Variabel Angkatan Kerja X2 Multikolienearitis Autokorelasi

Ha : β1 ≠ 0 Ha diterima, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen T hitung T tabel.

1. Variabel Jumlah Uang Beredar X1

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,115 α = 5 df = n – k – 1 = 17 maka T tabel = 1,740 Dari hasil estimasi diatas, dapat diketahui variabel Jumlah Uang Ber edar X1 berpengaruh signifikan pada α = 5. Dimana T hitung T tabel 2,115 1,740. Dengan demikian Ha diterima, artinya Jumlah Uang Beredar berpengaruh nyata signifikan terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. Ha diterima Ho diterima -1,740 1,740 2,115 Gambar 4.2 Kurva uji T statistik

2. Variabel Angkatan Kerja X2

Dari hasil analisa, T hitung adalah 3,961 α = 1 df = n – k – 1 = 17 Universitas Sumatera Utara maka T tabel = 2,567 Dari hasil estimasi di atas, dapat diketahui variabel Angkatan Kerja X2 berpengaruh signifikan pada α = 1. Dimana t hitung T tabel 3,961 2,567. Dengan demikian Angkatan Kerja mempunyai pengaruh yang nyata signifikan terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 99. Ha diterima Ho diterima -2,567 2,567 3,961 Gambar 4.3 Uji T statistik

3. Variabel Penanam Modal Asing X3

Dari hasil analisa, T hitung adalah 2,062 α = 5 df = n – k – 1 = 17 maka T tabel = 1,740 Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui variabel Penanaman Modal Asing X3 mempunyai pengaruh nyata signifikan pada α = 5. Dimana T hitung T tabel 2,062 1,740. Dengan demikian Penanam Modal Asing mempunyai pengaruh yang nyata signifikan terhadap PDB Indonesia pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara Ha diterima Ho diterima -1,740 1,740 2,062 Gambar 4.4 Uji T statistik

4.5.3 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolienearitis

Multikolinearitas yaitu adanya korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi. Dalam penelitian ini tidak terdapat adanya multikolinearitas. Ini terlihat dari setiap koefisien determinasi R 2 sesuai hipotesis yang tidak terlalu tinggi, F-hitung yang tidak terlalu tinggi, dan nilai T- hitung semua signifikan. Model analisis: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 Hasil pengujian terhadap antarvariable independen: X1 = α + β2X2 + β3X3………………………………………………………….1 R 2 = 0,898939 ; F statistik = 80,05490 X2 = α + β1X1 + β3X3………………………………………………………….2 R 2 = 0,895634 ; F statistik = 77,23509 X3 = α + β1X1 + β2X2………………………………………………………….3 R 2 = 0,101509 ; F statistik = 1,016790 Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian terhadap sesama variabel independen terlihat bahwa koefisien R 2 dari hasil regresi masing – masing persamaan 1,2,3 lebih kecil dari pada koefisien R 2 hasil regresi variable independen terhadap variabel dependen. Demikian juga halnya dengan koefisien F statistik. Hal ini menunjukkan bahwa didalam model estimasi tidak ada ditemukan multikolinearitas. Artinya, tidak ada terdapat korelasi yang kuat diantara variabel independen dalam suatu model estimasi.

2. Autokorelasi

Autokorelasi dapat diketahui melalui Uji Durbin-Watson D-W Test, yaitu pengujian yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi serial dalam model estimasi atau untuk mengetahui apakah di dalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel – variabel yang diamati. Langkah – langkah yang dilakukan dalam uji D-W sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis yang akan diuji b. Penentuan level pengujian, dimana α = 5 c. Penentuan statistik pengujian Durbin-Watson Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Kriteria Pengambilan Keputusan D-W test Nilai D-W berdasarkan estimasi Model Regresi Kesimpulan 4-dl dw 4 4-du dw 4-dl 2 dw 4-du du dw 2 dl dw du 0 dw dl Tolak Ho. Terdapat serial korelasi negative diantara disturbance error. Tidak ada kesimpulan Terima Ho Terima Ha Tidak ada kesimpulan Tolak Ho. Terdapat serial korelasi positif diantara disturbance terms. Hipotesis: Ho : DW = 0 tidak ada serial korelasi Ha : DW ≠ 0 ada serial korelasi Dari hasil analisa, DW-hitung = 1,1460 k = 3; n = 21; α = 5 dl = 1,03; 4-dl = 4-1,03 = 2,97 du = 1,67; 4-du = 4-1,67 = 2,33 Universitas Sumatera Utara Autokolerasi- Ho diterima no serial correlation 1,03 1,14 1,67 2,33 2,97 Gambar 4.5 Kurva Uji Durbin Watson Berdasarkan hasil regresi dapat diperoleh bahwa DW-hitung = 1.146088, berada pada posisi dl dw du 1,03 1,146 1,67 atau tidak ada kesimpulan pada tingkat kepercayaan 95. Autokorelasi + Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil estimasi dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Jumlah Uang Beredar JUB mempunyai pengaruh positif terhadap PDB di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi X1 sebesar 0,827900. Artinya setiap kenaikan 1 jumlah uang beredar akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 0,83. 2. Angkatan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDB di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X2 sebesar 0,026833. Artinya setiap kenaikan 1 angkatan kerja akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 0,027. 3. Penanaman Modal Asing PMA, mempunyai pengaruh positif terhadap PDB di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari koefisien regresi X3 sebesar 2,512030. Artinya setiap kenaikan 1 penanaman modal asing akan menaikkan PDB Indonesia sebesar 2,51. 4. Koefesien Determinasi R-square sebesar 0.951 atau 95, hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan variasi yang terjadi pada variabel independen jumlah uang beredar, angkatan kerja, dan PMA dapat menjelaskan variabel dependen PDB di Indonesia sebesar 95 sedangkan sisanya sebanyak 5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi. Universitas Sumatera Utara