Jenis Penyambungan Belt Metode Penyambungan belt

bagaimana cara melakukan penyambungan belt jika terjadi kerusakan pada saat operasi produksi sedang berlangsung.

2.5.1 Jenis Penyambungan Belt

Penyambungan belt conveyor adalah proses menyatukan dua sisi belt, sehingga belt dapat digunakan sebagai alat tranportasi produk. Pada penyambungan belt conveyor terdapat dua jenis Metode penyambungan, yaitu : a. Penyambungan mekanis Mechanical Joint Penyambungan mekanis adalah penyambungan yang terdiri dari bahan baja berbentuk engsel untuk menghubungkan kedua bagian belt. Penyambungan ini digunakan hanya dalam keadaan darurat saja. Pada saat belt tiba-tiba putus saat beroperasi dan perusahan dalam keadaan kejar produksiShipping. Karena penyambungan mekanis ini sifatnya hanya sementara. Keuntungan dari mechanical joint : 1. Cepat dalam penyambungan 2. Investasi awal sedikit, karena hanya perlu tool portable 3. Pergeseran take up sedikit karena panjang belt berkurang sedikit Kerugian dari mechanical joint : 1. Kekuatannya berkurang 2. Pada ujung potongan terbuka. Sehingga carccas lembab dan dapat merusak carccas 3. Permukaan sambungan biasanya tidak rata sehingga belt cleaner tidak berfungsi efektif 4. Material halus dapat lolos ke bawah melalui celah sambungan 5. Untuk material yang panas, splice dapat merambatkan panas ke carccas, sehingga carccas rapuh setempat Cara penyambungan mechanical joint adalah ; belt ditempatkan berhadapan dengan potongan lurus yang tegak lurus terhadap garis tenah belt, selanjutnya dilakukan pelubangan belt untuk memasang bolt Universitas Sumatera Utara splice dan terakhir dilakukan pemasangan aligator mechanical splice dengan menggunakan bolt. b. Penyambungan tak berujung Endles splicing Penyambungan tak berujung adalah penyambungan yang dilakukan dengan menyatukanmelekatkan lapisan penguat dengan proses vulkanisasi. Hasil dari penyambungan ini tidak menonjol melebihi permukaan belt conveyor. Apabila proses penyambungan dilakukan dengan sempurna maka hasil penyambungan tidak akan terlihat. Keuntungan yang didapat dari dari penyambungan tak berujung ini, antara lain : 1. Menghemat belt 2. Tidak terdapat material yang tertumpah, sehingga kapasitas produksi tidak berkurang. Penyambungan yang sering digunakan adalah penyambungan tak berujung, hal ini dikarenakan penyambungan ini memiliki keunggulan sebagai berikut: 3. Tidak merusak pully dan roller 4. Tidak merusak system screape Penyambungan tak berujung ini mempunyai dua jenis penyambungan, yaitu: 5. Penyambungan panas Hot splicing Penyambungan panas adalah proses penyambungan belt conveyor dengan proses vulkanisasi pada prosesnya menggunakan alat pemanas yang disebut heating solution. 6. Penyambungan dingin cold Splicing Penyambungan dengan sistim dingin adalah proses penyambungan belt conveyor yang proses vulkanisasinya dengan cara kimiawi. Yaitu dengan menggunakan lem yang menyatu dengan karet. Penyambungan sistem dingin dan sistem panas adalah penyambungan yang mengalami proses vulkanisasi. Vulkanisasi adalah proses konversi bentuk karet dari bentuk plastis menjadi elastis karena reaksi kimia. Universitas Sumatera Utara Vulkanisasi akan terjadi apabila ada : 1. Kimia, yaitu Sulfur dan Accelelator 2. Temperatur 3. Tekanan Pada Vulkanisasi panas 1. Kimia : Terdapat didalam karet dan lem 2. Temperature : 140 sd 170 o C 3. Tekanan: 5 kgcm 2 sd 12 kgcm 2 Sedangkan pada Vulkanisasi dingin adalah: 1. Kimia, sulfur, accelelator terpisah. Sulfir terdapat di dalam lem dan bonding layer 2. Temperature : Temperatur ruang 3. Tekanan : Tenaga manusia Penyambungan sistem dingin adalah penyambungan paling ekonomis, efisien dan praktis serta memiliki kekuatanketahanan yang sama dengan sistem panas. Apabila penyambungan dilakukan dengan sempurna, maka belt tersebut tidak akan pernah putus pada sambungan. Sambungan akan terputus dan terlepas apabila : 1. Apabila ada lapisan penguat yang terpotong pada saat penyambungan karena pemakaian pisau yang tidak tepat atau tersodok alat pemisah ply. 2. Sambungan lem tertutup pada saat lem masih basah atau pada saat sebagian lem sudah kering. 3. Kurang rapatnya cover strip, sehingga ada material yang masuk kedalam sambungan. 4. Waktu vulkanisasi terlalu lama. 5. Kurang control pada saat melakukan roll, ada udara yang terjebak 6. Penempatan cover strip yang menonjol. Pada belt conveyor dengan 1 ply, biasanya penyambungan dilakukan dengan Finger Joint dan cara Tip-Top. Sedangkan untuk penyambungan steel cord belt hanya dapat digunakan dengan system panas Hot Splicing. Terdapat beberapa metode yang dipakai dalam Universitas Sumatera Utara penyambungan steel cord belt yaitu : Metode 1 step, metode 2 step, metode 3 step,metode 4 step danmetode 5 step. Gambar 2.18 Metode step steel cord belt 2.5.2 Beban yang dialami Sambungan Belt 2.5.2.1 Kekuatan Tarik Sambungan