BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Statistik Deskriptif
Pada gambar 4.1 berikut menggambarkan tren antara aset likuid dan liabilitas pada kelima bank terbesar di Indonesia. Berdasarkan grafik di bawah
terlihat bahwa terdapat hubungan yang searah antara likuiditas aset dan liabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa ketika liabilitas meningkat, maka cenderung diikuti
oleh peningkatan aset likuid yang dimiliki oleh bank.
Sumber : Hasil Olahan Data Excel
Gambar 4.1 Tren Aset Likuid dan Liabilitas
Komposisi yang menyusun aset likuid didominasi oleh surat-surat berharga, penempatan dana pada Bank Indonesia atau bank lain, dan yang paling
Universitas Sumatera Utara
likuid adalah kas. Sedangkan liabilitas terdiri dari simpanan-simpanan nasabah yang relatif dapat dicairkan kapan saja baik berupa tabungan, giro, maupun
deposito. Sisi aset dan liabilitas ini bertumbuh seiringan disebabkan oleh setiap dana liabilitas yang masuk dari nasabah akan segera dimanfaatkan oleh bank
bagi pertumbuhan bank itu sendiri. Pemanfaatan dana tersebut dengan mengubah dana yang masuk menjadi aset-aset yang memberikan penghasilan bagi bank,
namun seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua dana yang masuk diubah menjadi aset yang menghasilkan.
Sumber : Hasil Olahan Data Excel
Gambar 4.2 Arus Kas
Gambar di atas menggambarkan tren antara cash inflow, cash outflow dan net cashflow pada keempat bank pemerintah selama dua tahun. Berdasarkan tabel
di atas dapat terlihat bahwa cash inflow selalu di atas cash outflow, artinya net cashflow perbankan selama masa penelitian dari Januari 2012 hingga Desember
Universitas Sumatera Utara
2014 selau positif. Hal ini menunjukkan sinyal yang baik bagi perbankan di Indonesia, dimana bank tetap menjaga arus kasnya untuk tetap surplus dalam
jangka waktu 1 bulan ke depan. Net cashflow cenderung meningkat mulai awal januari sampai dengan bulan november. Setelah itu menurun sampai pada bulan
januari tahun berikutnya. Net cashflow paling tipis berada pada bulan-bulan awal setiap tahunnya.
Sumber : Hasil Olahan Data Excel
Gambar 4.3 Arus Kas Bersih
Gambar di atas menggambarkan tren arus kas bersih dengan pembagian 5 maturitas selama 2 tahun. Berdasarkan tabel di atas, arus kas bersih atau net
cashflow tertinggi yaitu ada pada maturitas di atas 12 bulan. Namun hal tersebut biasanya hanya berlangsung sampai akhir tahun, setelah awal tahun kembali
berkurang. Tingginya arus kas bersih pada maturitas di atas 12 bulan ini juga
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi oleh tren arus kas bank-bank mengalami permulaan baru pada kasnya setiap awal tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh pembagian deviden kepada
pemegang saham.
Tabel 4.1 Perbandingan Rasio Aset Likuid
No Bank
Aset Likuid 1
Bank Mandiri 0.407
2 Bank BRI
0.380 3
Bank BNI 0.435
4 Bank BCA
0.468 5
Bank CIMB 0.334
Sumber : Hasil Olahan Data Excel
Tabel di atas menggambarkan perbandingan rasio aset likuid maksimum antara lima bank terbesar di Indonesia. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
bahwa rasio aset likuid tertinggi ditemukan pada bank BCA yang memiliki selisih 0.033 dengan bank BNI. Sementara posisi urutan tiga adalah bank Mandiri dan
keempat adalah bank BRI sedangkan terakhir adalah bank CIMB Niaga. Rasio aset likuid di atas, didapatkan dengan cara membagikan total aset likuid dengan
total aset yang dimiliki oleh bank. Dari rasio tersebut dapat diketahui komposisi aset likuid bank terhadap seluruh aset yang dimiliki bank. Walaupun total aset
yang dimiliki oleh bank Mandiri lebih besar dari yang dimiliki oleh bank BCA dan BNI, namun rasio aset likuid bank Mandiri masih lebih kecil dibandingkan
dengan bank BCA dan BNI. Hal ini menunjukkan bahwa bank BCA rata-rata menahan aset likuid lebih besar sesuai dengan total aset yang dimilikinya
dibandingkan dengan bank lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Deskripsi Data
Variabel Median
Mean Std. Deviasi
Liabilitas 0.766
0.780 0.034
Inflow 0.061
0.060 0.030
Outflow 0.041
0.040 0.020
Cashflow 1 bulan 0.020
0.020 0.011
Cashflow 3 bulan 0.052
0.053 0.025
Cashflow 6 bulan 0.104
0.107 0.040
Cahsflow 12 bulan 0.213
0.202 0.067
Cashflow 12 bulan 0.230
0.216 0.075
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews, Lampiran 3
Tabel di atas dapat menggambarkan deskripsi masing-masing variabel. Nilai median dan mean menunjukkan gejala pemusatan data. Sementara standar
deviasi menunjukkan sebaran data atau keragaman data. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai mean untuk liabilitas adalah sebesar 0.780 dengan
nilai standar deviasi sebesar 0.034. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata rasio antara liabilitas dengan aset berada pada nilai 0.780 dengan penyebaran data
± 0.034. Rasio tertinggi ada pada Bank BCA yaitu pada angka 0.851 yang terjadi pada bulan Januari 2012, hal ini dapat diartikan bahwa bank BCA memiliki
tingkat kemampuan mengubah dana yang masuk menjadi aset yang mengha silkan keuntungan relatif lebih rendah dibanding sampel lainnya. Oleh karena itu,
semakin kecil nilai rasio liabilitas ini relatif lebih baik bagi bank. Cash inflow dalam rentang waktu 1 bulan pada tabel 4.2 dapat terlihat
pada 5 bank sampel penelitian memiliki rasio rata-rata 0.060. Nilai rasio arus kas masuk ini bernilai positif bagi bank. Semakin tinggi rasio arus kas masuk sebuah
bank, maka akan semakin baik bagi pertumbuhan bank itu sendiri. Nilai tertinggi pada rasio ini terjadi pada bank BRI pada bulan November 2012, dimana rasio
Universitas Sumatera Utara
tersebut menunjukkan angka 0.125. Hal ini berarti bahwa bank BRI pada saat itu menerima arus dana yang relatif besar.
Cash outflow pada tabel 4.2 menunjukkan rasio arus kas keluar terhadap total aset yang dimiliki bank selama periode 1 bulan. Media dan mean pada rasio
ini bernilai 0.041 dan 0.040 dan berada dibawah nilai mean dan median cash inflow. Seperti yang telah ditunjukkan grafik pada gambar 4.2 memperjelas bahwa
selisih arus kas masuk dan keluar 5 bank terbesar di Indonesia selama 3 tahun penelitian selalu positif.
Pada tabel 4.2 juga dapat dibandingkan net cashflow pada beberapa maturitas yang berbeda, terlihat bahwa nilai mean tertinggi berada pada maturitas
lebih dari 1 tahun, hal ini disebabkan oleh pengaruh jangka waktu yang lebih panjang. Namun jika dilihat dari nilai standar deviasinya terlihat bahwa pada
maturitas lebih dari 1 tahun memiliki nilai yang paling tinggi dibanding dengan maturitas lainnya, ini menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi net cashflow yang
tinggi pada maturitas lebih dari 1 tahun. Net cashflow tertinggi pada 5 maturitas di atas ada pada angka 0.352,
dimana hal ini terjadi pada bulan November 2012 dengan sampel bank BRI. Ini seiring dengan terjadinya angka tertinggi arus kas masuk yang terjadi pada bank
yang sama dengan waktu yang sama. Sehingga pada saat itu selisih arus kas bersih bank BRI sangat tinggi. Selisih arus kas terendah terjadi pada maturitas 1 bulan
pada bank BNI dengan nilai 0.011.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Multikolinieritas