Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara Lingkup Pekerjaannya dan Dasar Hukum

Perusahaan angkutan udara niaga berjadwal atau tidak berjadwal dilarang menjual seluruh kapasitas pesawat udara kepada agen penjualan tiket atau agen perjalanan umum yang kemudian oleh agen penjualan tiket atau agen perjalanan umum kapasitas tersebut dijual kepada umum secara eceran, kecuali pembelian kapasitas pesawat udara tersebut untuk angkutan udara niaga tidak berjadwal. Perusahaan angkutan udara niaga berjadwal yang melanggar ketentuan, tidak diberikan persetujuan terbangnya. Perusahaan angkutan udara niaga berjadwal dapat melakukan kerjasama permasaran dan penjualan tiket dengan agen penjualan tiket. Apabila dalam kerjasama, perusahaan angkutan udara niaga berjadwal mewajibkan agen penjualan tiket menyerahkan uang jaminan, maka uang jaminan tersebut dapat dibayarkan melalui escrow account atau clearing house atau bank yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak.

F. Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara Lingkup Pekerjaannya dan Dasar Hukum

Secara khusus, belum terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai perjanjian keagenan, namun eksistensi perjanjian keagenan di Indonesia diakui dalam peraturan perundang-undangan Indonesia dari diundangkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri UU No. 61968 yang diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1977 tentang Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing dalam Bidang Perdagangan PP No. 361997 sebagai peraturan pelaksananya. Dasar hukum ekspedisi muatan pesawat udara adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan. 4. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah KabupatenKota Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2010 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Pasal 7 PP No. 361997 menentukan bahwa perusahaan asing yang telah berakhir masa kegiatannya dapat terus melakukan usaha dagangnya dengan cara menunjuk perusahaan perdagangan nasional sebagai penyalur atau agen dengan membuat surat perjanjian. 65 Selain itu, terdapat beberapa departemen teknis, seperti Departemen Perdagangan dan Perindustrian yang mengeluarkan ketentuan- ketentuan yang mengatur tentang keagenan, antara lain Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 77KPIII78 tanggal 9 Maret 1978, Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 295MSK71982 tentang Keagenan Tunggal, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11M-DagPer32006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan atau Jasa. Expedisi muatan pesawat udara adalah sebuah usaha yang mengurusi dokumen dan pekerjaan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengiriman muatan yang dibawa melalui jalur udara menggunakan pesawat udara untuk 65 Peni Rinda Listyawati, Lembaga Keagenan Upaya Menata Perantara Dagang Secara Profesional, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004, hal. 267. Universitas Sumatera Utara diberikan kepada atau diterima dari perusahaan penerbangan untuk kemudian diberikan kepada si pemilik barang baik di dalam ataupun di luar negeri. 66 Sedangkan perusahaan expedisi muatan pesawat udara itu sendiri artinya adalah perusahaan yang melayani di bidang jasa expedisi muatan pesawat udara. 67 Expedisi muatan pesawat udara dapat dilakukan oleh badan hukum di Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas PT, oleh koperasi yang didirikan khusus untuk bidang expedisi muatan pesawat udara dan memiliki nomor pokok wajib pajak NPWP, dan juga oleh badan usaha milik Negara BUMN. Untuk mendirikan sebuah perusahaan expedisi muatan pesawat udara harus terlebih dahulu membuat permohonan izin usaha expedisi muatan pesawat udara yang diajukan kepada dinas perhubungan yang sesuai dengan format yang tertulis dalam keputusan menteri perhubungan untuk perusahaan yang khusus bergerak di bidang expedisi muatan udara. Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha tersebut akan diberikan dalam kurun waktu 14 hari setelah permohonan diterima secara lengkap oleh dinas perhubungan, dan jika permohonan izin ditolak maka dinas perhubungan wajib memberitahukan alasan penolakannya dan permohonan izin dapat diajukan kembali setelah semua persyaratan dilengkapi, untuk mendapatkan izin usaha expedisi muatan udara ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Sebuah perusahaan expedisi muatan udara yang telah mendapatkan izin usaha tentunya wajib mematuhi aturan di bidang angkutan udara dan Bandar 66 Ibid, hal. 268 67 Ibid, hal.269. Universitas Sumatera Utara udara, dan wajib memberikan laporan tahunan kegiatan operasionalnya kepada dinas perhubungan. Izin usaha expedisi muatan udara pun sewaktu-waktu dapat dicabut apabila perusahaan tidak menjalankan kegiatan usahanya selama 12 bulan secara berturut-turut, perusahaan dinyatakan pailit, perusahaan menyatakan membubarkan diri, tidak dapat lagi memberikan pelayanan di bidang expedisi muatan pesawat udara, tidak mempunyai nomor pokok wajib pajak, izin usahanya diperoleh dengan cara tidak sah, dan menjalankan kegiatan usaha dengan melanggar undang-undang yang berlaku.

G. Perjanjian Keagenan dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara.

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengelola Bandar Udara Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pengguna Jasa Bandar Udara dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Pada PT Angkasa Pura II (Persero) Medan)

4 62 92

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Terhadap Perjanjian Kredit Dalam Perusahaan Pembiayaan ( Leasing ) Atas Klaim Dari Tertanggung (Studi Pada Perusahaan Pembiayaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan)

3 81 156

Tanggung Jawab Perusahaan Bongkar Muat Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang( Studi Pada PT. Libra Bhakti Nusantara Tanjong Priok Jakarta )

51 449 87

Tangung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Barang Bagasi Penumpang

8 74 126

Tanggung Jawab Perusahaan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara Dalam Perjanjian Angkutan Kargo Melalui Pengangkutan Udara

24 158 102

Agen Penjualan Umum Sebagai Salah Satu Aspek Kegiatan Usaha Penunjang Angkutan Udara

4 93 78

Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Penyampaian Prospektus Di Pasar Modal

9 83 93

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarder) Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut (Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan)

24 292 106

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

14 178 131

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

2 106 122