33 nilai 1. Sedangkan jika auditor menyatakan opini selain wajar tanpa pengecualian
unqualified kepada perusahaan klien, maka diberikan nilai 0.
3.7.2.4 Ukuran KAP
Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan
KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Variabel ukuran KAP menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai 1.
Sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big 4, maka diberikan nilai 0 Nasser et al., 2006.
Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok The Big 4 yaitu berdasarkan alphabet:
a Deloitte Touche Tohmatsu Deloitte yang berafiliasi dengan Hans
Tuanakotta Mustofa Halim; Osman Ramli Satrio Rekan; Osman Bing Satrio Rekan.
b Ernest Young EY yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko
Sandjaja; Purwantono, Sarwoko Sandjaja. c
Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta Widjaja.
d PricewaterhouseCoopers PwC yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari
Rekan; Tanudiredja, Wibisana Rekan; Drs. Hadi Susanto Rekan.
3.7.2.5 Audit Tenure
34 Audit tenure adalah panjangnya masa perikatan audit dari Kantor Akuntan
Publik KAP dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Ketentuan mengenai audit tenure telah dijelaskan dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 359KMK.062003 pasal 2 dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359KMK.062008 pasal 3. Menurut Nabila
2011 “Variabel audit tenure dihitung dengan menjumlah total panjang masa
perikatan audit sebelum auditor berpindah”. 3.7.2.6
Fee Audit
Fee audit merupakan besarnya atau jumlah fee yang ditawarkan oleh suatu KAP kepada perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan audit, dengan melihat
perpindahan kelas KAP dari Non Big 4 ke Big 4 atau sebaliknya. Tidak melakukan perpindahan kelas artinya sudah setuju dengan fee audit Damayanti
dan Sudarma, 2007. Variabel fee audit menggunakan variabel dummy. Jika klien melakukan perpindahan kelas KAP dari Non Big Fourke Big Four atau
sebaliknyamaka diberikan nilai 1. Sedangkan jika klien tidak melakukan
perpindahan kelas KAP, maka diberikan nilai 0 Damayanti dan Sudarma, 2007.
Berdasarkan penjelasan defenisi operasional di atas, dapat disimpulkan melalui tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No. Variabel
Indikator Skala
Pengukuran Sumber
Data
35 1.
Financial Distress X
1
� = 0,71
�� ��
+ 0,84 ��
��
+ 3,10 ����
�� + 0,42
��� ��
+ 0,998 �
�� Rasio
Laporan Keuangan
No. Variabel
Indikator Skala
Pengukuran Sumber
Data
2. Pergantian
Manajemen X
2
Kode 1 apabila perusahaan melakukan
pergantian direksi, kode 0 apabila perusahaan
tidak melakukan pergantian direksi
Nominal Surat
Pernyataan Direksi
3. Opini Audit X
3
Kode 1 apabila auditor menyatakan opini wajar
tanpa pengecualian unqualified, kode 0
apabila auditor menyatakan opini selain
wajar tanpa pengecualian unqualified
Nominal Laporan
Auditor Independen
4. Ukuran KAP X
4
Kode 1 apabila perusahaan diaudit oleh
KAP Big 4, kode 0 apabila perusahaan
diaudit oleh KAP non Big 4
Nominal Laporan
Auditor Independen
5. Audit Tenure
X
5
Menjumlah panjangnya masa perikatan audit atau
Kantor Akuntan Publik KAP
Interval Laporan
Auditor Independen
6. Fee Audit X
6
Kode 1 apabila klien melakukan perpindahan
kelas KAP dari Non Big Four ke Big Four atau
sebaliknya, kode 0 Nominal
Laporan Auditor
Independen
36 apabilaklien tidak
melakukan perpindahan kelas KAP
7. Auditor
Switching Y Kode 1 untuk perusahaan
yang melakukan auditor switching, kode 0 untuk
perusahaan yang tidak melakukan auditor
switching Nominal
Laporan Auditor
Independen
Sumber: Peneliti
3.8 Teknik Analisis Data