Beban yang dialami Sambungan Belt .1 Kekuatan Tarik Sambungan

penyambungan steel cord belt yaitu : Metode 1 step, metode 2 step, metode 3 step,metode 4 step danmetode 5 step. Gambar 2.18 Metode step steel cord belt 2.5.2 Beban yang dialami Sambungan Belt 2.5.2.1 Kekuatan Tarik Sambungan Menurut Niemann, 1986 dalam bukunya Elemen Mesin menerangkan bahwa besarnya gaya tarik yang dialami oleh sambungan perekat tergantung kepada panjangnya belt yang direkatkan. Dalam hal ini besarnya gaya tarik yang dialami oleh sambungan dapat dihitung dengan rumus : F = b × L s × τ izin Dimana : F = gaya tarik belt b = panjang belt yang direkatkan L s = panjang langkah penyambungan τ izin = tegangan tarik izin Besarnya panjang langkah penyambungan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Panjang langkah carccas Konstruksi carcass Panjang langkah mm EP 2505 EP 2002 100 EP 5004 EP 3003 EP 4003 EP 2502 PNN 3003 NH 3003 150 EP 6304 NN 6304 200 EP 6303 250 EP 12504 350

2.5.2.2 Kecepatan Belt

Kecepatan sebuah ban berjalan belt tergantung besarnya diameter pulley penggerak dan jumlah putaran yang ditransmisikan oleh motor penggerak Niemann, 1986. Besarnya kecepatan belt dapat diketahui dengan menggunakan rumus : 60 dn V π = Diaman : V = kecepatan belt d = diameter pulley n = putaran yang ditransmisikan

2.5.2.3 Berat persatuan panjang material conveyor Q

Beratnya suatu conveyor persatuan panjang materialnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus Zainuri, 2006 : Q = 0.21 m 2 x q c Dimana : Q = berat conveyor persatuan panjang q c = kapasitas curah Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI

3.1 OBJEK

Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi objek penelitian adalah Belt conveyor. Pemeliharaan belt conveyor dilakukan dalam upaya menjaga dan meningkatkan kelancaran proses produksi PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang peleburan aluminium.

3.2 METODOLOGI

Metode yang dilakukan penulis tujuannya adalah memberikan uraian dari pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun uraian penelitian yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

3.2.1 Jenis Penelitian

Adapun metode penelitian yang dilakukan penulis adalah metode studi kasus berdasarkan survey di lapangan. Survey dilakukan untuk mengetahui bagaimana kegiatan pemeliharaan pada belt conveyor yang dilakukan. Dan melakukan studi literatur agar penelitian yang dilakukan memiliki pedoman yang kuat. 3.2.2 Lokasi dan Waktu penelitian 3.2.2.1 Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM, tepatnya di bagian PUBC Pneumatik Unloader dan Belt Conveyor. Lokasi tersebut terletak di Kuala tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

3.2.2.2 Waktu penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT. INALUM selama kurang lebih dua minggu, mulai dari tanggal 23 April 2009.

3.2.3 Sumber data

Sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini berasal dari: Universitas Sumatera Utara