Antioksidan Antioksidan Menangkal Radikal Bebas

16 negatif pada kulit, seperti photoallergy, phototoxic, disamping pencoklatan kulit tanning yang tidak disukai oleh orang Asia yang menyukai kulit yang berwarna putih Tranggono dan Latifah, 2007. 2.4.3 Syarat preparat kosmetik tabir surya Sunscreen 1. Enak dan mudah dipakai, 2. Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan, 3. Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampur, 4. Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit Tranggono dan Latifah, 2007. Syarat-syarat bagi bahan aktif untuk preparat tabir surya: 1. Efektif menyerap radiasi sinar UV-B tanpa perubahan kimiawi, karena jika tidak demikian akan mengurangi efisiensi, bahkan menjadi toksik atau menimbulkan iritasi, 2. Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap, 3. Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya, 4. Tidak berbau atau boleh berbau ringan, 5. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi Tranggono dan Latifah, 2007.

2.5 Antioksidan

Antioksidan adalah molekul yang mampu menghambat oksidasi dari molekul oksidan. Pemberian antioksidan akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres oksidatif sehingga mencegah penuaan kulit Ardhie, 2011. Berdasarkan sumbernya, oksidan terbagi atas oksidan endogen dan eksogen. Oksidan endogen berasal dari proses metabolisme sedangkan oksidan eksogen berasal dari Universitas Sumatera Utara 17 lingkungan seperti rokok, polusi, makanan, dan sinar matahari. Barel, dkk., 2009. Senyawa flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan. Beberapa flavonid seperti quercetin, luteolin dan katekin memiliki antioksidan yang lebih baik dari vitamin C, vitamin E dan β-caroten. Quercetin diyakini mampu mencegah efek berbahaya dari sinar matahari Svobodova, dkk., 2003. Penelitian pada hewan yang diberikan formulasi topikal mengandung quercetin berhasil menghambat kerusakan kulit karena induksi UVB Saewan dan Jimtaisong, 2013. Daun jamblang Syzygium cumini L. Skeels mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yaitu quercetin dan katekin Ruan, dkk., 2008 : Ayyanardan Pandurangan, 2012. Gambar 2.1 Struktur quercetin Svobodova, dkk., 2003. Gambar 2.2 Struktur katekin Svobodova, dkk., 2003.

2.6 Antioksidan Menangkal Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan suatu atom, senyawa, atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan Halliwell dan Gutteridge, 2007. Elektron yang tidak berpasangan dalam senyawa radikal memiliki Universitas Sumatera Utara 18 kecenderungan untuk mencari pasangan. Caranya dengan menarik atau menyerang elektron dari senyawa lain. Hal ini mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru. Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron electron donor kepada radikal bebas, sehingga reaksi radikal bebas tersebut dapat terhambat Winarsi, 2007. Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang dapat menghambat banyak reaksi oksidasi. Flavonoid memiliki kemampuan sebagai antioksidan karena mampu mentransfer sebuah elektron kepada senyawa radikal bebas, dimana R• merupakan senyawa radikal bebas, Fl-OH merupakan senyawa flavonoid sedangkan Fl-OH• merupakan radikal flavonoidKandaswami dan Middelton, 1997.Reaksi peredaman radikal bebas oleh senyawa flavonoid seperti pada gambar 2.3 berikut. Gambar 2.3 Mekanisme peredaman radikal oleh flavonoid Kandaswami dan Middelton, 1997. Flavonoid dan derivat polifenol merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan karena senyawa tersebut adalah senyawa-senyawa fenol, yaitu senyawa dengan suatu gugus –OH yang terikat pada karbon cincin aromatik, produk radikal bebas senyawa-senyawa ini terstabilkan secara resonansi sehingga Universitas Sumatera Utara 19 tidak reaktif dibandingkan dengan kebanyakan radikal bebas lain oleh karena itu dapat berfungsi sebagai antioksidan yang efektif Chollisoh dan Utami, 2008. 2.7Sun Protection Factor SPF Efektivitas dari suatu sediaan tabir surya dapat ditunjukkan salah satunya adalah dengan nilai Sun Protection Factor SPF, yang didefinisikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai minimal erythema dose MED pada kulit yang dilindungi oleh suatu tabir surya, dibagi dengan jumlah energi UV yang dibutuhkan untuk mencapai MED pada kulit yang tidak diberikan perlindungan. Tabir surya yang memiliki spektrum yang luas dapat memberikan perlindungan terhadap UVB dan UVA Barel, dkk.,2014. Minimal erythema dose MED didefinisikan sebagai jangka waktu terendah atau dosis radiasi sinar UV yang dibutuhkan untuk menyebabkan terjadinya erythemaSetiawan, 2010. Nilai SPF ini berkisar antara 0 sampai 100, dan kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada diatas 15. Pathak membagi tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut: 1. Minimal bila SPF antara 2-4, contoh salisilat, antranilat. 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenon. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivat PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA. 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non-PABA dan fisik Wasitaatmadja, 1997. Universitas Sumatera Utara 20

2.8 Bahan Tabir Surya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

2 3 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

1 1 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 3 20

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

0 0 28