Konflik Tokoh Xu Xian dengan Diri Sendiri

Xu kalah, dan ia terkurung di dalam Pagoda Lei Feng seumur hidupnya. Hal ini adalah hukuman dari Buddha karena ulahnya mengakibatkan banyak nyawa tenggelam dengan banjir yang ia ciptakan.

4.3. Konflik Tokoh Xu Xian

4.3.1. Konflik Tokoh Xu Xian dengan Diri Sendiri

Xu Xian adalah tokoh yang berperan sebagai manusia biasa yang bekerja sebagai pencari ramuan obat dan bermimpi akan menjadi seorang tabib. Dalam film The Sorcerer and The White Snake digambarkan adanya konflik internal yang dialami oleh tokoh Xu Xian pada menit kesepuluh detik keempat belas, ketika Xu Xian simuan setelah pingsan karena dia terjatuh dan tenggelam ke dasar danau. Dia tersadar dan langsung mencari gadis yang menyelamatkan nyawanya di dasar danau. Akan tetapi teman-temannya menganggap bahwa Xu Xian hanya berkhayal. Xu Xian bingung, dia merasa hal itu nyata akan tetapi tidak ada yang mempercayainya. Hal tersebut ditunjukan dalam situasi dan dialog berikut: 白蛇传 , 2011; 00:10:05 Teman Xu Xian : “ 许仙!许仙! ” Xu Xian : “ 那个姑娘呢? ” Teman Xu Xian : “ 什么姑娘?你是不是脑子被撞坏了? ” Xu Xian : “ 刚才在水底有个姑娘吻我。接着给我输 气。我这才得救的。 ” Teman Xu Xian : “ 喂那个给你输气的人是我。 ” The Sorcerer and The White Snake, 2011; 00:10:05 Xu Xian : Siuman, melirik ke kiri dan ke kanan, dan mencari gadis yang menyelamatkannya di dasar danau Teman Xu Xian : “Xu Xian” Xu Xian : “Dimana gadis itu?” Teman Xu Xian : “Gadis apa? Mungkin kepalamu terbentur terlalu keras.” Xu Xian : “Baru saja di dalam air ada seorang gadis menciumku. Dia memberikan nafas ke dalam mulutku. Dia sudah menyelamatkan nyawaku.” Mengucapkan dengan yakin sambil melirik kesegala arah, mencari gadis yang dipikirkannya Teman Xu Xian : “Hahaha... Hey, satu-satunya orang yang memberimu ciuman keselamatan adalah aku” Xu Xian : Terkejut dan mengusap bibirnya ke pakaian yang dikenakannya “Pwehh...” Situasi dan dialog diatas menunjukkan adanya konflik antara tokoh Xu Xian dengan dirinya sendiri ketika dia bingung dan bertanya-tanya apakah harus percaya dengan apa yang ia rasakan atau harus percaya dengan apa yang dikatakan oleh teman-temannya. Konflik internal tokoh Xu Xian masih terus berlanjut kerika ia kembali bertemu dengan Xu Xu di sebuah pavilion di tengah danau. Sebelum sampai ke pavilion banyak kejadian aneh yang terjadi. Mulai dari perahu yang berlayar sendiri, hingga ia jembatan yang tiba-tiba runtuh. Xu Xian sempat bingung dan terkejut akan apa yang terjadi namun ia berusaha berpikir positif bahwa hal itu terjadi hanya karena kebetulan. Di pavilion itulah Xu Xian bertemu kembali dengan Xu Xu. Namun ia sama sekali tidak mengenali Xu Xu sebagai gadis yang pernah menolongnya. Karena Xu Xu ingin membuat Xu Xian kembali mengingatnya, Xu Xu mendorong Xu Xian hingga terjatuh ke danau dan langsung menolongnya, seolah- olah peristiwa di danau daerah pegunungan terulang kembali. Xu Xian sempat terlihat panik dan hampir tidak percaya bahwa gadis yang berbicara di pavilion bersamanya adalah gadis yang sama dengan gadis yang mebuatnya jatuh hati karena telah menolong ia ketika hampir tenggelam di dasar danau. Ia sempat terdiam menatap Xu Xu sambil mengingat peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi persis seperti saat itu. Sikap diam dan kebingungan tersebut menunjukkan adanya konflik internal yang dialami oleh tokoh Xu Xian. Konflik Xu Xian dengan dirinya sendiri juga terlihat pada situasi di menit keenam puluh satu detik kesatu. Ketika Xu Xian melihat biksu Fa Hai sedang berperang melawan seekor ular putih. Dia ketakutan dan terkejut sehingga dengan tidak sengaja menusuk ular putih dengan pisau pencabut roh yang diberikan oleh biksu Fa Hai kepadanya ketika Xu Xian tengah mengobati warga, pada adegan sebelumnya. Tapi ular putih hanya menangis dan melarikan diri setelah tertusuk oleh suaminya sendiri, lalu biksu Fa Hai memberitahu Xu Xian, bahwa ular putih yang telah ditusuknya adalah wanita yang telah dinikahi olehnya. Saat itu juga Xu Xian berkonflik dengan dirinya sendiri, seakan tidak menyangka dan sulit menerima kenyataan. Situasi tersebut digambarkan pada adegan di menit keenam puluh satu detik ke satu sampai pada menit keenam puluh dua detik kedua puluh enam, yaitu sebagai berikut: 白蛇传 , 2011; 01:01:48 Fa Hai : “ 不用追了。她中了法刀。元气已伤很难再现人 形。 ” Xu Xian : “ 大师我娘子呢?是不是被那白蛇给吃了? ” Fa Hai : “ 白蛇就是你娘子。 ” The Sorcerer and The White Snake, 2011; 01:01:48 Xu Xian : Saat itu Fa Hai sedang bertarung melawan ular putih. Xu Xian menusuk ular dengan pisau sambil menjerit ketakutan dan membuat Xu Xu pergi melarikan diri Fa Hai : “Jangan kejar dia Dia sudah tertusuk pisau pencabut roh. Kehilangan inti kekuatannya, maka dia tidak bisa berubah menjadi manusia.” Xu Xian : “Guru, dimana istriku? Apa ular putih itu memakannya?” Fa Hai : “Ular putih itu sebenarnya adalah istrimu. Kau sudah menikahi siluman ular yang berusia 1000 tahun.” Xu Xian : Terkejut hingga menjatuhkan pisau di tangannya “Tidak mungkin Tidak mungkin Menangis... Fa Hai : “Itu memang benar Amitabha...” Dari penggalan dialog diatas digambarkan adanya konflik internal yang dialami tokoh Xu Xian ketika mengetahui bahwa wanita yang sangat ia cintai adalah siluman ular putih. Selain itu ia juga telah menusuk ular putih tersebut dengan tangannya sendiri, ini berarti ia telah melukai istrinya sendiri. Hal ini membuat hati Xu Xian sakit dan ia sangat menyesali perbuatannya namun ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Situasi tersebut menunjukkan konflik tokoh Xu Xian dengan dirinya sendiri, atau disebut dengan konflik internal. Konflik internal kembali dialami Xu Xian ketika ia dibawa Xu Xu keluar dari kuil Jinshan saat para biksu sedang melakukan ritual untuk mengusir roh-roh siluman yang merasuki tubuh Xu Xian. Xu Xian bingung ketika Xu Xu memeluknya. Ia sama sekali tidak mengingat dan mengenali istrinya. Hal tersebut dikarenakan Xu Xu menerobos masuk kuil Jinshan dan menggagalkan mantra Luohan saat Xu Xian masih dibawah pengaruh roh siluman. Perdebatan antara Xu Xu dan biksu Fa Hai tersebut disaksikan oleh Xu Xian sehingga membuat dirinya semakin bingung. Ia mendengar bahwa dirinya menjadi topik perdebatan antara wanita yang memeluknya dengan biksu yang ada di hadapannya, namun tidak mengerti apa yang mereka bahas. Ia menunjukkan kebingungannya dengan ekspresi di wajahnya. Kebingungan Xu Xian tersebut menunjukkan adanya konflik internal yang dialami tokoh. Ia berusaha untuk mengingat dan mengerti segala sesuatu yang terjadi namun ia masih tetap merasa bingung dengan segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Ia hanya dapat menyaksikan pertarungan antara Fa Hai dan Xu Xu dengan berdiam diri hingga menyaksikan Xu Xu terkurung dalam Pagoda Lei Feng. Hal ini membuat hatinya sedih tapi ia masih belum dapat mengenali Xu Xu sebagai istrinya. Setelah Xu Xu memohon kepada Buddha, akhirnya Pagoda Lei Feng terbuka kembali dan Xu Xu berlari menghampiri dan memeluk Xu Xian. Xu Xian menyambut pelukan Xu Xu namun ia masih tetap dalam keadaan bingung, hal ini digambarkan dalam dialog antara tokoh Xu Xian dan tokoh Xu Xu sebagai berikut: 白蛇传 , 2011; 01:30:26 “你受苦了。虽然我不认得你、可是不知道为什么。我看到你这样流 泪,我的心好痛。” The Sorcerer and The White Snake, 2011; 01:30:26 “Kau menderita... Aku tidak menegenalimu, tapi entah mengapa aku tidak mengerti. Saat ku lihat tetesan air matamu, hatiku sakit untukmu.” Dari penggalan dialog tokoh Xu Xu dan Xu Xian diatas, digambarkan adanya konflik yang dialami Xu Xian dengan dirinya sendiri. Ia sangat ingin mengingat semua kenangannya yang terlupakan karena amnesia yang dialaminya, tapi sulit baginya. Ia belum mengingat dan belum mengenali Xu Xu, namun hatinya sakit ketika melihat air mata Xu Xu menetes. Hingga akhirnya Xu Xian dapat mengenali Xu Xu ketika Xu Xu menciumnya. Situasi yang tergambar dari penggalan dialog diatas menunjukkan adanya konflik internal yang dialami oleh tokoh Xu Xian. Konflik ini masih terus berlanjut ketika Xu Xian menyaksikan Xu Xu kembali terkurung dalam Pagoda Lei Feng ditengah ingatan Xu Xian yang baru pulih. Xu Xian meraih tangan Xu Xu karena tidak ingin melepaskannya namun angin kencang memisahkan mereka dan membawa Xu Xu kembali terkurung ke dalam Pagoda Lei Feng. Tidak ada hal yang dapat dilakukan Xu Xian sehingga ia memutuskan selama hidupnya untuk membersihkan beranda Pagoda Lei Feng setiap hari walaupun tidak dapat melihat Xu Xu kembali.

4.3.2. Konflik Tokoh Xu Xian dengan Tokoh Lain