Pembelajaran Bermakna Hakikat Pembelajaran

commit to user yang selaras, serasi, serta harmonis sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan hal tersebut, pengertian pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program pembelajaran yang melibatkan komponen-komponen pembelajaran baik intern maupun ekstern guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Pembelajaran Bermakna

Belajar dikatakan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk melakukan perubahan terhadap diri manusia dengan maksud memperoleh perubahan dalam diri baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Kegiatan belajar yang terjadi di sekolah merupakan upaya yang telah dirancang berdasarkan teori-teori yang dipandang relevan dengan jenjang dan tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Faktor intern dan ekstern pada dasarnya akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Oleh karenanya, seorang guru seharusnya menguasai dan memahami kedua faktor tersebut untuk mengatur strategi pembelajaran yang lebih bermakna, menarik, dan menyenangkan bagi peserta didik. Proses belajar adalah membangun maknapemahaman, oleh si pembelajar terhadap pengalaman informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran, dan perasaan. Belajar membangun makna dilakukan melalui proses mengalami langsung, komunikasi, interaksi, dan refleksi sehingga peserta didik dapat memperoleh gagasan yang bermakna. Belajar adalah memproduksi gagasan bukan mengonsumsi gagasan. Oleh karenanya, siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pikiran, mengungkapkan pendapat, dan proses Syaiful Sagala 2009: 166-168. Witig dalam Muhibbin Syah, 2009 mengemukakan bahwa proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu acquasistion tahap perolehan informasi, storage penyimpanan informasi, dan retrieval mendapatkan kembali informasi. Pertama, tahap acquasistion tahap perolehan informasi adalah pembelajar mulai menerima informasi sebagai stimulus dan memberikan respons sehingga ia memiliki pemahaman atau perilaku baru. Tahap ini merupakan tahapan yang paling mendasar. Bila pada tahap ini kesulitan siswa tidak dibantu, maka ia akan commit to user mengalami kesulitan untuk menghadapi pada tahap selanjutnya. Kedua, tahap storage penyimpanan informasi adalah pemahaman dan perilaku baru yang diterima oleh siswa secara otomatis akan disimpan dalam memorinya yang disebut shorterm atau longterm memori. Ketiga, tahap retrieval mendapatkan kembali informasi, yakni bila seorang siswa mendapat pertanyaan mengenai materi yang telah diperolehnya, maka ia akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang dihadapinya. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antaranak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak didik jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberi rasa aman bagi anak. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar yang ditandai oleh terjadinya hubungan aspek-aspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep atau fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar tercipta pembelajaran bermakna maka guru harus mengetahui atau mengali konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis konsep- konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang diajarkan. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar akan lebih bermakna jika dapat membangun pengalaman informasi anak daripada hanya sekadar mendengarkan guru menjelaskan sehingga kegiatan tersebut berlangsung dalam suasana yang nyaman.

2. Hakikat Pembelajaran Apresiasi Puisi