Aset Likuid Bank Bank .1 Pengertian Bank

berjalan dengan baik pula. Kegiatan bank dalam sektor moneter berupa penghimpunan dana dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian sektor rill yang memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi, distribusi, konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. 3. Agent of Service Bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang diberikan ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain adalah transfer uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, penyelesaian tagihan. Fungsi diatas sebagai Agent of Service ini sejalan dengan bunyi Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang dirubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, perbankan mempunyai fungsi pokok sebagai financial intermediary atau lembaga perantara keuangan, serta mempunyai fungsi tambahan yaitu memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran.

2.1.1.3 Aset Likuid Bank

Aset likuid liquid assets atau yang sering disebut sebagai liquidity buffer adalah jenis aset dalam bentuk uang atau setara uang dimana aset tersebut dapat segera dikonversi kedalam bentuk uang tunai dengan dampak penurunan nilai yang kecil. Aset likuid secara umum dapat dikatakan setara dengan uang tunai Universitas Sumatera Utara atau kas disebabkan oleh aset likuid memiliki harga yang relatif stabil ketika dijual ke pasar. Aset yang dimiliki oleh perbankan dapat dikatakan likuid jika aset yang dimiliki tersebut memiliki pasar yang stabil dan diisi oleh partisipan yang cukup banyak untuk melakukan penawaran dan pembelian sehingga meredam penurunan nilai jual aset tersebut. Hal tersebut juga harus didukung dengan kemudahan transfer kepemilikan dan perpindahan aset. Yang termasuk kedalam aset likuid diantaranya adalah kas dalam bentuk uang tunai, cek dari bank lain yang belum dan segera dibayarkan, deposito pada bank lain, surat hutang, dan saham. Kas adalah uang tunai yang disimpan dan ditahan oleh perbankan untuk tidak digunakan investasi, melainkan untuk berjaga-jaga ketika terjadi aliran dana keluar yang disebabkan oleh pencairan simpanan atau jatuh temponya deposito nasabah. Selain hal tersebut, uang tunai yang ditahan oleh bank bertujuan untuk memenuhi syarat cadangan yang diatur oleh regulator berupa giro wajib minimum. Cek dari bank lain yang belum dibayarkan dapat dimasukkan ke dalam akun kas ketika proses pemindahan dananya masih berlangsung. Cek yang ditulis atas nama nasabah suatu bank dan disetorkan ke bank lain biasanya membutuhkan waktu untuk pemindahan dana dan dana yang akan dipindahkan tersebut sudah menjadi aset likuid bagi bank penerima. Banyak bank memiliki deposito atau simpanan di bank lain sebagai upaya pertukaran atas jasa keuangan. Deposito pada bank lain biasanya dimanfaatkan untuk penagihan cek, transaksi devisa, dan membantu dalam pembelian surat Universitas Sumatera Utara berharga dimana ini merupakan sebuah sistem yang disebut sebagai koresponden perbankan Mishkin : 2008. Surat hutang dan saham merupakan termasuk kedalam surat berharga atau sekuritas yang dimiliki oleh bank bertujuan agar tetap mendapatkan penghasilan melalui aset yang likuid. Surat hutang yang termasuk kedalam kategori aset likuid adalah obligasi jangka pendek milik pemerintah. Surat hutang atau surat berharga milik pemerintah merupakan sekuritas yang paling likuid karena dapat dengan mudah diperdagangkan dan dicairkan menjadi uang tunai dengan penurunan nilai yang kecil. Sekuritas yang termasuk kedalam aset likuid di dalam laporan keuangan dinyatakan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual Available for Sale.

2.1.1.4 Liabilitas Perbankan