17 yang spesifik, Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini
dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen. Bagian utama terdiri dari beberapa komponen yaitu : Pondasi adalah bagian dari bendungan yang berfungsi
untuk menjaga kokohnya bendungan. Dan bagian ini perlu perhitungan konstruksi yang teliti untuk menentukan ukuran dimensi bendung agar mampu menahan
muatan-muatan yang bekerja padanya dalam keadaan apapun Soedibyo, 2003. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab kerusakan
bendung sunggam dan rekomendasi upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan, ataupun gambaran perencanaan apabila mengalami kerusakan pada yang akan datang. Maka
dalam hal ini peneliti melakukan tahap – tahapan yang tertera pada bab berikutnya.
I.2 Identifikasi masalah
Seiring dengan majunya teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan ditambah pembangunan dan pertumbuhan penduduk saat ini, kita selalu mengahadapi
berbagai masalah yang harus menuntut kita untuk bisa mencari solusi dari masalah- masalah tersebut.
Pada awalnya Daerah Irigasi Sungai Panantanan terdiri dari beberapa free intake yang dapat mengairi areal sawah seluas 150 ha. Namun semua free intake yang
ada saat ini sudah tidak berfungsi lagi secara optimal sehingga areal sawah tidak dapat diairi sama sekali. Dalam merencanakan pemilihan lokasi bendung, dan perencanaan
dimensi bendung diperlukan perencanaan yang cukup matang dalam jumlah data serta juga informasi yang komplit dan menyeluruh.
Universitas Sumatera Utara
18 Permasalahan yang ditemui adalah stabilitas tubuh bendung terganggu atau
rusak dan bendung tidak berfungsi. Dengan penyebab kerusakan tubuh bendung dan tidak berfungsinya bendung
sebagaimana mestinya, yang akan diperbaiki dan selanjutnya dapat dilakukan pemeliharaan bendung yang baru dan lebih aman.
I.3 Perumusan masalah
Berdasarkan penjelasan tentang kondisi bendung sunggam yang diuraikan diatas, maka permasalahan utama adalah sebagai berikut :
1. Bendung lama yang rusak sehingga daerah irigasi tidak dapat dialiri secara baik. 2. Umur bendung sudah tua sehingga daya tahan tubuh bendung terhadap tekanan air
jadi lemah.
3. Debit banjir lewat spillway cukup besar sehingga tubuh bendung mendapat
benturan oleh hanyutan benda lain di sungai. 4. Menganalisis penyebab kerusakan bendung yang lama dan membuat perencanaan
bendung baru dengan acuan debit rencana hasil pengolahan data curah hujan tempat penelitian.
I.4 Pembatasan Masalah
Dalam penyempurnaan penelitian ini diperlukan pembahasan yang lebih spesifik atau pengembangan yang dilakukan peneleliti-peneliti lain. Dan untuk itu
adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah meliputi : 1. Survei dan pengumpulan data teknis bendung Sunggam lama dan perencanaan
bendung baru. 2. Studi literatur mengenai standar perencanaan bendung.
3. Tidak melakukan pengujian kekuatan beton pada bendung yang rusak dan
Universitas Sumatera Utara
19 bendung yang baru.
4. Hanya melakukan peninjauan kerusakan pada mercu bendung lama dengan acuan debit banjir yang dianalisis dan untuk perencanaan mercu bendung baru.
5. Tidak merencanakan bangunan bendung pelengkap lainnya. 6. Data hidrologi hanya dari data curah hujan pada Stasiun BMKG tempat penelitian.
7. Analisis curah hujan hanya 10 tahun terakhir adalah tahun 2005 s.d 2014 pada Stasiun BMKG Gunung Tua, Padang Lawas Utara. Data ini menghitung
curah hujan maksimum pada periode ulang Tertentu guna mengetahui debit banjir maksimum pada lokasi studi.
8. Analisis stabilitas bendung untuk menghitung keamanan strukturbangunan bendung.
I.5 Tujuan dan Mamfaat Penelitian. I.5.1 Tujuan