Fisiologi Menopause Tingkat Hormonal Dalam Sirkulasi pada Menopause Patofisiologi Menopause

2.1.3 Fisiologi Menopause

Pada saat gestasi berusia 5 minggu, sel primordial bermigrasi ke alat genital janin. Pembelahan sel secara mitotic membentuk oogonium yang kemudian menjadi oocyte. Ternyata pada saat janin berusia 20 minggu, sekitar 7 juta oogonium sudah terbentuk. Namun, jumlah tersebut berkurang secara berangsur sehingga tersisa 2 juta saat lahir dan hanya tinggal 300.000 saat pubertas. Secara fisiologis, jumlah tersebut berangsur –angsur menurun hingga menopause. Penyebab menopause adalah ovarium berhenti menghasilkan ovum Guyton and Hall, 2006. Kira-kira 400 folikel primordial tumbuh menjadi folikel yang matang dan berovulasi sepanjang kehidupan reproduksi wanita. Pada usia sekitar 40 tahun, hanya tinggal jumlah kecil folikel primordial yang distimulasi oleh hormone FSH follicle stimulating hormone dan LH luteinizing hormone. Jumlah folikel primordial yang kecil mengakibatkan produksi estrogen oleh ovarium menurun sehingga titik kritis dan estrogen tidak dapat lagi menghambat produksi FSH dan LH. Akibatnya hormone gonadotropin terutama FSH ini diproduksi dalam jumlah yang besar dan secara berkelanjutan setelah menopause Guyton and Hall, 2006.

2.1.4 Tingkat Hormonal Dalam Sirkulasi pada Menopause

Tabel 2.1 Perubahan Tingkat Hormonal dalam Sirkulasi pada Menopause Hormone Pramenopause Pascamenopause Estradiol 40-400 pgmL 10-20 pgmL Estrone 30-200 pgmL 30-70 pgmL Testosterone 20-80 ngmL 15-70 ngmL Universitas Sumatera Utara Sumber: Buku Clinical Gynecology, Endocrinology and Infertility, Edisi 7, Lippincott Williams and Wilkins, Bab 17: Menopause dan Perimenopausal Transition, Halaman 635

2.1.5 Patofisiologi Menopause

a. Kemoterapi pada wanita Kemoterapi karena menderita kanker seringkali berakibat pada kondisi menopause dini sementara ataupun permanen. Wanita yang harus menjalani kemoterapi untuk kanker menemukan menopause dini karena terapi ini bekerja pada sel-sel yang sedang membelah demikian targetnya adalah ovum- ovum dalam ovarium. Radiasi pada daerah pelvis juga menghancurkan folikel dan dapat menyebabkan vaginal scarring Mayo, 1996. b. Menopause karena merokok. Walaupun belum diteliti, diasumsikan merokok dapat mempercepat datangnya masa menopause. Aktivitas merokok dilaporkan membawa pengaruh terhadap menopause dini pada wanita. Diketahui 59 wanita perokok aktif lebih mungkin berisiko terhadap menopause dini. Ini mungkin karena kerusakan yang mungkin terjadi pada alat – alat reproduksinya seperti ovari sehingga produksi hormon estrogen menurun. Penurunan produksi estrogen akibat kerusakan ovarium maupun ovum, secara otomatis akan mematikan siklus reproduksi secara bertahap. Ketika produksi estrogen tidak lagi memadai, maka proses menstruasi akan terhenti dan henti haid atau menopause data lebih awal dari waktu yang semestinya Mikkelsen, 2007. Merokok dikatakan menghambat fungsi hati dengan menghalangi enzim hati yang dibutuhkan untuk produksi estrogen yang mengakibatkan kerusakan ovum Mayo, 2000. Universitas Sumatera Utara c. Menopause karena operasi. Menopause akan terjadi baik pada mereka yan menjalani histerektomi tanpa pengangkatan ovarium maupun histerektomi dengan pengangkatan ovarium. Hal ini menjadi masalah jika histerektomi terjadi pada wanita yang masih dalam masa produktif akibat kurangnya hormon estrogen sehingga mengalami perubahan pada organ reproduksi yang seringkali menimbulkan gangguan siklus menstruasi dan menopause dini Dini Kasdu, 2008. Ini terjadi akibat proses pembedahan, diantaranya operasi uterus histerektomi dan pengangkatan kedua indung telur oophorectomy bilateral. Proses pembedahan di mana pengangkatan kedua indung telur akan memicu menopause pada 30 wanita dalam masa dua tahun Mayo, 2000. Dampak potensial dari operasi pada sistem reproduksi terbukti, ketika sesekali setelah ligasi tuba untuk birth control, waktu penyesuaian hormonl diperlukan karena terjadinya perubahan aliran darah ke ovarium pasca operasi Mayo, 1996. d. Menopause karena kondisi medis. Obat – obatan anti kanker dinilai mempengaruhi produksi hormon yang diproduksi oleh indung telur. Tidak hanya itu, perilaku dan kebiasaan mengkonsumsi obat – obatan anti hipertensi, reumatik dan jantung akan mempercepat datangnya masa menopause. Obat – obatan ini diduga akan memberikan efek penekanan produksi hormon – hormon reproduksi Schorge, 2008.

2.1.6 Faktor Resiko Menopause