2.1.6 Analisa
Analisa adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di kota Medan. Diterbitkan pada tanggal 23 maret 1972, Analisa mempunyai format broadsheet
lebar dan merupakan surat kabar yang terbesar di Medan dan terbit tujuh kali dalam seminggu.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Semiotika
Penelitian ini mengunakan teori semiotika tanda. Adapun salah satu ahli yang mengkaji bidang semiotika adalah Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders
Piece Sobur, 2004: 39-55. Keduanya memiliki persamaan yaitu mencari konsep representasi yang mewakili realita. Saussure mengunakan sistem diadik. Sedangkan
Piece mengunakan sistem triadik. Namun tidak semua penelitian ahli itu di- aplikasikan dalam penelitian ini, melainkan hanya beberapa konsep yang peneliti
anggap relevan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1 Ferdinand de Saussure
Saussure Sobur, 2004: 46 tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas, dimana ada tanda di situ ada
sistem. Tanda berwujud kata atau gambar mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh panca indra. Yang disebut signifier penanda, penanda merupakan konsep
atau apa yang dipersepsikan sebagai tanda atau signified petanda atau isi atau
Universitas Sumatera Utara
makna tanda itu. Stimulasi penanda dikatakan sebagai unsur linguistik berupa kata atau kalimat yang diolah dalam otak melalui konsep makna pada petanda
tersebut sehingga, muncul subjek sebagai petanda antara penanda dan petanda tidak berhubungan secara langsung akan tetapi melalui konsep makna yang ada
didalam otak dalam mengungkapkan makna realitas. Contoh: signifier penanda yaitu gambar artis Cathy, sedangkan signified
petanda yaitu iklan produk kecantikan Bella.
2 Charles Sander Pieces
Pieces Sobur, 2004: 41 dalam teori Graund Triadik Pieces, mengemukakan tiga hubungan tanda dan tiga klasifikasi tanda. Adapun tiga hubungan tanda
yang dimaksud adalah graund dasar, representamen menghasilkan sesuatu atau mewakili sesuatu, interpretant penerima, penafsir atau penguna tanda.
a Tanda dasar graund, yaitu iklan kecantikan Bella itu sendiri.
b Representamen iklan, yaitu produk kecantikan Bella yaitu makna yang
terkandung dalam iklan. Adapun sebagai berikut: 1.
Sebagai Bias Gender Ketidakadilan gender dalam media iklan tampak bahwa korban
ketidakadilan ini, sebagian besar berada dipihak wanita. Hal ini bisa dilihat pada tampilan iklan produk kecantikan Bella.
.Representasi tampilan iklan menggambarkan seolah-olah yang membedakan laki-laki dan wanita adalah pada sisi biologisnya saja
yaitu kecantikan fisik atau tubuh wanita.
Universitas Sumatera Utara
2 Sebagai Ekspresi Estetika
Dalam hal ini tubuh wanita yaitu Cathy Sharon dengan menunjukan kecantikan dan kemulusan tubuhnya. Nilai estetika
selalu dihubungkan dengan seni. Tubuh manusia khususnya wanita memiliki seni karena memiliki keindahan, dan dapat diwujudkan
sebagai ekspresi seni untuk melibatkan tanda di dalammya. 3
Sebagai Pembentuk Ideologi Magnis-Suseno dalam Sobur, 2002: 66 mendefinisikan
ideologi sebagai bentuk “kesadaran palsu”. Kata ideologi mempunyai konotasi negatif, tidak wajar ideologi sebagai teori
yang tidak berorentasi kepada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya yaitu yang
menjual produk tersebut agar laku dipasaran. c
Interpretant, yaitu tanda-tanda atau simbol iklan produk kecantikan Bella yaitu penerima, penafsir, atau penguna Bella.
2.3 Tinjauan Pustaka