Pengaruh antara ROA, PER, DPS, FL, ITO, PBV terhadap

commit to user 22 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. c Devident Per Share DPS Mengukur seberapa besar presentase deviden terhadap harga saham. Perusahaan dengan variabel DPS yang tinggi diyakini mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang

5. Pengaruh antara ROA, PER, DPS, FL, ITO, PBV terhadap

Return Saham a. Return on Asset ROA Return On Assets ROA adalah rasio antara laba setelah pajak atau Net Income After Tax NIAT terhadap total assets . ROA menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah assets yang dimiliki, hal ini akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham. Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham perusahaan. ROA yang semakin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima semakin meningkat. Dengan demikian akan semakin membuat para investor dan atau calon investor tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam commit to user 23 perusahaan. Dengan adanya daya tarik tersebut berdampak pada calon investor dan atau investor untuk memiliki saham perusahaan semakin banyak. Jika permintaan atas saham perusahaan semakin banyak maka harga saham perusahaan tersebut dalam pasar modal cenderung meningkat. Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain actual return dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar logika konsep tersebut maka ROA berpengaruh positif terhadap return saham. b. Price Earning Ratio PER PER mempunyai arti yang cukup penting dalam menilai suatu saham, rasio ini merupakan suatu indikasi tentang harapan masa depan suatu perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang, semakin tinggi tingkat pertumbuhan dari pendapatan yang diharapkan, maka semakin tinggi pula PER. PER secara teoritis merupakan indikator yang dapat digunakan menentukan apakah harga saham-saham tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga para calon investor dapat menentukan kapan sebaiknya saham dibeli atau dijual. Oleh karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Price Earning Ratio PER disarankan memilih saham dengan rasio Price Earning Ratio PER yang tinggi. commit to user 24 c. Deviden per Share DPS Menurut Sharpe dan kawan-kawan 1997, perubahan dividen adalah pengumuman kenaikan dividen yang merupakan tanda bahwa manajemen telah menaikkan pendapatan masa depan perusahaan. Oleh karena itu, pengumuman kenaikan dividen merupakan kabar baik dan pada gilirannya akan menaikkan ekspektasi mereka mengenai pendapatan perusahaan. Hal ini merupakan suatu implikasi bahwa pengumuman kenaikan dividen akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan. Seiring dengan meningkatnya harga saham, maka capital gain actual return dari saham tersebut juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya. Berdasar logika konsep tersebut maka DPS berpengaruh positif terhadap return saham. d. Financial Leverage FL Financial Leverage FL menggambarkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap digunakan dalam struktur modal perusahaan. Semakin tinggi penggunaan sekuritas berpenghasilan tetap dalam hal ini adalah hutang maka financial leveragenya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Di dalam analisis fundamental financial leverage ini diasumsikan bahwa dividen untuk pemegang saham preferen selalu dibayar dalam setiap periode. Asumsi ini diperlukan karena tujuan utama dari financial leverage adalah mengetahui beberapa jumlah uang yang sesungguhnya tersedia commit to user 25 bagi para pemegang saham biasa setelah bunga dan dividen untuk saham preferen dibayarkan. Financial leverage dapat diukur dengan rumus total hutang dibagi dengan total asset. meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba turun, maka harga saham ikut juga turun. Seiring dengan turunnya harga saham, maka capital gain actual return dari saham tersebut juga mengalami penurunan. Berdasar logika konsep tersebut maka FL berpengaruh negatif terhadap return saham. Seinancial Leverage, semakin kecil return saham. e. Inventory Turn Over ITO Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan menjadi kas Ang, 1997. Menurut Sartono 1994 perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi berarti makin efisien sehingga tingkat perputaran modal menjadi semakin cepat, perputaran modal yang cepat memberikan harapan untuk memperoleh keuntungan perusahaan semakin tinggi. Perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan pada akhirnya dapat memberikan harapan return sahamnya yang semakin baik. Oleh karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Inventory Turn Over ITO disarankan memilih saham dengan rasio Inventory Turn Over ITO yang tinggi. commit to user 26 f. Price to Book Value PBV Pada umumnya perusahaan-perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik akan mempunyai rasio Price to Book Value PBV diatas 1 Ang, 1997, dimana hal ini menunjukkan nilai saham suatu perusahaan, dihargai diatas nilai bukunya. Semakin tinggi rasio Price to Book Value PBV suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini akan berakibat pada semakin meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan tingkat kembalian return perusahaan yang bersangkutan. Semakin kecil nilai Price to Book Value PBV maka harga dari suatu saham semakin murah. Semakin rendah rasio P rice to Book Value PBV menunjukkan harga saham yang lebih murah underprice dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis. Kondisi ini memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Price to Book Value PBV disarankan memilih saham dengan rasio Price to Book Value PBV yang tinggi. commit to user 27

B. PENELITIAN TERDAHULU