Good Governance Kerangka Teori .1 Kampanye

yang dilakukan dan bagaimana mencapai outcome yang diharapkan Osborne, 389.

1.5.3 Good Governance

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik good governance dipahami sebagai suatu mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan pemerintah negara dan pihak non pemerintah termasuk parpol, LSM, dan masyarakat yang sadar akan hak-hak demokratisnya dalam suatu kerja keras secara bersama tanpa ada satu pihak yang mendominasi pihak lain Stroker 1998: Ganie Rohman 2000, demi mencapai tujuan yang diinginkan rakyatnya. Secara skematis, struktur penyelenggaraan pemerintahan yang baik harus melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah legislatif dan eksekutif maupun non pemerintah parpol, LSM, rakyat, seperti berikut: Parpol Rakyat Legislatif Good Governance Eksekutif LSM Gambar 2 : Elemen-elemen Good Governance Gambaran tentang pemerintahan yang ideal sebenarnya cukup sulit untuk dikemukakan. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh banyaknya sudut pandang yang berbeda-beda, namun juga oleh adanya kesulitan mendefinisikan dan membuat tolok ukur suatu pemerintahan yang ideal. Tetapi secara umum terdapat tujuh ciri-ciri pemerintahan yang baik, sebagai berikut: 1. Accountability pertanggungjawaban commit to users Pemerintahan yang baik memberikan pertanggungjawaban secara berkala kepada masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat mempunyai hak untuk bertanya, memberikan kritik dan saran secara terbuka melalui perwakilannya di pemerintah. 2. Participation partisipasi Pemerintahan yang baik berada dalam nuansa kerja sama antara berbagai pihak. Oleh karena itu, partisipasi semua elemen masyarakat menjadi syarat mutlak demi terselenggaranya kehidupan bernegara yang ideal. 3. Fairness keadilan dan “kebersihan” Semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan harus berlaku adil, tidak ada dominasi dan diskriminasi satu pihak terhadap yang lain. 4. Transparency keterbukaan Pelaksanaan tugas pemerintahan harus dapat dilihat dikontrol oleh pihak lain. Semua informasi mengenai pengelolaan sumber daya sosial ekonomi harus disediakan secara terbuka dan mampu melayani berbagai kepentingan masyarakat yang terlibat didalamnya. 5. Responsibility bertanggungjawab Bertanggungjawab berkaitan erat dengan ketaatan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 6. Otonomy kemandirian dan freedom kebebasan Pengelolaan sumber daya pemerintahan harus dilaksanakan secara mandiri dan adil agar tidak bergantung kepada pihak lain sehingga otoritas pemerintahan selalu terjaga dan mampu melayani setiap kebutuhan masyarakat. 7. Eficiency efisiensi Pelaksaaan pemerintahan harus tepat sasaran, tepat guna dan terutama mampu menghindari praktik-praktik KKN. 7 Selain ketujuh ciri diatas, disebutkan pula bahwa terdapat empat syarat pemerintahan yang baik, yaitu: 1. Adanya struktur dan mekanisme kerja penyelenggara pemerintahan yang bersifat demokratis. 2. Pengembangan civil society dan demokratisasi. 3. Pengembangan HAM dan penegakan hukum. 4. Pengembangan kapabilitas pelaksana penyelenggara pemerintah. 7 Kutut Suwondo, Perubahan Pola Pemerintahan dan Kepemimpinan Lokal, Forsa Pustaka, Salatiga, 2002, hal. 94-96. commit to users Secara umum, kualitas good governance dapat tercapai apabila pemerintah dan institusi publik lainnya secara keseluruhan mampu bersikap terbuka terhadap ide dan gagasan baru dan responsif terhadap kepentingan warga masyarakat. Responsivitas akan meningkat jika masyarakat memiliki informasi yang lengkap mengenai proses dan implementasi kebijakan pemerintahan dan pembangunan. Pemerintahan juga harus mampu memahami dengan baik dan cermat akan tanggung jawab kolektif terhadap publiknya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah memelihara norma, etika, dan nilai yang dapat mendorong dan menguatkan masyarakat dalam memberikan kontrol terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan guna menjamin hak-hak setiap orang. Keseimbangan hak dan kewajiban antara pemerintah dan publiknya sesuai peraturan yang berlaku adalah esensi dari konsep good governance yang dicita-citakan setiap negara.

1.5.4 Evaluasi Program

Dokumen yang terkait

Peranan Kantor Pertanahan dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi Pertanahan( Studi Tentang Program Layanan Rakyat Sertifikat Tanah {LARASITA} pada Kantor Pertanahan Kota Padangsidempuan )

5 96 127

KUALITAS PELAYANAN SERTIFIKASI TANAH MELALUI PROGRAM LARASITA DI KABUPATEN KARANGANYAR

2 19 156

PROGRAM LARASITA (STUDI TENTANG LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKAT Program Larasita (Studi Tentang Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah Di Badan Pertanahan Nasional Karanganyar).

0 2 17

PROGRAM LARASITA (STUDI TENTANG LAYANAN RAKYAT UNTUK Program Larasita (Studi Tentang Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah Di Badan Pertanahan Nasional Karanganyar).

0 3 14

PENDAHULUAN Program Larasita (Studi Tentang Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah Di Badan Pertanahan Nasional Karanganyar).

0 2 14

IMPLEMENTASI PELAYANAN PROGRAM LARASITA SEBAGAI WUJUD TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN KEPASTIAN HUKUM DI BIDANG PERTANAHAN DI KABUPATEN GIANYAR.

0 1 13

EFEKTIVITAS PROGRAM LARASITA DALAM PELAYANAN SERTIFIKASI TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 9

Efektivitas Program Larasita dalam Pelayanan Sertifikasi Tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar IMG 20151123 0001

0 0 1

IMPLEMENTASI PROGRAM LARASITA ( LAYANAN RAKYAT UNTUK SERTIFIKAT TANAH ) DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KARANGANYAR

0 0 13

Peranan Kantor Pertanahan dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi Pertanahan( Studi Tentang Program Layanan Rakyat Sertifikat Tanah {LARASITA} pada Kantor Pertanahan Kota Padangsidempuan )

1 0 24