Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
Gambar 4.21 Grafik Kadar O
2
vs Putaran untuk beban 25 kg
4.4 Perhitungan Teoritis Harga Gasohol BE-25 dan BE-30
Perhitungan ini merupakan perbandingan harga 1 liter etanol dengan harga 1 liter premium. Adapun harga 1 liter etanol fuel grade yaitu Rp. 4.500 liternya
Medco Ethanol Lampung dan harga 1 liter premium Rp. 4500 subsidi pemerintah. Tetapi perhitungan ini perbandingan harga etanol dengan harga
premium tanpa ada subsidi pemerintah. Dari Tabel 2.4 harga premium pada bulan mei 2008 Rp. 9,342.50,- liter harga premium di AS dan harga premium dengan
subsidi Rp.4500,- liter maka, besar subsidi pemerintah Rp. 4842.5,-.liter Harga Teoritis harga gasohol dapat dilihat pada persamaan berikut :
Harga BExx = BE x Rp. 4500 + P x Rp.9342.5
0,0 2,5
5,0 7,5
10,0 12,5
15,0 17,5
20,0 22,5
2000 2500
3000 3500
4000
O
2
Putaran rpm
Premium BE-25
BE-30
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
Maka, •
Harga gasohol BE-25 dalam 1 liter Harga BE-25 = 0.25 x Rp. 4500 + 0.75 x Rp.9342.5
= Rp. 8131.875 ,- liter ≈ Rp. 8150,-liter
• Harga gasohol BE-30 dalam 1 liter
Harga BE-30 = 0.3 x Rp. 4500 + 0.7 x Rp.9342.5 = Rp.,7889.75- liter
≈ Rp.7900,-liter
Dari perhitungan harga diatas, dapat dilihat harga yang paling mahal yaitu untuk harga premium tanpa subsidi, sedangkan harga yang paling rendah yaitu
untuk gasohol BE-30. Dengan pemakaian gasohol BE-25, permerintah menghemat biaya bahan bakar Rp. 1210.625,-liter, sedangkan dengan pemakaian
gasohol BE-30 pemerintah telah menghemat Rp. 1452.75,-liter. Untuk perbandingan harga etanol dengan premium bersubsidi
Rp.4500,-liter. Maka harga gasohol untuk BE-25 dab BE-30 adalah sama yaitu Rp. 4500,- liter. Harga ini menunjukkan tidak adanya perubahan harga untuk
semua kadar campuran etanol dengan premium.
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
4.5 Hasil Pengujian
Adapun hasil pengujian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1.
Nilai kalor bahan bakar Calorific Value
Tabel 4.12 Nilai kalor bahan bakar Bahan Bakar
HHV kJkg Kondisi
Premium Gasohol BE-25
Gasohol BE-30 47206.003
43088.346 41911.872
- lebih rendah 8,72
lebih rendah 11.21
2. Performansi
Data-data hasil pengujian performansi berikut diambil pada kondisi maksimum dan pada tiap putaran tertentu.
Tabel 4.13 Performansi untuk beban 10 kg
Bahan Bakar Performansi
Torsi N.m
Daya Watt
Sfc grkW.h
AFR eff.Volumetris
eff.Thermal Brake
Premium 77.5
n=2000 rpm
26.795
n=4000 rpm
136.674
n=2000 rpm
16.031
n=2000 rpm
0.987
n=2000 rpm
0.654
n=3500 rpm
Gasohol BE-25 70
n=2000 rpm
24.283
n=4000 rpm
174.621
n=4000 rpm
13.718
n=2000 rpm
0.957
n=2000 rpm
0.589
n=3000 rpm
Gasohol BE-30 68.5
n=2000 rpm
23.969
n=4000 rpm
189.440
n=4000 rpm
13.308
n=2000 rpm
0.987
n=2000 rpm
0.550
n=3500 rpm
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
Tabel 4.14 Performansi untuk beban 25 kg
Bahan Bakar Performansi
Torsi N.m
Daya Watt
Sfc grkW.h
AFR eff.Volumetris
eff.Thermal Brake
Premium 79
n=2000 rpm
27.841
n=4000 rpm
143.655
n=2000 rpm
14.962
n=2000 rpm
0.987
n=2000 rpm
0.617
n=4000 rpm
Gasohol BE-25 72
n=2000 rpm
25.329
n=4000 rpm
172.806
n=4000 rpm
13.718
n=2000 rpm
0.957
n=2000 rpm
0.557
n=2500 rpm
Gasohol BE-30 70.75
n=2000 rpm
24.701
n=4000 rpm
204.245
n=4000 rpm
12.256
n=2000 rpm
0.987
n=2000 rpm
0.534
n=3000 rpm
Dibandingkan terhadap premium, kondisi yang dihasilkan Gasohol BE-25 dan Gasohol BE-30 untuk performansi motor bensin 4-langkah 4-silinder sebagai
berikut:
Tabel 4.15 Perbandingan kondisi performansi terhadap bahan bakar premium.
Beban kg
Performansi Gasohol BE-25
Gasohol BE-30
10 Torsi
Lebih rendah 9.37 Lebih rendah 10.55
Daya Lebih rendah 9.68
Lebih rendah 9.68 Konsumsi bahan bakar spesifik
Lebih tinggi 27.76 Lebih tinggi 38.61
Perbandingan udara-bahan bakar Lebih rendah 14.43 Lebih rendah 16.98
Efisisensi volumetris Lebih rendah 3.04
Sama Efisiensi thermal efektif
Lebih rendah 9.94 Lebih rendah 15.902
25 Torsi
Lebih rendah 12.78 Lebih rendah 11.28
Daya Lebih rendah 8.86
Lebih rendah 10.44 Konsumsi bahan bakar spesifik
Lebih tinggi 20.29 Lebih tinggi 42.18
Perbandingan udara-bahan bakar Lebih rendah 8.31 Lebih rendah 18.09
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
Efisisensi volumetris Lebih rendah 3.04
Sama Efisiensi thermal efektif
Lebih rendah 9.72 Lebih rendah 13.45
3. Emisi Gas Buang
Data-data hasil pengujian emisi gas buang berikut diambil pada kondisi maksimum dan pada tiap putaran tertentu
Tabel 4.16 Emisi Gas Buang pada beban 10 kg Bahan Bakar
Emisi Gas Buang CO
CO
2
UHC O
2
Premium 0.321
n=4000 rpm 8.68
n=4000 rpm 464
n=2000 rpm 18.12
n=2500 rpm Gasohol BE-25
0.176 n=4000 rpm
7.08 n=4000 rpm
257 n=2000 rpm
19.68 n=2500 rpm
Gasohol BE-30 0.163
n=4000 rpm 6.58
n=4000 rpm 215
n=2000 rpm 19.93
n=2500 rpm
Tabel 4.17 Emisi Gas Buang pada beban 25 kg
Bahan Bakar Emisi Gas Buang
CO CO
2
UHC O
2
Premium 0.301
n=4000 rpm 10.22
n=3500 rpm 404
n=2000 rpm 18.50
n=2500 rpm Gasohol BE-25
0.169 n=4000 rpm
6.32 n=4000 rpm
305 n=2000 rpm
19.33 n=2500 rpm
Gasohol BE-30 0.153
n=4000 rpm 6.16
n=4000 rpm 242
n=2000 rpm 19.51
n=2500 rpm
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
Dibandingkan terhadap premium, kondisi yang dihasilkan Gasohol BE-25 dan Gasohol BE-30 untuk emisi gas buang motor bensin 4-langkah 4-silinder
sebagai berikut:
Tabel 4.18 Perbandingan kondisi emisi gas buang Beban
kg Emisi gas buang
Gasohol BE-25 Gasohol BE-30
10 Karbon Monoksida CO
Lebih kecil 45.17 Lebih kecil 49.22
Karbon Dioksida CO
2
Lebih kecil 18.43 Lebih kecil 24.19
Unburned Hidrokarbon UHC Lebih kecil 44.61
Lebih kecil 53.66 Oksigen O
2
Lebih besar 8.61 Lebih besar 9.99
25 Karbon Monoksida CO
Lebih kecil 43.85 Lebih kecil 49.17
Karbon Dioksida CO
2
Lebih kecil 38.16 Lebih kecil 40.09
Unburned Hidrokarbon UHC Lebih kecil 24.50
Lebih kecil 39.72 Oksigen O
2
Lebih besar 4.49 Lebih besar 5.46
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
