Sistem Pengendalian Internal Evaluasai sistem informasi akutansi penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal pada sekolah men

ketelitian data akuntansi, 3 meningkatkan efisensi, dan 4 mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi. Selain itu menurut Alderman, Guy dan winters 2002: 226 pada Statement of Auditing Standards SAS No. 55, mendefinisikan system pengendalian internal sebagai sebuah proses yang dihasilkan oleh dewan direksi entitas, manajemen, personel lainnya yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak dalam pencapaian tujuan kategori- kategori berikut: 1 Keandalan laporan keuangan, 2 ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, dan 3 efektivitas dan efisiensi operasi. Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi: 1. Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah pencapaian tujuan perusahaan, dengan meliputi pencapaian tujuan perusahaan. 2. Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun intern. 3. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah menaati dan mematuhi peraturan. Studi atas sistem pengendalian internal dan penetapan resiko adalah penting bagi auditor dan secara khusus dimasukan dalam standard auditing yang berlaku umum. Dalam standard pekerjaan lapangan disebutkan sebagai berikut: “Standar yang memadai atas pengendalian intern”. 35 2. Komponen yang Terkait dalam Sistem Pengendalian Internal Menurut SPAP; 319, lima komponen yang saling terkait dalam pengendalian internal yaitu: a. Lingkungan pengendalian menerapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian intern merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Dari uraian di atas perlu perhatian setiap entitas ekonomi untuk memperhatikan lima komponen pengendalian yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan operasional perusahaan. 36 Lima komponen tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan: a. Ukuran entitas b. Karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas. c. Sifat bisnis entitas d. Keberagaman dan kompleksitas operasi entitas e. Metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi. f. Penerapan persyaratan hukum dan peraturan. K. Hubungan Antara Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Internal Sekolah atau Organisasi Nirlaba Sistem informasi akuntansi yang baik harus mengandung unsur pengendalian internal, sehingga sangat berguna untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan oleh perusak kesalahan–kesalahan atau kekurangan. Pengendalian internal yang baik juga dapat melacak kesalahan- kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi. Hal ini sesuai dengan pengertian menurut Yuli Apriani 2004:25, pengendalian internal adalah suatu system pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam sekolah dengan tujuan untuk: a. Mengamankan aktivitas sekolah b. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akutansi c. Meningkatkan efisien,dan 37 d. Mendorong agar kebijakan manajemen diptuhi oleh segenap jajaran sekolah. Menurut Leonard, Davis dan C. Wayne Alderman seperti yang telah dikutip oleh Tri Masnawati 2006:30 telah dijelaskan sebelumnya maka: “tanpa pengendalian yang terintegrasi, sebesar apapun suatu sistem informasi, sistem informasi itu tidak akan berjalan dengan baik. Pengendalian yang terintegrasi dengan sistem itu akan lebih baik daripada pengendalian itu ditambah setelah sistem itu berjalan.” Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengendalian internal bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan pemborosan dan pencurian yang dilakukan oleh pihak diluar maupun di dalam.selain itu Pengendalian internal harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak,agar penerapan system informasi akuntansi berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang erat antara sistem pengendalian internal dengan sistem informasi akuntansi. Apalagi sekarang salah satu unsur sistem pengendalian internal adalah sistem informasi akuntansi. Untuk menghasilkan informasi yang akurat handal diperlukan suatu sistem pengendalian internal terutama untuk menghasilkan keakuratan data akuntansi. Sebaiknya organisasi memerlukan sistem informasi akuntansi yamng memadai sebagai salah satu unsur untuk mendukung terciptanya sistem pengendalian intern. 38 Prosedur yang terdapat pada sistem informasi akuntansi membutuhkan pengendalian yang tak hanya mencakup aktivitas pengendalian yang ada dalam sistem informasi akuntansi saja akan tetapi pengendalian internal secara umum, tanpa pengendalian internal yang baik suatu sistem tidak akan berjalan sempurna, tanpa sistem informasi akuntansipun pengendalian internal tidak ada gunanya.

L. Kerangka Berpikir

Wawasan tentang pendidikan sebagai proses belajar sepanjang hayat, menekankan pentingnya tanggung jawab pemerintah untuk melaksanakan kegiatan wajib belajar kepada masyarakatnya. Sehingga pemerintah membuat suatu perancanangan dan implementasi program wajib belajar gratis yaitu dengan adanya program bantuan operasional sekolah BOS dan bantuan operasional pendidikan BOP. Dengan hal ini diharapkan membantu seluruh masyarakat Indonesia dalam mengikuti program wajib belajar sembilan tahun. Dalam proses program dana bantuan operasional sekolah BOS dan bantuan operasional pendidikan BOP dibutuhkan suatu evaluasi sistem informasi akuntansi. Hal ini dikarenakan evaluasi sistem informasi akuntansi harus memuat secara terperinci bagaimana proses penerimaan dan pengeluaran kas dana bantuan operasional sekolah BOS dan bantuan operasional pendidikan BOP sehingga laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat penyedia informasi untuk pengendalian internal. 39 Berdasarkan uraian di atas, maka dengan adanya evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi dapat membantu pemerintah dan manajemen sekolah dalam menganalisis program dana bantuan operasional sekolah BOS dan bantuan operasional pendidikan BOP. Sehingga tersedianya informasi yang akurat dan pengendalian internal yang baik. 40