Pemurnian Minyak Kelapa Sawit Pengeringan Minyak Kelapa Sawit

Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009. USU Repository © 2009 Proses pengolahan menjadi minyak dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan dapat pula dengan teknologi tinggi yang sudah biasa digunakan oleh perkebunan-perkebunan besar yang menghasilkan minyak mentah crude palm oil dengan kualitas ekspor.

2.3.1. Pemurnian Minyak Kelapa Sawit

Untuk memisahkan minyak dari fase lainnya perlu dilakukan dengan proses pemurnian yang disebut dengan klarifikasi. Minyak tersebut perlu segera dimurnikan dengan maksud agar tidak terjadi penurunan mutu akibat adanya reaksi hidrolisis dan oksidasi.Hidrolisis dapat terjadi karena cairan bersuhu panas dan cukup banyak air, demikian juga oksidasi akan terjadi dengan adanya NOS yang berupa bahan organik dan anorganik seperti Fe dan Cu berperan sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi yang cepat.

2.3.2. Pengeringan Minyak Kelapa Sawit

Kadar air dalam minyak setelah pemurnian masih terlalu tinggi untuk mencegah peningkatan kadar asam lemak bebas karena hidrolisis. Untuk mendapatkan kadar air yang diinginkan minyak masih harus dikeringkan. Untuk itu sebaiknya dipakai pengering vakum pada suhu relatif rendah, agar minyak tidak teroksidasi pada waktu pengeringan pada suhu tinggi. Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009. USU Repository © 2009 Pengering vakum bekerja pada tekanan absolut 50 Torr dengan bantuan pompa vakum atau vacuum steamjet ejectors. Minyak yang masuk pada suhu 80 o C dan kadar air 0,25-0,30 akan dikeringkan sampai kadar air akhir 0,08-0,10. Minyak tidak perlu dikeringkan dibawah 0,08 karena minyak adalah hidroskopis, dan dengan kadar 0,08 ini pun hidrolisis maupun pembiakan mikroba dapat ditekan sangat rendah. Selesai pengeringan minyak harus didinginkan sampai dibawah 50 o c untuk mencegah oksidasi pada waktu pemasukan ke tangki timbun. Minyak yang masih mengandung air 0,6-1,0 perlu dikeringkan agar air tersebut tidak lagi berfungsi sebagai bahan pereaksi dalam reaksi hidrolisis. Maka untuk menghilangkan air tersebut perlu dilakukan pengeringan khusus. Alat pengeringan yang ditemukan di PKS umumnya terdiri dari tiga bentuk yaitu : a. Oil drier Alat ini bekerja menguapkan air ke udara dengan sistem pemanasan. Alat ini terdiri dari penggabungan dua alat yaitu bak pemanas minyak dan evaporator. Alat evaporator dapat bekerja dengan baik jika suhu minyak mencapai 100 O C. b. Oil dessicator Akibat mutu minyak yang dihasilkan oil drier masih jelek maka dibuat alat pengering yang disebut dengan oil dessicator. Alat ini adalah pengganti bak pemanas minyak sedangkan evaporator masih tetap dipakai. Suhu minyak dalam alat ini umumnya diatas 90 O C, dan kemudian dialirkan pada talang bertingkat dengan melalui sekat-sekat penguap di udara terbuka. Firman Jaya Marunduri : Pengaruh Waktu Inap Cpo Pada Storage Tank Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, Dan Kadar Kotoran Di PTPN III Tebing Tinggi Pks Kebun Rambutan, 2009. USU Repository © 2009

2.3.2. Penimbunan Minyak Kelapa Sawit