commit to user
56 0,05 maka disimpulkan model ini layak memprediksikan
Return
Saham dan hipotesis alternative pertama diterima. Artinya ada pengaruh simultan antara
Return On Asset
ROA,
Price Earning Ratio
PER,
Dividen P er Share
DPS ,
Financial Leverage
FL, ,
Inventory Turn Over
ITO, dan
Price Book Value
PBV terhadap
Return
Saham 3.
Uji Koefisien Determinasi R
2
Hasil uji hipotesis dan regresi dari tabel IV.5 diperoleh nilai Adj. R
2
sebesar 0,059 atau 5,9. Hal ini menunjukan bahwa 5,9 dari nilai variabel dependen yaitu
Return
Saham dapat dijelaskan oleh
Return On Asset
ROA
, Price Earning Ratio
PER
, Deviden Per Share
DPS
, Finacial Leverage
FL
, Inventory Turn Over
ITO
, Price to Book Value
PBV sedangkan sisa nilai variabel dependen yaitu sebesar 94,1 tidak dapat dijelaskan oleh
persamaan regresi atau dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.
E. Interprestasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian dengan uji F dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diajukan dalam penelitian ini layak digunakan untuk melihat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Berdasarkan analisis diatas, penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut:
1. Temuan Model Regresi
Pada model regresi ini akan dibahas pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil
persamaan regresi pertama seperti dibawah ini:
commit to user
57
RETURN = -0,358 -0,300 LNROA – 0,527 LNPER – 0,011 LNDPS - 1,664 FL - 0,006 LNITO + 0,674
LNPBV
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Dalam penelitian ini,
Return on Assets
ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap
return
saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis pertama
yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis pertama ditolak. ROA pada penelitian ini tidak mencerminkan
informasi yang positif terhadap investor. Hal ini disebabkan oleh investor melihat peluang investasi pada perusahaan manufaktur sangat besar sehingga
diperlukan dana untuk membiayai investasi tersebut. Bagi emiten lebih baik menggunakan modal internal yaitu berasal dari laba bersih perusahaan sehingga
jumlah laba yang ditahan akan semakin besar yang mengakibatkan
Dividend Payout Ratio
semakin kecil. Hal ini akan mempengaruhi turunnya harga saham yang selanjutnya return saham juga mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan
penelitian Valentino 2005 yang menyatakan bahwa
Return on Assets
ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap
return
saham. Hasil pengujian variabel
Price Earning Ratio PER
tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa PER berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis kedua ditolak. Hasil ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utama dan
Dewiyani 1999 yang menyatakan bahwa
PER
tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan
return
saham pada tahun 1994-1996. Ketidaksignifikannya ini
commit to user
58 mungkin terjadi karena perbedaan interpretasi atau ramalan setiap investor.
Sebagian investor menganggap bahwa dengan nilai
PER
yang tinggi, perusahaan memiliki peluang untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi. Sebagian yang lain
menyatakan bahwa dengan nilai
PER
yang tinggi, peluang kenaikan harga semakin kecil. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi,
biasanya memiliki
PER
yang tinggi, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, cenderung memiliki
PER
yang rendah Prastowo, 1995: 74.
Hasil pengujian variabel
Deviden Per Share DPS
tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa DPS berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis ketiga ditolak. Hal ini berarti bahwa informasi DPS perusahaan yang terdapat dalam
laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan bukan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, karena
tidak selamanya laba bersih yang diperoleh perusahaan dialokasikan sebagai dividen, bisa saja perusahaan mengalokasikan laba bersih yang didapatnya untuk
perluasanekspansi usaha, atau melakukan investasi seperti investasi aktiva tetap, investasi jangka panjang dll.
Hasil pengujian variabel
Financial Levera ge
FL menunjukkan berpengaruh signifikan negatif terhadap
return
saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keempat diterima. Tujuan utama dari FL adalah
mengetahui beberapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia bagi pemegang saham biasa setelah bunga dan deviden untuk saham preferen dibayarkan.
Financial leverage
adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivitasnya.
commit to user
59 Konsep
financial leverage
adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang
debt
=D terhadap total aktiva
total asset
=TA. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio FL perusahaan manufaktur yang tergabung di Bursa
Efek Indonesia relatif tinggi yaitu rata-rata 0,458 pada tahun 2005-2008. Dengan tingginya rasio perbandingan seluruh hutang dengan seluruh aktiva dari
perusahaan tersebut akan menjadikan enggan bagi para investor dalam membeli saham-saham perusahaan manufaktur tersebut di Bursa Efek Indonesia. Dengan
kata lain, investor akan lebih menyukai membeli perusahaan-perusahaan yang memiliki FL rendah dibandingan perusahaan-perusahaan yang memiliki FL
tinggi. Hasil pengujian variabel
Inventory Turn Over
ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham. Hasil persamaan model regresi linear tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kelima yang menyatakan bahwa ITO berpengaruh
signifikan terhadap return saham tidak terbukti sehingga hipotesis ketiga ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini ITO sebagai variabel dalam memprediksi
return
saham memberikan kontribusi yang tidak signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa investor dalam memprediksi return saham tidak terpengaruh
dengan besar kecilnya nilai ITO. Hasil pengujian variabel PBV menunjukkan berpengaruh signifikan
terhadap return. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis keenam diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya nilai perusahaan diperhitungkan oleh
investor dalam pembelian saham. Hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai PBV yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan,
sehingga investor juga berpendapat bahwa kondisi perusahaan akan menguntungkan untuk investasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan harga
commit to user
60 saham perusahaan sehingga return saham juga meningkat. Kondisi tersebut
menyebabkan PBV berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Subekti Puji Astuti 2006 juga hasil
penelitian luar negeri Claude et al 1996 menemukan bukti bahwa PBV merupakan variabel yang berhubungan positif dengan return saham baik dipasar
modal negara maju
developed market
maupun dipasar modal
emerging
. Hasil penelitian Ferson Harvey 1998 juga menunjukkan bahwa PBV berhubungan
positif dan signifikan dengan return saham. Penelitian Fama French 1995 mengemukakan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap return saham.
commit to user
61
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan tentang
pengaruh
Return On Asset
ROA
, Price Earning Ratio
PER
, Deviden Per Share
DPS
, Finacial Leverage
FL
, Inventory Turn Over
ITO
, Price to Book Value
PBV terhadap
return
saham pada
Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji F pada hipotesis pertama menunjukan bahwa diperoleh nilai
F
hitung
sebesar 2,362 dengan tingkat signifikansi 0,034. Karena nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulan model ini layak untuk
memprediksi
Return
Saham. Artinya ada pengaruh simultan antara variabel
Return On Asset
ROA
, Price Earning Ratio
PER
, Deviden Per Share
DPS
, Finacial Leverage
FL
, Inventory Turn Over
ITO
, Price to Book Value
PBV terhadap
return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Hasil analisis uji t, pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial adalah sebagai berikut: a.
Return On Asset
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap
return
saham karena nilai signifikansinya diatas 5. Akan tetapi variabel ini tetap memiliki pengaruh terhadap
return
saham apabila diuji secara bersama-sama dengan variabel yang lain. Selain itu
koefesien regresinya menunjukan tanda negatif.