BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan PDB Indonesia
Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Untuk
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu Negara perlulah dihitung PDB negara tersebut.
Pada tahun 1980-1982 resesi melanda dunia. Indonesia yang pada saat itu yang perekonomiannya sudah demikian terbuka sangat merasakan dampak resesi
tersebut. Sehingga perekonomian Indonesia mengalami kesulitan berat selama tahun 1982 sampai tahun 1987. Pada tahun 1988 perekonomian Indonesia mulai
pulih kembali kesehatannya, dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 dan pada tahun 1989 nilai PDB sebesar 885.519,4 milyar . Tahun 1990 PDB
mengalami peningkatan menjadi 949.641,1 milyar, begitu juga pada tahun – tahun berikutnya yaitu tahun 1991 menjadi 1018062,6 milyar, dan tahun 1992 dan
1993 menjadi 1151490,2 milyar dan 1238312,2 milyar. Pada tahun 1994 dan 1995 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, yaitu menjadi 7,5 dan 8,2
yang membuat Indonesia termasuk Negara di ASEAN dengan pertumbuhan yang tinggi. Tahun 1996 nilai PDB sebesar 1444813,3 milyar. Sejak Juli 1997, kurs
rupiah terhadap dollar AS mulai menunjukkan tanda – tanda melemah. Sejak saat itu, perekonomian Indonesia dilandai krisis moneter meluas menjadi keuangan
yang dilandai lesunya pasar modal, sistem perbankan yang semakin buruk dan akhirnya menjadi krisis ekonomi berupa berjangkitnya penyakit stakflasi. Tahun
1997 pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 dan mencapai puncaknya tahun 1998
Universitas Sumatera Utara
yaitu -13,1 begitu juga dengan nilai PDB yang mengalami penurunan menjadi 1314201 milyar. Tahun 1998 hampir semua sektor ekonomi mengalami
pertumbuhan yang negatif. Yang mengalami pertumbuban positif hanya sektor pertanian sebesar 1,31 , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 3,11, dan
sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 16,23. Tahun 1999, perekonomian Indonesia mulai membaik dimana PDB
meningkat menjadi 1324599 milyar dan pertumbuhan sedikit diatas 0 persen, yaitu 0,8. Dan tahun 2000 PDB meningkat menjadi 1.389.770,2 milyar
sementar pertumbuhan ekonomi sebesar 4,9 sementara tahun 2001 turun menjadi 3,8. Tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 pertumbuhan ekonomi
mengalami peningkatan yaitu 4,4, 4,9, 5, 5,7, 5,5, 6,3 begitu juga dengan nilai PDB.selalu mengalami peningkatan. Dan tahun 2008 PDB sebesar
2.082.104 milyar dan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1 dan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2007.
Perkembangan pertumbuhan Indonesia selama 21 tahun dari tahun 1989 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada table 4.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan 2000 Tahun 1989-2009
Tahun PDB
Rp Milyar Laju Pertumbuhan
Ekonomi 1989
885.519,4 -
1990 949.641,1
7,5 1991
1.018.062,6 7,2
1992 1.081.248
7 1993
1.151.490,2 6,5
1994 1.238.312,3
7,5 1995
1.340.101,6 8,2
1996 1.444.873,3
7,2 1997
1.512.780,9 4,7
1998 1.314.201
-13,1 1999
1.324.599 0,8
2000 1.389.770,2
4,9 2001
1.442.984,6 3,8
2002 1.504.380,6
4,4 2003
1.572.159,3 4,9
2004 1.656.516,8
5 2005
1.842.292,9 5,7
2006 1.847.292.9
5,5 2007
1.963.092 6,3
2008 2.082.104
6,1 2009
2.176.916 4,6
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara dalam berbagai tahun 1989-2010
Dan pada tahun 2009 PDB meningkat menjadi 2.176.916. Tetapi walaupun PDB mengalami peningkatan, pertumbuhan ekonomi menagalami
penurunan menjadi 4,6. Hal itu diakibatkan oleh krisis global yang terjadi di
Universitas Sumatera Utara
Amerika Serikat pada tahun 2007. Sehingga menyebabkan perekonomian di seluruh dunia mengalami perlambatan pada tahun 2009, tak terkecuali Indonesia.
4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia