Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Defenisi Operasional Variabel Populasi dan Sampel

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian lapangan field research dengan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono 2005:11, asosiatif – kausal adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian asosiatif adalah untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah yang ada di Kabupaten Simeulue, yaitu pada bulan Maret sampai dengan April 2015.

3.3. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada produk-produk yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah berdasarkan pada prinsip operasionalnya, yaitu prinsip bagi hasil, jual-beli, sewa ijarah, dan titipan wad’iah.

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 2. Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS sebagai variabel X Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS adalah badan usaha yang kekayaan utamanya berbentuk aset keuangan, memberikan kredit dan 36 menanamkan dananya dalam surat berharga. Serta menawarkan jasa keuangan lain seperti : simpanan, asuransi, investasi, pembiayaan, dll. Berdasarkan prinsip syariah dan tidak menyalahi dewan syariah nasional. 3. Pengembangan Usaha Kecil sebagai variabel Y Pengembangan usaha kecil adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing usa mikro, kecil, dan menengah.

3.5. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah usaha mikro dan kecil yang memperolehpembiayaan dari Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Kabupaten Simeulue. Dipilihnya LKMS inikarena banyak usaha mikro dan kecil yang telah berhasil menjadi sumber pendapatanbagi masyarakat banyak. Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahRandom Sampling, dimana sampel diambil secara acak.Menurut Hadi 2005: 109, dalam menentukan besarnya sampel tidak adaketentuan yang mutlak dalam hal ini berapa . Pengambilan sampel penelitian inidiambil secara random dengan menggunakan Simple Random Sampling, yaitu teknikpengambilan sampel secara acak dimana setiap unit dalam sampel mempunyaipeluang yang sama untuk dipilih sebagai unit sampel.Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya jumlah sampeldengan menggunakan rumus Slovin dalam Sugiyono 2010: 18 sebagai berikut: 2 1 Ne N n + = 37 Dimana: n = Jumlah Sampel N = Banyaknya anggota LKMS di Kabupaten Simeulue e = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditoleransi. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah usaha mikro dan kecilyang memperoleh pembiayaan dari LKMSdi Kabupaten Simeulue yangkeseluruhan binaannya berjumlah 204 unit. Pemilihan sampel ini dipilih secarasimple random sampling dengan karakteristiknya sebagai berikut: 1 Tidak menjadikan semua binaannya sebagai sampel melainkan pemilihannyadilihat dari usaha kecil yang tidak mengalami keterlambatan dalam pembayaran. 2 Dipilihnya LKMS ini dengan pertimbangan banyaknya usaha kecil yang telah berhasilmenjadi sumber pendapatan bagi warga masyarakat. 3 Yang menjadi binaannya adalah mereka yang kekurangan modal untuk usahadan dijadikan sebagai sample. Perhitungan sampelnya dengan e = 10 adalah sebagai berikut: 2 1 . 204 1 204 + = n n = 67,10dibulatkan menjadi 67 orang 38

3.6. Sumber Data