Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009. b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian karakteristik bahan bakar bioetanol yang dilakukan oleh PT Medco Etanol Lampung dan data mengenai karakteristik bahan bakar premium dari PT Pertamina. Metode Pengolahan Data Data yang diperoleh dari data primer dan data sekunder diolah ke dalam rumus empiris, kemudian data dari perhitungan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik.

3.4 Pengamatan dan tahap pengujian

Pada penelitian yang akan diamati adalah : 1. Parameter torsi T dan parameter daya efektif P e . 2. Parameter konsumsi bahan bakar spesifik sfc. 3. Rasio perbandingan udara bahan bakar AFR. 4. Efisiensi volumetris v η . 5. Effisiensi thermal efektif e η . 6. Parameter komposisi gas buang. Prosedur pengujian dapat dibagi beberapa tahap, yaitu : 1. Pengujian nilai kalor bahan bakar. 2. Pengujian motor bensin dengan bahan bakar premium murni. 3. Pengujian motor bensin dengan bahan bakar campuran premium-bioetanol Gasohol BE-25 – BE-30.

3.5 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar

Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah alat uji “Bom Kalorimeter”. Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009. s Gambar 3.1 Bom kalorimeter. Peralatan yang digunakan meliputi : - Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom. - Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji. - Tabung gas oksigen. - Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom. - Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01 C. - Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin. - Spit, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar. - Pengatur penyalaan saklar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai penyala pada tabung bom. - Kawat penyala busur nyala, untuk menyalakan bahan bakar yang diuji. - Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom. - Pinset untuk memasang busur nyala pada tangkai penyala, dan cawan pada dudukannya. 1 2 3 4 5 Keterangan : 1. Tabung gas oksigen 2. Termometer 3. Elektromotor 4. Kalorimeter 5. Tabung bom Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009. Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2. Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada pada penutup bom. 3. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala, serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset. 4. Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O”sampai rapat. 5. Mengisi bom dengan oksigen 30 bar. 6. Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml. 7. Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter. 8. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom ke kabel sumber arus listrik. 9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang dilengkapi dengan pengaduk. 10. Menghubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja . 15. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingin setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 17. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut–turut. Diagram alir pengujian nilai kalor bahan bakar yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009. Gambar 3.2 Diagram alir Pengujian nilai kalor bahan bakar Mulai b  Berat sampel bahan bakar 0,20 gram  Volume air pendingin: 1250 ml  Tekanan oksigen 30 Bar Pengujian = 5 kali HHV rata - rata = 5 5 1 i i HHV = Σ Jkg Melakukan pengadukan terhadap air pendingin selama 5 menit Mencatat temperatur air pendingin T 1 O C Menyalakan bahan bakar Selesai Melanjutkan pengadukan terhadap air pendingin selama 5 menit Mencatat kembali temperatur air pendingin T 2 O C Menghitung HHV bahan bakar : HHV = T 2 – T 1 – T kp x C v x 1000 Jkg a b a Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.

3.6 Prosedur Pengujian Performansi Motor Bensin