commit to user
11
BAB II ORIENTASI TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik 1. Konsep Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran selalu ditandai adanya interaksi antara guru dengan siswa. Interaksi tersebut dapat terjadi secara searah maupun terjadi secara timbal balik dari
guru kepada siswa atau sebaliknya. Guru memiliki peran yang besar dalam rangka menentukan model interaksi atau kegiatan yang akan dipilih. Peran guru dalam
melakukan kegiatan untuk memilih dan menentukan model interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa disebut mengajar. Sedangkan kegiatan siswa dalam
melakukan kegiatan interaksi disebut belajar. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku atau “A change in behavior” karena interaksi dengan lingkungan.
Proses Pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 19. Heinich, Molenda, dan Russel 1996: 16 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan susunan informasi
dan lingkungan untuk memfasilitasi proses belajar. Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana
belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap Dimyati dan Mudjiono, 2009: 157. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2001: 57,
pembelajaran adalah kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
commit to user
12
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Secara Umum
pengertian pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah
kearah yang lebih baik Darsono, 2002: 24-25. Sedangkan secara khusus teori pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut:
1 Teori Behavioristik, mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan stimulus. Agar
terjadi hubungan stimulus dan respon tingkah laku yang diinginkan perlu latihan, dan setiap latihan yang berhasil harus diberi hadiah dan atau reinforcement
penguatan. 2 Teori Kognitif, menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai cara guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari.
3 Teori Gestalt, menguraikan bahwa pembelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa, sehingga siswa lebih mudah
mengorganisirnya mengaturnya menjadi suatu gestalt pola bermakna. 4
Teori Humanistik, menjelaskan bahwa pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka pembelajaran adalah suatu proses yang sistematik dari beberapa komponen pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan sikap. b. Sistem Pembelajaran
Kompleksitas, keunikan, dan saling ketergantungan dari situasi pembelajaran disebut sistem. Sistem adalah sekumpulan bagian atau elemen yang saling
commit to user
13
berhubungan dimana konsepnya terpisah dari lingkungannya Banathy dalam Kozma, Belle, dan Williams, 1979: 12. Menurut John Mc. Manama dalam Soenarwan 2008:
7, sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Proses instruksional dapat dipandang sebagai suatu sistem. Tujuan dari sistem
adalah untuk menyampaikan pembelajaran. Komponen sistem yaitu siswa, guru, materi palajaran. Komponen saling berinteraksi untuk mencapai tujuan Dick, Carey
Carey, 2001: 3. Elemen-elemen dari sistem instruksional, yaitu guru sebagai manajer sistem,
mata pelajaran sebagai pesan yang disampaikan pengetahuan atau norma, mediumkomunikasi, dan siswa sebagai penerima pesan yang disampaikan. Evaluasi
antara guru dan murid berfungsi sebagai indikator efektifitas proses. Lingkungan mmendukung sistem, nilai dan tujuan sistem dibawa dari lingkungan yang lebih besar
Kozma Belle dan Williams, 1979: 13. Sistem instruksionalpembelajaran adalah suatu peristiwa yang mempengaruhi
siswa sehingga terjadi proses belajar. Bentuk nyata dari sistem instruksional itu adalah satu rangkaian bahan atau strategi instruksional yang telah teruji secara efektif dan
efisien di lapangan Gagne dalam Atwi Suparman, 2001: 8. Sistem pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Fungsi sistem pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang
paengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk pemilihan sistem ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan
commit to user
14
dicapai dalam pembelajaran, dan tingkat kemampuan peserta didik. Akhirnya setiap sistem memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap
pendekatan memberikan pesan yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas Trianto, 2007: 5.
Sistem pembelajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahap, yaitu tahap analisis menentukan dan merumuskan tujuan, tahap sintesis perencanaan proses
yang akan ditempuh, dan tahap evaluasi mentes tahap pertama dan kedua Oemar Hamalik, 2001: 56.
Berdasarkan pada rumusan di atas, sistem pembelajaran dapat didefinisikan sebagai berikut: Sistem pembelajaran adalah suatu totalitas struktur yang terdiri dari
beberapa komponen pembelajaran yang mempunyai fungsi khusus dan saling hubungan, interaksi dan interdependensi secara bersama-sama menuju kepada
tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Ciri-ciri Pembelajaran