Torsi dan Daya Konsumsi Bahan Bakar Spesifik specific fuel consumption, sfc Perbandingan Udara Bahan Bakar AFR

Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.

1. Torsi dan Daya

Torsi yang dihasilkan suatu mesin dapat diukur dengan menggunakan Torquemeter yang dikopel dengan poros output mesin. Oleh karena sifat torquemeter yang bertindak seolah–olah seperti sebuah rem dalam sebuah mesin, maka daya yang dihasilkan poros output ini sering disebut sebagai daya efektif Brake Horse Power [20]. Pe = T n 60 . . 2 π ................................................................... 2.1 dimana : Pe = Daya keluaran Watt n = Putaran mesin rpm T = Torsi N.m

2. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik specific fuel consumption, sfc

Konsumsi bahan bakar spesifik adalah parameter unjuk kerja mesin yang berhubungan langsung dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan mengetahui hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah daya dalam selang waktu tertentu. Bila daya rem dalam satuan kW dan laju aliran massa bahan bakar dalam satuan kgjam [25], maka: Sfc = B f P x m 3 . 10 .............................................................. 2.2 dimana : Sfc = konsumsi bahan bakar spesifik gkW.h. . f m = laju aliran bahan bakar kgjam. Besarnya laju aliran massa bahan bakar . f m dihitung dengan persamaan berikut : 3600 10 . . 3 x t V sg m f f f f − = ........................................... 2.3 Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009. dimana : f sg = spesific gravity. f V = volume bahan bakar yang diuji. f t = waktu untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak volume uji detik.

3. Perbandingan Udara Bahan Bakar AFR

Untuk memperoleh pembakaran sempurna, bahan bakar harus dicampur dengan udara dengan perbandingan tertentu. Perbandingan udara bahan bakar ini disebut dengan Air Fuel Ratio AFR, yang dirumuskan [21] sebagai berikut : AFR = . . f a m m .................................................................. 2.4 dimana : m a = laju aliran masa udara kgjam. Besarnya laju aliran massa udara m a juga dapat diketahui dengan membandingkan hasil pembacaan manometer terhadap kurva viscous flow meter calibration. Kurva kalibrasi ini dikondisikan untuk pengujian pada tekanan udara 1013 mbar dan temperatur 20 C, oleh karena itu besarnya laju aliran udara yang diperoleh harus dikalikan dengan faktor koreksi C f [22] berikut : f C = 3564 x a P x 5 , 2 114 a a T T + …...........................….. 2.5 dimana : Pa = tekanan udara Pa Ta = temperatur udara K

4. Effisiensi Volumetris