Deskripsi Singkat tentang LKMS Simeulue

45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Singkat tentang LKMS Simeulue

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang bagaimana peran LKMS Simeulue dalam pengembangan usaha kecil di Kabupaten Simeulue. Pembahasan inidimaksudkan untuk memperoleh penjelasan tentang hubungan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS dengan pengembangan usaha kecil di Kabupaten Simeulue. Dampak-dampak Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS terhadap pengembangan usaha kecil dilihat bagaimana nasabah LKMS Simeulue semakin banyak, aset-aset yang di miliki Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMSSimeulue juga semakin besar dan lebih menyadarkan pada masyarakat anggotatentang baik dan pentingnya simpan pinjam menurut syariat Islam. Sertaberkurangnya para peminjam kepada rentenir. Sumber, LKMS Simeulue Dari hasil program-program sasaran yang dilaksanakan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulue dalam rangka mensejahterakan secara materi dan immateri dari nasabahnya terlihatdari hasil observasi bahwa dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulue ini dari para pengusahakecil, pedagang kecil, ataupun petani mengalami peningkatan dari pendapatannya, dan dengan program-program tersebut anggotanya merasa terbantu baik dari segi materi maupunimmaterial. Berarti dapat dikatakan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten 46 Simeulue berperan penting dalam pengembangan usaha kecil yang ada di Kabupaten Simeulue. Selain mengeluarkan produk simpanan dan pembiayaan, Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeuluejuga menggulirkan programpengembangan usaha yaitu fokus umat Forum komunikasi usaha untukmasyarakat. Pada forum ini, Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulue mendatangkan pakar perbankan syariah untukmemberikan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep ekonomi syariah.Kegiatan atau program yang bekerja sama dengan pihak lain untuk penyaluran ZIS dan pihak- pihak lain menjadi sponsor kegiatan-kegiatanyang diselenggarakan di lingkungan masjid seperti kegiatan khitanan masal. Dilihat dari adanya kegiatan seperti yang dilakukan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulue ini,keberhasilan tidak hanya dari sisi finansial, tapi dari sisi keberhasilan yang mampumerubah kehidupan religius nasabah menjadi lebih baik. Terlihat dari para nasabahyang sebelumnya belum menunaikan shalat, namun setelah adanya program religious ini mereka secara rutin menunaikan shalat, bahkan bagi nasabah yang dianggapmampu bersikap jujur dan amanah dengan pembiayaan yang diberikan BMTkepada masyarakat. Dari hasil penelitian diatas serta program-program sasaran yangdilaksanakan Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulue dalam rangka pengembangan usaha kecil terlihat dari hasil analisis bahwa dengan adanya Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeulueinipara pengusaha kecil, pedagang kecil, ataupun petani mengalami 47 peningkatan dari pendapatannya, berarti dapatdikatakan bahwa Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS Kabupaten Simeuluememiliki peranan penting dalam pengembangan usaha kecil. 4.1.2. Karakteristik Responden 4.1.2.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Perbandingan usia responden dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebarkan. Adapun hasil perbandingan usia responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Jumlah Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Persentase 1 20 - 25 Tahun 21 31,34 2 26 – 35 Tahun 36 53,73 3 36 – 45 Tahun 8 11,94 4 46 – 47 Tahun 2 2,99 Jumlah 67 100 Sumber : data primer diolah Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa, responden yang paling banyak adalah mereka yang berada pada usia 26 – 35 tahun sebanyak 36 orang dengan tingkat persentase 53,73, diikuti usia 20 - 25 tahun yaitu sebanyak 21 orang dengan tingkat persentase 31,34, kemudian usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 8 orang dengan tingkat persentase 11,94, selanjutnya usia 46-47 tahun sebanyak 2 orang dengan tingkat persentase 2,99. Data responden berdasarkan usia dapat disajikan pada gambar dibawah ini: 48 Gambar 4.1. Data Responden Menurut Usia 4.1.2.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Perbandingan jenis kelamin responden dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebarkan. Adapun hasil perbandingan jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki – laki 40 59,7 2 Perempuan 27 40,3 Jumlah 67 100 Sumber : data primer diolah Berdasarkan dari jenis kelamin, responden dibagi menjadi dua yaitu laki- laki dan perempuan. Dari hasil kuesioner yang disebarkan ditemukan bahwa responden laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan perempuan. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40 orang dengan tingkat persentase 59,7 dan responden perempuan 21 36 8 2 20 - 25 Tahun 26 – 35 Tahun 36 – 45 Tahun 46 – 47 Tahun 49 sebanyak 27 orang dengan tingkat persentase 40,3. Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat disajikan pada gambar dibawah ini: Gambar 4.2. Data Responden Menurut Jenis Kelamin 4.1.2.3.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Perbandingan pendidikan responden dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebarkan. Adapun hasil perbandingan pendidikan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase 1 Sekolah Dasar SD 2 SMA 37 55,2 3 SLTP 10 14,9 4 Sarjana 20 29,9 Jumlah 67 100 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan pendidikan, responden memiliki pendidikan SMA sebanyak 37 orang dengan tingkat persentase 55,2, diikuti dengan responden yang 40 27 Laki – laki Perempuan 50 37 10 20 Sekolah Dasar SD SMA SLTP Sarjana berpendidikan Sarjana sebanyak 20 orang dengan tingkat persentase 29,9 dan responden yang berpendidikan SLTP sebanyak 10 orang dengan tingkat persentase 14,9, sedangkan responden yang berpendidikan Sekolah Dasar SD tidak ada.Data responden berdasarkan pendidikan dapat disajikan pada gambar dibawah ini: Gambar 4.3. Data Responden Menurut Pendidikan 4.1.2.4.Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Perbandingan pekerjaan responden dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebarkan. Adapun hasil perbandingan pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.4. Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah orang Persentase 1 Karyawan Swasta 12 17,9 2 Karyawan 12 17,9 3 Wiraswasta 31 46,3 4 PNS 12 17,9 Jumlah 67 100 Sumber : Data primer diolah Pengelompokan responden berdasarkan pekerjaan memberikan hasil sebagai berikut: responden yang paling banyak adalah mereka yang memiliki 51 pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 31 orang dengan tingkat persentase 46,3 dan responden dengan pekerjaan karyawan swasta, karyawan dan PNS yaitu masing-masing sebanyak 12 orang dengan tingkat persentase 17,9. Data responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat disajikan pada gambar dibawah ini: Gambar 4.4. Data Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 4.1.3. Deskripsi Data Hasil Penelitian Analisis korelasi dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa banyak hubungan dan arah variabel penelitian. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan antara X dan Y XY, menggunakan rumus korelasi spearman. Perhitungan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS Versi 18.0. Uji korelasi ini juga dapat mengetahui ada atau tidak ada hubungan kedua variabel.Data uji korelasi akan terlihat pada tabel di bawah ini: Karyawan Swasta Karyawan Wiraswasta PNS 52 Tabel 4.5. KorelasiSpearman LKMS Pengembangan Usaha Kecil LKMS Simeulue Spearman Correlation Sig. 2-tailed N 1 36 .361 .030 36 Pengembangan Spearman Correlation Usaha Kecil Sig. 2-tailed N .361 .030 36 1 36 Correlation is significan at the 0.05 level 2 – tailed Nilai korelasi pada tabel di atas ditunjukkan dengan angka yang berbintang yang tertulis pada tabel 0,361.Analisis dari hasil uji korelasi tersebut adalah: a Ho : Tidak adahubungan antara Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dalam mengembangkan usaha kecil di Kabupaten Simeulue H a : Adakhubungan antara Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dalam mengembangkan usaha kecil di Kabupaten Simeulue b Dasar Pengambilan Keputusan Jika probabilitas Sig. 2-tiled 0,05 maka Ho ditolak tidak signifikan, sedangkan jika probabilitas Sig. 2 tiled 0,05 maka Haditerima. c Keputusan Hasil perhitungan diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,03 0,05 maka Ha diterima signifikan. Berarti terjadi hubungan antara Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah LKMS X dalam pengembangan usaha kecil Y. Ha diterima dengan ditandakan terjadinya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. 53

4.2. Pembahasan