Saran Strategi .1 Definisi Strategi

82 b. Kelemahan yang dimiliki Flash Gym, yaitu motivasi karyawan rendah, wilayah promosi iklan masih sempit, belum maksimal dalam memanfaatkan sosial media sebagai media promosi iklan. 3. Berdasarkan hasil analisis perumusan strategi melalui 3 tahap yaitu tahap input Matriks IFE, Matriks EFE dan Matriks CP; tahap pencocokan Matriks SWOT dan Matriks IE; dan tahap pengambilan keputusan strategi dengan menggunakan Matriks QSP, maka strategi bersaing yang direkomendasikan untuk diterapkan Flash Gym yaitu strategi pengembangan pasar Market Development Strategy. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Hal ini dapat dilakukan jika memiliki jaringan distribusi, terjadi kelebihan kapasitas produksi, pendapatan laba sesuai dengan harapan, serta adanya pasar yang baru atau pasar yang belum jenuh.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap Flash Gym terkait strategi bersaing, maka penulis memiliki beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi Flash Gym, yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan perluasan promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi pada zaman ini, seperti memanfaatkan sosial media instagram, facebook, twitter, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 83 2. Melakukan upaya pengembangan usaha yang dapat dilakukan dengan melakukan penjualan aksesoris fitness kepada pelanggan untuk meningkatkan omzet perusahaan. 3. Flash Gym juga perlu untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja agar produktivitas usaha semakin meningkat sehingga berakibat pada peningkatan omzet usaha. 4. Flash Gym dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan internal Flash Gym , seperti harga yang bersaing, sistem pemberian reward kepada pelanggan, pelayanan yang baik dan lain sebagainya sebagai modal untuk bersaing dalam menghadapi kompetitornya. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Definisi Strategi Menurut Jatmiko 2003: 134, strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti core competence dan mendapatkan keunggulan kompetitif. Kompetensi inti merupakan sumberdaya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan atas pesaingnya Sedangkan menurut Mulyadi 2000:265 strategi adalah cara yang dipilih oleh manajemen puncak untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi dapat dipandang dari tiga sudut: 1 perumusan strategi, 2 implementasi strategi-penerapan strategi tersebut ke dalam tindakan nyata, 3 pengendalian strategic-pengubahan strategi atau implementasinya untuk menjamin bahwa hasil yang diharapkan dapat dicapai. Menurut Henry 2000:214 strategi adalah pola fundamental dari tujuan- tujuan sekarang dan yang terencana, penyebaran sumberdaya, dan interaksi dari sebuah organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Strategi haruslah menentukan 1 apa yang akan dicapai, 2 di mana pada industry apa dan pasar produk apa yang akan menjadi fokus perusahaan, dan 3 bagaimana sumberdaya dan aktivitas apa yang akan dialokasikan untuk setiap pasar produk guna memenuhi peluang lingkungan dan ancaman untuk meraih suatu keunggulan kompetitif. Universitas Sumatera Utara 6

2.1.2 Jenis-Jenis Strategi

Menurut Situmorang 2011:331 ada beberapa jenis strategi yang dapat digunakan perusahaan, yaitu: 1. Strategi Integrasi a. Integrasi ke depan Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen pemasok yang menjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. Strategi ini menyebabkan kekacauan di beberapa industri. Sebagai contoh, Dell Computer mulai menjalankan integrasi ke depan di tahun 2003 dengan membuat toko-di-dalam-toko di Sears. Strategi ini melengkapi kios di mall milik Dell yang memungkinkan pelanggan untuk melihat dan mencoba computer Dell sebelum mereka membeli. Tidak satu pun dari kios di mal dan toko-di-dalam-toko milik Dell yang menyimpan persediaan komputer. Pelanggan akan tetap memesan Dell secara eksklusif melalui telepon atau internet yang merupakan secara historis membedakan Dell dengan perusahaan komputer lain. b. Integrasi ke Belakang Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 7 c. Integrasi Horizontal Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi. 2. Strategi Intensif a. Strategi Penetrasi Pasar Market Penetration Strategy Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan harga, yaitu melalui antara lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas publisitas. b. Strategi Pengembangan Pasar Market Development Strategy Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru new market. Strategi pengembangan pasar ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Universitas Sumatera Utara 8 c. Strategi Pengembangan Produk Product Development Strategy Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. 3. Strategi Diversifikasi a. Diversifikasi Konsentrik Menambah produk atau jasa baru, tetapi berkaitan secara luas, misalnya perbankan yang sekarang mulai merambah ke bisnis insurance. b. Diversifikasi Horizontal Menambahkan produk atau jasa baru yang tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini yang sudah ada. Misalnya raksasa minuman coca-cola baru-baru ini memasuki pasar air minum dalam botol serta teh. c. Diversifikasi Konglomerat Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan disebut diversifikasi konglomerat. Beberapa perusahaan melakukan diversivikasi sebagian didasarkan pada laba dari memecah-mecah perusahaan yang dibeli dan menjual divisi sebagian demi sebagian. General electric merupakan sebuah contoh perusahaan dengan usaha yang amat beraneka ragam. GE membuat lokomotif, bola lampu, pembangkit tenaga listrik, dan lemari es. Universitas Sumatera Utara 9 4. Strategi Defensif a. Usaha Patungan Strategi popular terjadi kalau ada dua perusahaan atau atau lebih membentuk kemitraan atau konsorsium sementara denga tujuan kapitalisasi atau beberapa peluang. Strategi ini dapat dianggap defensive hanya karena perusahaan tidak melakukan proyek sendirian. Sering, dua sponsor atau lebih membentuk organisasi terpisah dan berbagi kepemilikan modal dalam bentuk yang baru. b. Penghematanpenciutan Penciutan usaha terjadi ketika suatu organisasi mengubah kelompok lewat penghematan biaya dan asset untuk mendongkrak penjualan dan laba yang menurun kadang-kadang disebut strategi berbalik atau reorganisasional, penciutan di desain untuk memeperkuat kompetensi khas mendasar dari organisasi. Penciutan mungkin mengharuskan penjualan lahan dan bangunan untuk menambah uang tunai yang diperlukan, mengurangi lini produk, menutup bisnis manajerial, menutup pabrik yang ketinggalan zaman dan lain sebagainya. c. Divestasi Strategi ini sering dipakai untuk meningkatkan modal untuk akuisisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan menyeluruh untuk menghapus suatu organisasi bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya. Universitas Sumatera Utara 10 d. Likuidasi Menjual seluruh aset perusahaan, bagian demi bagian, untuk nilai dari asset berwujud. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional, namun barangkali lebih baik unutk menghentikan operasi ketimbang terus menderita kerugian dalam jumlah besar. e. Strategi Kombinasi Organisasi mengusahakan kombinasi dari dua atau lebih strategi secara simultan tetapi suatu strategi kombinasi mungkin membawa resiko yang istimewa bila dijalankan terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang sanggup menjalankan semnua strategi yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan.

2.1.3 Strategi Bersaing

Menurut Tedy 2002:340 persaingan antar perusahaan dapat dipandang sebagai suatu proses dimana masing-masing perusahaan melalui strategi harga dan atribut produknya, berlomba untuk memberikan surplus yang paling besar pada konsumen. Konsumen akan memilih produk yang memberikan surplus terbesar bagi mereka. Perusahaan yang menawarkan suplus yang lebih kecil pada konsumen akan tersingkir dari persaingan. Strategi bersaingkompetitif menurut Stephen dan Mary 2010:221 adalah tentang bagaimana organisasi akan bersaing dalam bisnisnya. Bagi organisasi kecil yang hanya berkecimpung dalam satu lini bisnis atau organisasi besar yang belum terdiversifikasi dalam berbagai produk atau pasar, strategi kompetitif menggambarkan bagaimana organisasi tersebut akan bersaing di pasar primer atau Universitas Sumatera Utara 11 utamanya. Namun bagi organisasi yang berkecimpung dalam berbagai bisnis, setiap bisnis mempunyai strategi kompetitifnya sendiri yang mendifinisikan keunggulan kompetitifnya, produk atau jasa yang ditawarkan, pelanggan yang ingin dijangkaunya, dan kesukaannya. Inti dari strategi bersaing yaitu bagaimana sebuah organisasi melakukan upaya-upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Alternatif strategi bersaing yang tepat dan dapat diterapkan pada sebuah organisasi didasarkan pada keunggulan kompetitif yang dapat dikembangkan oleh organisasi tersebut Porter dalam David hunger 2003:245 menawarkan dua strategi bersaing ‘generik’ untuk mengungguli perusahaan lain dalam industri tertentu:biaya rendah dan diferensiasi. Biaya rendah adalah kemampuan perusahaan atau sebuah unit bisnis untuk merancang, membuat dan memasarkan sebuah produk sebanding dengan cara yang lebih efisien daripada pesaingnya. Diferensiasi adalah kemampuan untuk menyediakan nilai unik dan superior kepada pembeli dari segi kualitas, keistimewaanciri-ciri khusus atau layanan purna-jual. Strategi ini disebut generik karena perusahaan dengan jenis dan ukuran apapun-bahkan orgnaisasi non profit-dapat menggunakannya. 2.2 Analisis SWOTStrength-Weakness-Opportunity-Threat Kuncoro 2005:51 meyatakan bahwa analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threats biasa digunakan untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal perusahaan. Manajer tingkat atas menggunakan SWOT untuk mendorong refleksi diri dan Universitas Sumatera Utara 12 diskusi kelompok tentang bagaimana mengembangkan perusahaan dan posisinya untuk mencapai sukses. Analisis SWOT hanya bermanfaat dilakukan apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan beroperasi,dank e arah aman perusahaan menuju ke masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan orgnisasimanajemen dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannyadan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan para stakeholder. Situmorang 2008:253

2.3 Analisis Lingkungan