Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
dihindarkan. Jika angus yang terjadi itu terlalu banyak, maka gas buang yang keluar dari gas buang motor akan bewarna hitam.
b. Unburned Hidrocarbon UHC
Hidrokarbon yang tidak terbakar dapat terbentuk tidak hanya karena campuran udara bahan bakar yang gemuk, tetapi bisa saja pada campuran kurus
bila suhu pembakarannya rendah dan lambat serta bagian dari dinding ruang pembakarannya yang dingin dan agak besar. Motor memancarkan banyak
hidrokarbon kalau baru saja dihidupkan atau berputar bebas idle atau waktu
pemanasan.
Pemanasan dari udara yang masuk dengan menggunakan gas buang meningkatkan penguapan dari bahan bakar dan mencegah pemancaran
hidrokarbon. Jumlah hidrokarbon tertentu selalu ada dalam penguapan bahan bakar, di tangki bahan bakar dan dari kebocoran gas yang melalui celah antara
silinder dari torak masuk kedalam poros engkol, yang disebut dengan blow by gasses gas lalu. Pembakaran tak sempurna pada kendaraan juga menghasilkan
gas buang yang mengandung hidrokarbon. Hal ini pada motor diesel terutama disebabkan oleh campuran lokal udara bahan bakar tidak dapat mencapai batas
mampu bakar.
c. Carbon Monoksida CO
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida CO sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbon
dioksida CO
2
sebagai hasil pembakaran sempurna. Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara normal
berbentuk gas yang tidak berwarna. Gas ini akan dihasilkan bila karbon yang terdapat dalam bahan bakar kira–kira 85 dari berat dan sisanya hidrogen
terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Hal ini terjadi bila campuran udara bahan bakar lebih gemuk dari pada campuran stoikiometris, dan terjadi
selama idling pada beban rendah atau pada output maksimum. Karbon monoksida tidak dapat dihilangkan jika campuran udara bahan bakar gemuk. Bila campuran
kurus karbon monoksida tidak terbentuk.
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
d. Nitrogen Oksida NOx
Senyawa nitrogen oksida yang sering menjadi pokok pembahasan dalam masalah polusi udara adalah NO dan NO
2
. Kedua senyawa ini terbuang langsung ke udara bebas dari hasil pembakaran bahan bakar. Nitrogen monoksida NO
merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau sebaliknya nitrogen dioksida NO
2
berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. NO merupakan gas yang berbahaya karena mengganggu saraf pusat. NO terjadi karena adanya reaksi
antara N
2
dan O
2
pada temperatur tinggi diatas 1210 C. Persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut : O
2
2O N
2
+ O NO + N
N + O
2
NO + O
2.7 Harga Premium di Indonesia
Harga premium di Indonesia saat ini Rp. 4.500,- . Harga premium tersebut sudah dengan adanya subsidi dari pemerintah. Pada saat ini harga BBM industri
non subsidi terus turun hingga mendekati harga BBM bersubsidi. Di sebagian lokasi pemasaran Pertamina, harga Premium non subsidi dijual seharga Rp 6.043
per liter 1112008. Pada table berikut menampilkan perbandingan harga premiun yang dijual di
SPBU Amerika Serikat dengan Indonesia sepanjang tahun 2008. Adapun asumsi yang digunakan adalah:
1. Harga rata-rata premium di AS diambil dari harga mingguan yang dirilis di
http:www.eia.doe.gov 1 gallon = 3.7854 liter 2.
Harga premium di konversikan dengan rupiah dengan asumsi rata-rata kurs rupiah terhadap dollar adalah sebagai berikut:
a. Kurs Jan – Sep = Rp 9.250 per dollar
b. Oktober – Desember = Rp 10.800 per dollar
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
3. Pada bulan Mei, masih menggunakan acuan harga premium dari awal
hingga pertengahan Mei. Kenaikan BBM pada 24 Mei, dimasukan dalam kalkulasi bulan Juni 2008.
Tabe2.4 Perbandingan harga premium di AS dengan Indonesia
Sumber : www.nusantara_news.com
Jika harga premium di Amerika Serikat pada bulan Mei 2008 Rp.9.342,50- per liter. Selisih harga premium di luar negeri dengan harga premium di Indonesia
yang Rp.4.500 per liter ini, yaitu Rp.4.842,50 per liternya, disebut subsidi. Perbandingan
Harga AS Harga Ind
2008 liter
Rpliter Rpliter
Januari 0.82
7,585.00 4,500
Februari 0.81
7,492.50 4,500
Maret 0.87
8,047.50 4,500
April 0.93
8,602.50 4,500
Mei 1.01
9,342.50 4,500
Juni 1.08
9,990.00 6,000
Juli 1.09
10,082.50 6,000 Agustus
1.01 9,342.50
6,000 September
1.00 9,250.00
6,000 Oktober
0.85 9,180.00
6,000 November
0.58 6,264.00
6,000 M-1 Des
0.49 5,335.20
5,500 M-2 Des
0.46 5,011.20
5,500 M-3 Des
0.45 4,892.40
5,000 M-4 Des
0.45 4,881.60
5,000
Ronny Z. P. Situmeang : Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor Bakar Berbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bioetanol Gasohol Be-25 Dan Be-30, 2009.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Pengujian dilakukan di laboratorium motor bakar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara selama kurang lebih 2 bulan.
3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan
Bahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan bakar premium dan campuran premium-bioetanol dengan kadar :
1. BE-25 75 Premium + 25 Bioetanol dalam campuran.
2. BE-30 70 Premium + 30 Bioetanol dalam campuran.
3.2.2 Alat
Alat yang dipakai dalam eksperimental ini terdiri dari : 1.
Mesin bensin 4-langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 024 . 2.
Bom kalorimeter untuk mengukur nilai kalor bahan bakar. 3.
Untuk emisi gas buang menggunakan alat uji auto gas analizer. 4.
Alat bantu perbengkelan, seperti : kunci pas, kunci Inggris, kunci ring, kunci L, obeng, tang, palu, kertas amplas dan lain sebagainya.
5. Stop watch, untuk menentukan waktu yang dibutuhkan mesin uji untuk
menghabiskan bahan bakar dengan volume sebanyak 50 ml. 6.
Termometer, untuk menghitung perubahan suhu yang terjadi antara sebelum masuk dan setelah keluar air cooler.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi : a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran dan
pembacaan pada unit instrumentasi dan alat ukur pada masing-masing pengujian.