Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan

42 Perubahan bau pada krim karena pengaruh biologis oleh mikroba maupun jamur juga tidak terjadi karena sediaan krim mengandung pengawet nipagin. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan stabil secara fisik.

4.3 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan

Salah satu cara untuk menghindari terjadinya efek samping pada penggunaan kosmetik adalah dengan melakukan uji kulit. Uji kulit dapat dilakukan dengan mengoleskan kosmetik di lengan bawah bagian dalam selama 2 hari berturut-turut Wasitaatmadja, 1997. Berdasarkan hasil uji iritasi terhadap sukarelawan yang dilakukan terhadap formula 5 dengan konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang tertinggi yaitu 7,5 tidak terlihat adanya reaksi iritasi seperti eritema dan edema pada kulit oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa formula 0, 1, 2, 3, dan 4 juga tidak menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat dikatakan bahwa keseluruhan sediaan krim tabir surya aman untuk digunakan. Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan dapat dilihat Tabel 4.5. Tabel 4.5 Data hasil uji iritasi krim tabir surya terhadap sukarelawan Formula Sukarelawan Reaksi 24 jam 48 jam Kulit Kulit F5 Krim ekstrak etanol daun jamblang 7,5 + amylum oryzae 2,5 + OMC 6 1 Eritema Edema 2 Eritema Edema 3 Eritema Edema 4 Eritema Edema 5 Eritema Edema 6 Eritema Edema Universitas Sumatera Utara 43 Keterangan : Eritema dan Edema menurut Barel, dkk., 2001 yaitu: Eritema Tidak eritema Sangat sedikit eritema 1 Sedikit eritema 2 Eritema sedang 3 Eritema sangat parah 4 Edema Tidak edema Sangat sedikit edema 1 Sedikit edema 2 Edema sedang 3 Edema sangat parah 4 4.4 Penentuan Nilai SPF Sediaan Penentuan nilai Sun Protection Factor SPF dilakukan secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pengulangan sebanyak lima kali pada panjang gelombang 290 – 320 nm. Menurut Ditjen, POM 1985, sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 290 – 400 nm dapat menyebabkan sengatan surya dan perubahan warna kulit. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai SPF sediaan krim tabir surya pada penelitian ini mengacu pada metode yang dikembangkan Mansur 1986, dimana nilai SPF ditentukan pada panjang gelombang 290 – 320 nm dengan interval 5 nm karena panjang gelombang tersebut menyebabkan sengatan surya akibat UV-B. Perhitungan nilai SPF dan spektrum serapan dari masing- masing dapat dilihat pada Lampiran 6. Berdasarkan hasil uji penentuan nilai SPF dari masing-masing sediaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak etanol daun jamblang Syzigium cumini L. Skeels dan amylum oryzae dapat meningkatkan nilai SPF krim tabir surya oktil metoksisinamat. Peningkatan nilai SPF berbeda antara formula yang satu dengan yang lainnya. Universitas Sumatera Utara 44 Nilai SPF sediaan krim tabir surya dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut Tabel 4.6 Data nilai SPF sediaan krim tabir surya No Formula Nilai Sun Protection Factor SPF Rata-rata I II II III IV 1 F0 13,756 13,918 13,763 13,607 13,670 13,743 2 F1 14,337 14,664 14,677 14,719 14,739 14,627 3 F2 15,614 15,701 15,732 15,828 15,878 15,751 4 F3 16,309 16,064 15,999 15,889 17,277 16,307 5 F4 17,369 17,462 17,309 17,354 17,354 17,369 6 F5 18,912 19,175 19,114 18,947 18,999 19,029 Keterangan : F0 : Krim OMC 6 F1 : Krim amylum oryzae 2,5 + OMC 6 F2 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 2,5 +OMC 6 F3 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 2,5 + amylum oryzae 7,5 + OMC 6 F4 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 5 + amylum oryzae 5 + OMC 6 F5 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 7,5 + amylum oryzae 2,5 + OMC 6 Berdasarkan kategori efektivitas nilai SPF dari masing-masing sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.7. menunjukkan bahwa formula 5 ekstrak etanol daun jamblang 7.5 + amylum oryzae 2.5 + OMC 6 memberikan proteksi terbaik karena mempunyai nilai SPF tertinggi dibandingkan dengan formula lainnya. Sediaan krim tabir surya semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang. Hal ini dikarenakan daun jamblang mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu quercetin dan katekin Ruan, dkk., 2008 : Ayyanar dan Pandurangan, 2012. Penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas fotoprotektif dan dapat mencegah berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV Bonina, dkk., 1996. Selain itu antioksidan juga dapat melindungi oktil metoksisinamat dalam bentuk isomer trans- karena memiliki Universitas Sumatera Utara 45 koefisien ekstinsi yang lebih besar dibanding bentuk cis-nya Barel, dkk., 2014. Koefisien ekstinsi merupakan parameter yang menunjukkan kekuatan suatu senyawa dalam menyerap sinar dalam panjang gelombang tertentu Pattanaargson, dkk., 2004. Pada percobaan yang telah dilakukan, sediaan krim tabir surya formula 1 dengan kandungan amylum oryzae 2,5 dan oktil metoksisinamat 6 tidak memberikan serapan yang cukup besar ketika diukur serapannya pada panjang gelombang 290-320 nm menggunakan metode pengukuran oleh Mansur. Hal ini dikarenakan metode penentuan SPF dengan cara melarutkan krim dalam pelarut etanol ke dalam kuvet kurang cocok untuk amylum oryzae yang cara kerjanya memantulkan cahaya matahari. Namun nilai SPF yang dihasilkan sedikit meningkat dibandingkan formula blanko yang hanya mengandung oktil metoksisinamat 6. Nilai SPF pada saat ekstrak daun jamblang ditambahkan bersamaan dengan amylum oryzae ke dalam krim yang mengandung oktil metoksisinamat terjadi peningkatan yang lebih besar lagi. Hal ini dikarenakan flavonoid daun jamblang dapat meredam radikal yang diinduksi oleh UV serta memberikan efek perlindungan terhadap radiasi UV dengan bertindak menyerap sinar UV Raimundo, dkk., 2013 Efektivitas sediaan tabir surya dapat dikategorikan berdasarkan nilai SPF yang diberikan sebagai faktor perlindungan terhadap sinar matahari. Menurut Wasitaatmadja 1997, adalah sebagai berikut: 1. Minimal, bila SPF antara 2-4 2. Sedang, bila SPF antara 4-6 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8 Universitas Sumatera Utara 46 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15 Berdasarkan pembagian nilai SPF tersebut dapat diperoleh kategori untuk masing-masing sediaan krim tabir surya terhadap nilai SPF yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Kategori efektivitas sediaan krim tabir surya No Formula Nilai SPF Rata-rata Kategori Efektifitas 1 F0 13,743 Maksimal 2 F1 14,627 Maksimal 3 F2 15,751 Ultra 4 F3 16,307 Ultra 5 F4 17,369 Ultra 6 F5 19,029 Ultra Keterangan : F0 : Krim OMC 6 F1 : Krim amylum oryzae 2,5 + OMC 6 F2 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 2,5 +OMC 6 F3 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 2,5 + amylum oryzae 7,5 + OMC 6 F4 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 5 + amylum oryzae 5 + OMC 6 F5 : Krim ekstrak etanol daun jamblang 7,5 + amylum oryzae 2,5 + OMC 6 Berdasarkan kategori efektivitas nilai SPF dari masing-masing sediaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.7, menunjukkan bahwa formula 5 krim ekstrak etanol daun jamblang 7,5 + amylum oryzae 2,5 + OMC 6 memberikan proteksi yang terbaik karena memiliki nilai SPF tertinggi dibandingkan dengan formula lainnya. Universitas Sumatera Utara 47 13,743 14,627 15,751 16,307 17,369 19,029 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 F0 F1 F2 F3 F4 F5 N ilai S u n P rot ec ti on F ac tor Formula Krim Hasil penentuan nilai SPF juga dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Hasil Penentuan Nilai Sun Protection Factor Setelah dilakukan uji statistik terhadap nilai SPF sediaan menggunakan One Way Anova, diperoleh nilai sig. 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 antara masing-masing formula dengan adanya perbedaan variasi konsentrasi daun jamblang dan amylum oryzae yang ditambahkan. Berdasarkan hasil pengujian Post-Hoc menggunakan metode Tukey ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai SPF yang signifikan antara masing- masing formula dengan penambahan daun jamblang dan amylum oryzae dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Formula 5 dengan konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang sebesar 7,5 dan amylum oryzae sebesar 2,5 memberikan nilai rata- rata SPF paling tinggi bila dibandingkan dengan formula lainnya yaitu sebesar 19,029. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun jamblang yang ditambahkan, maka semakin besar nilai SPF yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jamblang dapat meningkatkan nilai SPF sediaan tabir surya oktil metoksisinamat. Universitas Sumatera Utara 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

2 3 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

1 1 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 3 20

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 28