Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009.
USU Repository © 2009
Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang berbeda-beda. Panjang rantai adalah antara 14-20 atom karbon. Dengan demikian sifat
minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut. Pada Tabel 2, tercantum panjang rantai dan sifat-sifat asam lemak yang ada dalam minyak
sawit. Karena kandungan asam lemak yang terbanyak adalah asam tak jenuh oleat dan linoleat, minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat.
Mangoensoekarjo, 2003
2.1.1 Komposisi Minyak Kelapa Sawit
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis, kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40 persen.
Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Rata-rata komposisi asam lemak bebas minyak kelapa sawit dapat dilihat pada tabel
berikut. Bahan yang tidak disabunkan jumlahnya sekitar 0,3 persen. Tabel 1.2. Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit dan Minyak Inti Kelapa
Sawit :
Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
persen Minyak Inti Sawit
persen
Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009.
USU Repository © 2009
Asam Kaprilat Asam Kaprolat
Asam Laurat Asam Miristat
Asam Palmitat Asam Stearat
Asam Oleat Asam Linoleat
- -
- 1,1 - 2,5
40 - 46 3,6 - 4,7
39 – 45 7 – 11
3 – 4 3 - 7
46 - 52 14 - 17
6,5 - 9 1 - 2,5
13 – 19 0,5 – 2
Kandungan karotene dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam minyak dari jenis tenera kurang lebih 500-700 ppm, kandungan tokoferol bervariasi
dan dipengaruhi oleh penanganan selama produksi.
2.1.2 Sifat Fisiko – Kimia
Sifat fisiko-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau, dan flavor, kelarutan, titik cair dan polymorphism, titik didih boiling point, titik pelunakan,
Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009.
USU Repository © 2009
slipping point, shot melting point, bobot jenis, indeks bias, titik kekeruhan turbidity point, titik asap, titik nyala dan titik api.
Beberapa sifat fisiko-kimia dari kelapa sawit dapat dilihat dari Table 2.1. berikut :
Sifat Minyak Sawit
Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar
Indeks bias D 40
o
C Bilangan Iod
Bilangan Penyabunan 0,900
1,4565 – 1,4585 48 – 56
196 – 205 0,900 – 0,913
1,495 – 1, 415 14 – 20
244 – 254
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna
orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau atau flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya
asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair berbeda-
beda.
Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009.
USU Repository © 2009
Perbandingan sifat antara minyak kelapa sawit sebelum dan sesudah dimurnikan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Sifat Minyak Sawit Kasar
Minyak Sawit Murni Titik : Awal
Akhir Bobot jenis 15
o
C Indeks bias D 40
o
C Bilangan Penyabunan
Bilangan Iod Bilangan Reichert Meissl
Bilangan Polenske Bilangan Krichner
Bilangan Bartya 21-24
26 – 29 0,859 – 0,870
36,0 – 37,5 224 -249
14,5 – 19,0 5,2 – 6,5
9,7 – 10,7 0,8 – 1,2
33 29,4
40,0 -
46 – 49 196 – 206
46 – 52 -
- -
- Ketaren, S 1986
2.3. Pengolahan Kelapa Sawit