06
8 1,8920946
-0,07430519 0,00552126
-0,0004103 3,0484E-05
9 1,87506126
-0,09133853 0,00834273
-0,000762 6,9601E-05
10 1,74036269
-0,2260371 0,05109277
-0,0115489 0,00261047
N 10
10 10
10 10
Universitas Sumatera Utara
58 ∑ =
19,6639979 0,10847257
0,013603 0,0033039
X̅ 1,96639979
0,01084726 0,013603
0,00033039
Dari tabel 4.4. didapat data nilai parameter statistik data curah hujan wilayah dengan sebaran logaritmatik sehingga dapat ditentukan nilai simpangan baku
logaritmatik, koefisien varians, koefisien skewnes dan koefisien kurtosis. Rata-rata
Log X̅ =
, + , + , + , + , + , + , + , + , + ,
= 1,966 mm
Simpangan baku
�
log � = √
−
∑ �og �̅ − �og �̅
=
√
−
, = 0,345
Kofisien variansi �
�
=
�
� X̅
=
,
,
=
0,221
Kofisien skewness � =
� ∑ −
̅̅̅̅̅ �−
�−
�
� = -0,0000453
Kofisien kurtosis � =
� ∑ −
̅̅̅̅̅ �−
�− �−
�
�
Universitas Sumatera Utara
59
=
,
, = 0,00000928
3. Sebaran log pearson type III Data-data yang digunakan dalam perhitungan parameter statistik dengan
sebaran log pearson type III dapat dilihat pada tabel 4.5
No Log
�
�
Log �
�
– Log �̅ Log �
�
- Log �̅ Log �
�
- Log �̅
1 2,10380372
0,13740393 0,01887984
0,00259416 2
2,08635983 0,11996004
0,01439041 0,00172627
3 2,02938378
0,06298399 0,00396698
0,00024986 4
2,0211893 0,05478951
0,00300189 0,00016447
5 2,00860017
0,04220038 0,00178087
7,5153E-05 6
1,97772361 0,01132382
0,00012823 1,452E-06
7 1,92941893
-0,03698086 0,00136758
-5,057E-05 8
1,8920946 -0,07430519
0,00552126 -0,0004103
9 1,87506126
-0,09133853 0,00834273
-0,000762 10
1,74036269 -0,2260371
0,05109277 -0,0115489
N 10
10 10
10 ∑ =
19,6639979 0,10847257
0,013603 X̅
1,96639979 0,01084726
0,013603
Simpangan baku S =
√
∑ ��−
�
� �=
�−
Universitas Sumatera Utara
60 =
√
,
−
= 0,109
� = � ∑
�− �
�− �−
=
,
,
= 1,459
4. Sebaran gumbel
Tabel 4.6
No X
�
X
�
- X̅
X
�
- X̅
X
�
- X̅
X
�
- X̅
1 127
31,9 1017,61
32461,759 1035530,112
2 122
26,9 723,61
19465,109 523611,4321
3 107
11,9 141,61
1685,159 20053,3921
4 105
8,9 98,01
970,299 9605,9601
5 102
5,9 47,61
328,509 2266,7121
6 95
-1,1 0,01
-0,001 7
85 -11,1
102,01 -1030,301
10406,0401 8
78 -18,1
292,41 -5000,211
85503,6081 9
75 -21,1
404,01 -8120,601
163224,0801 10
55 -41,1
1608,01 -64481,201
2585696,16 N
10 10
10 10
10 ∑ =
951 4434,9
-23721,48 4435897,497
X̅ 95,1
443,49 -2372,148
443589,7497
S =
√
∑ ��−� �−
= 49,27
Universitas Sumatera Utara
61
� =
� ∑ �−
� �−
�− = 0,027
� =
� ∑ −
̅̅̅̅̅ �−
�− �−
�
� = 0,149
Untuk menentukan jenis sebaran yang akan digunakan, maka parameter statistik data curah hujan wilayah diperiksa terhadap beberapa jenis sebaran sebagai
berikut :
Tabel 4.7. Kesesuaian Data Curah Hujan Terhadap Jenis Sebaran
No Jenis Sebaran
Syarat Hasil perhitungan
Ket. 1
Normal � ≈ 0
� ≈ 3 0,000967
0,00369 Tidak sesuai
2 Log normal
� ≈ 0 � ≈ 3
0,0000453 0,00000928
Tidak sesuai
3 Log person type
III � ≠ 0
� = 1,54 � + 3 1,459
Sesuai Sesuai
4 Gumbel
� ≈1,14 � ≈5,4
0,027 0,149
Tidak sesuai
Berdasarkan tabel 4.7, maka distribusi Log Normal Cs 3Cv, CsLnX 0, CkLnX 3 dan Gumbel Cs 1,14 dan Ck 5,4 tidak dapat digunakan sebagai
metode perhitungan curah hujan rancangan. Berdasarkan analisis frekuensi yang dilakukan pada data curah hujan harian maksimum diperoleh bahwa jenis distribusi
Universitas Sumatera Utara
62 yang paling cocok dengan sebaran data curah hujan harian maksimum di daerah aliran
sungai Panantanan adalah distribusi Log Pearson type III.
IV.2.4 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Log Pearson Type III.
Pada metode Log Pearson Type III ini, maka data curah hujan harian maksimum yang diperoleh diubah dalam bentuk logaritmik sehingga parameter
statistik yang digunakan adalah parameter statistik sebaran logaritmatik. Berdasarkan tabel ditribusi Log Pearson Tipe III untuk koefisien kemencengan
Cs pada lampiran untuk nilai Cs = 1,459 diperoleh harga K untuk periode ulang T tahun dengan cara interpolasi antara lain sebagai berikut :
Tabel 4.8. Nilai K Untuk Harga Cs = 1,459
T Cs
K 5
1,459 0,705
10 1,459
1,337 25
1,459 2,128
30 1,459
2,244 50
1,459 2,706
100 1,459
3,271
Nilai K yang didapat seperti tertera pada tabel 4.8 akan digunakan dalam perhitungan curah hujan rancangan metode Log Pearon Type III.
Universitas Sumatera Utara
63
IV.2.5 Perhitungan Uji Kesesuaian Distribusi Log Pearson Type III
Data curah hujan maksimum yang telah didistribusikan dengan metode Log Pearson Type III tersebut, kemudian akan diuji secara statistik dengan metode Chi-
kuadrat agar dapat diketahui apakah jenis distribusi Log Pearson Type III telah sesuai dengan rangkaian data curah hujan yang tersedia. Adapun langkah-langkah
perhitungan sebagai berikut : 1. Jumlah kelas interval k
k = 1+3,3 log n n = Jumlah tahun pengamatan
k = 1+3,3 10 =4,3 ≈ 5 kelas
2. menghitung derajat kebebasan parameter p = 2
derajat kebebasanDK = K – P+1
= 5 – 2+1 = 2
Chi kuadrat kritis X
2
cr dengan jumlah data n = 10, = 5 , DK = 2, adalah =
5,9910 tabel parameter chi kuadrat kritis, sumber Soewarno, 1995. 3. Menghitung kelas disrtibusi
Kelas distribusi = 1 K 100 =15 x 100 = 20
Px = 20 diperoleh 1Px = 5 tahun Px = 40 diperoleh 1Px = 2.5 tahun
Px = 60 diperoleh 1Px = 1.67 tahun Px = 80 diperoleh 1Px = 1.25 tahun
4. Menghitung interval kelas
Universitas Sumatera Utara
64 Distirbusi log person type III
Nilai K
T
berdasarkan nilai Cs = 0,5 dan nilai T untuk berbagai periode ulang T = 5, maka K
T
= 0,705 T = 2.5 maka K
T
= -0,07 T = 1.67 maka K
T
= -1,075 T = 1.25 maka K
T
= -2,155 Nilai log Xr = 1,96
Sd = 0,109 Interval kelas : log X
T
= log Xr + K
T
x Sd Sehingga :
Log X
5
= log Xr + K
5
x Sd = 1,96+ 0,705 x 0,109 = log 2,03 = 107,151
Log X
2,5
= log Xr + K
2,5
x Sd = 1,96+ -0,07 x 0,109 = log 1,95 = 89,125
Log X
1,67
= log Xr + K
1,67
x Sd = 1,96+ -1,075 x 0,109 = log 1,84 = 69,183
Log X
1,25
= log Xr + K
1,25
x Sd = 1,96+ -2,155 x 0,109 = log 1,72 = 52,480
IV.2.6 Menentukan Nilai Chi-Kuadrat
1. Jumlah frekuensi yang diamati Oi p parameter = 2
3. Jumlah frekuensi yang diharapkan Ei Ei = nG
n = jumlah data G = jumlah kelas
Universitas Sumatera Utara
65 Ei = 105 = 2
4. Selisih antara frekuensi yang diamati terhadap frekuensi yang diharapkan Oi
– Ei = 2 – 2 = 0 5. Selisih kuadrat antara frekuensi yang diamati terhadap frekuensi yang diharapkan
Oi – Ei
2
= 02 = 0 6. Nilai Chi Kuadrat X2
X2 =
[
�− � �
] =
= 0
Tabel 4.9. Perhitungan Nilai Chi Kuadrat
Kelas Kelas interval
Oi Ei
Oi-Ei Oi-Ei Oi − �i
� 1
52,480 2
-2 4
2 2
52,480 – 69,183
1 2
-1 1
0,5 3
69,183 – 89,125
3 2
1 1
0,5 4
89,125 – 107,151
4 2
2 4
2 5
107,151 2
2 Jumlah
10 10
10 5
Berdasarkan tabel 4.9. diperoleh X
2
= 5, dengan ketentuan X
2
Xcr
2
Dimana telah diketahui nilai Xcr
2
= 5,991, sehingga diperoleh : X
2
= 5 Xcr
2
= 5,991. Ok. Sehingga distribusi log person type III bisa digunakan.
IV.2.7 Perhitungan Logaritma Hujan Rencana
Perhitungan hujan rencana berdasarkan distribusi probabilitas log person type III, jika data yang diperlukan berupa sampel, dilakukan dengan rumus
– rumus berikut.
Log � = Log � + K.Sd
1. T = 5 tahun
Universitas Sumatera Utara
66 Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 0,705 . 0,109 = 2,03
� = 107,151 mm
2. T = 10 tahun Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 1,337 . 0,109 = 2,10
� = 125,892 mm
T = 25 tahun Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 2,128 . 0,109 = 2,19
� = 154,881 mm
T = 30 tahun Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 2,244 . 0,109 = 2,20
Universitas Sumatera Utara
67 � = 158,489 mm
T = 50 tahun Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 2,706 . 0,109 = 2,25
� = 177,827 mm
T = 100 tahun Log
� = Log � + K.Sd
= 1,96 + 3,271 . 0,109 = 2,30
� = 199,526 mm
Tabel 4.10. Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30, 50, 100 Tahun
Metode Log Pearson III. T
Log �
K SD
Log Xt Xt
5 1,96
0,705 0,109
2,03 107,151
10 1,96
1,337 0,109
2,10 125,892
25 1,96
2,128 0,109
2,19 154,881
30 1,96
2,244 0,109
2,20 158,489
50 1,96
2,706 0,109
2,25 177,827
100 1,96
3,271 0,109
2,31 199,526
Universitas Sumatera Utara
68
IV.2.8 Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Haspers
Berdasarkan banyaknya tahun pengamatan, N = 10 tahun dan data curah hujan maksimum pertama dan kedua beserta masing-masing standard variabelnyadan ,
maka dapat diperoleh standar deviasi Sd sebagai berikut:
Tabel 4.11 . Standar Variabel
μ
X max No.urut
M Periode ulang T NM
Standar variabel μ
127 1
11 1,35
122 2
5,5 0,73
T = 10+11 = 11 μ = T 11 = 1,35
μ = T 5,5 = 0,73 dari tabel
T Μ
2,0 -0,22
5,0 0,64
5,5 0,73
10,0 1,26
11,0 1,35
25,0 2,10
50,0 2,75
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.12. Tabel Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Haspers
Tahun Curah hujan max mm Rank M
Periode Ulang T=n+1M
2006 127
1 11
2010 122
2 5,5
2013 107
3 3,667
2008 105
4 2,75
2009 102
5 2,20
2007 95
6 1,83
2011 85
7 1,57
2014 78
8 1,37
2005 75
9 1,22
2012 55
10 1,1
Total 951
10 Xrata-rata = 95,1
Xmax = 127 Xmin = 122
Sd =0,5
[
X ax −X �
+
X ax −X �
]
=0,5
[
− , ,
+
− , ,
]
100,0 3,43
Universitas Sumatera Utara
70 = 30,23 mm
1. T = 5 tahun � = � + �.Sd
= 95,1 + 0,64 . 30,23 = 114,44 mm
2. T = 10 tahun � = � + �.Sd
= 95,1 + 1,26 . 30,23 = 133,189 mm
3. T = 25 tahun � = � + �.Sd
= 95,1 + 2,10 . 30,23 = 158,583 mm
4. T = 30 tahun � = � + �.Sd
= 95,1 + 2,23 . 30,23 = 162,512 mm
5. T = 50 tahun
Universitas Sumatera Utara
71 � = � + �.Sd
= 95,1 + 2,75 . 30,23 = 178,232 mm
6. T = 100 tahun � = � + �.Sd
= 95,1 + 3,43 . 30,23 = 198,188 mm
Tabel 4.13. Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30, 50, 100 Tahun
Metode Haspers T
SD t
� Xr
Xn 5
30,23 0,64
95,1 114,44
10 30,23
1,26 95,1
133,189 25
30,23 2,10
95,1 158,583
30 30,23
2,23 95,1
162,512 50
30,23 2,75
95,1 178,232
100 30,23
3,43 95,1
198,188
Dari tabel 4.11. dan tabel 4.14. maka didapat besar hujan rancangan berbagai periode dengan metode Log Pearson III dan metode Haspers. Ringkasan hujan rancangan dapat
dilihat pada tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 4.14 . Ringkasan Hujan Rancangan Periode Ulang 5, 10, 25, 30, 50, 100 Tahun
Metode Log Pearson III dan Metode Haspers T. ulang Metode haspers
Metode log pearson III 5
114,44 107,151
10 133,189
125,892 25
158,583 154,881
30 162,512
158,489 50
178,232 177,827
100 198,188
199,526
IV.3. Perhitungan Debit Banjir