3. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada riset. Data yang di pakai dalam riset haruslah data yang benar,
karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah. Umar2008:70. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik penelitian mulai penjajakan lapangan guna mengenal segala unsur lingkungan sosial, sedangkan
yang dimaksud dengan penelitian keadaan lapangan adalah untuk menilai keadaan, situasi, latar dan konteksnya, lebih spesifik lagi
observasi dikatakan sebagai penelitian dengan cara pengindraan yaitu mengamati. Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap
kegiatan untuk melakukan pengukuran. “Akan tetapi observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu alat pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat sistematik gejala-
gejala yang diselidiki.” Jadi dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melakukan pengamatan tentang relasi pemerintah
desa dengan BPD dalam perumusan APBDes. Usman dan Abdi. 2008: 213
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah teknik wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik
wawancara mendalam dan terstruktur dengan menggunakan pedoman
wawancara yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran
lengkap tentang masalah yang diteliti. Oleh sebab itu, peneliti sebe;um melakukan wawancara perlu menetukan informan kunci.
“Wawancara interview adalah kegiatan mencari bahan keterangan, pendapat melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja
yang diperlukan. Wawancara diadakan untuk mengungkapkan latar belakang, motif-motif yang ada disekitar masalah yang diobservasi.
Wawancara dilakukan apabila keterangan atau pendapat dengan jalan lain sudah tidak dapat diperoleh atau jalan dianggap terlalu sulit
diperoleh.”
Usman dan Abd,i 2008:219
Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara secara face to face dengan pihak-pihak
yang dianggap dapat memberikan data maupun penjelasan dengan tujuan agar data yang diperoleh valid dan objektif.
Wawancara dalam penelitian ini meliputi : 1.
Bagaimanakah fungsi dan wewenang BPD dalam melaksanakan Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa?
2. Bagaimana peran serta BPD didalam Proses perumusan anggaran
pendapatan dan belanja desa? 3.
Bagaimanakah proses pengawasan yang dilakuakan BPD didalam Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa?
4. Apa sajakah kendala – kendala yang dihadapi oleh BPD didalam
Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa?
5. Langkah – langkah apa sajakah yang dilakukan di dalam mengatasi
kendala – kendala tersebut ?
6. Bagaimanakah koordinasi BPD selaku aparatur desa dengan kepala
desa Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa? 7.
Bagaimanakah aparatur desa di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di dalam Proses perumusan anggaran pendapatan
dan belanja desa? 8.
Bagaimana koordinasi Kades dan BPD di dalam Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa?
9. Bagaimana Kades atau aparatur desa di dalam menjalankan
fungsinya didalam Proses perumusan anggaran pendapatan dan belanja desa?
10. Sejauhmanakah peran serta Kades di dalam Proses perumusan
anggaran pendapatan dan belanja desa? 11.
Bagaimanakah peran serta Pemerintah desa di dalam melihat berbagai kendala yang dihadapi BPD Proses perumusan anggaran
pendapatan dan belanja desa?
c. Dokumentasi