commit to user
110
2. Hambatan atau Kendala dan Upaya Mengatasi Hambatan dalam Pembelajaran IPS Terpadu
Faktor-faktor yang menjadi hambatan atau kendala dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Giritontro yang peneliti sorot adalah faktor guru, peserta
didik, bahan ajar, dan media pembelajaran.
a. Guru
Menurut keterangan Kepala Sekolah, pelaksanaan pembelajaran IPS secara terpadu di SMP Negeri 1 Giritontro baru dimulai tahun pelajaran 20092010.
Pembelajaran sebelumnya dilaksanakan secara terpisah sesuai cabang-cabang IPS. Hal ini tidak terlepas dari hambatankendala yang ada. Hasil analisa pelaksanaan
pembelajaran IPS Terpadu oleh kepala sekolah dan para guru mata pelajaran IPS, dijelaskan oleh Kepala Sekolah, Supriyadi ES., S.Pd. sebagai berikut:
Berkaitan dengan adanya kendala dalam pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu, PW yang berlatar belakang Pendidikan Geografi mengatakan:
“………….. dalam pembelajaran kadang-kadang saya merasa kesulitan untuk menyampaikan materi, karena IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-
ilmu sosial seperti: Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, sedangkan latar belakang saya adalah Geografi, maka saya sering sharing dengan bapak dan ibu
guru IPS lain dan tidak segan-segan menanyakan kepada mereka tentang materi yang saya kurang pahami. Hal ini saya lakukan pada saat pelaksanaan MGMP
maupun di tengah-tengah kami sedang berbincang-bincang tentang pembelajaran.” CLHW 03.
“Analisa yang kami lakukan bersama para guru IPS tentang pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu ternyata ada kendala, antara lain: 1 latar belakang guru
yang mengajar merupakan guru disiplin ilmu seperti Geografi, Sejarah, dan Ekonomi mengalami kesulitan untuk melakukan pembelajaran yang memadukan
antardisiplin ilmu tersebut; 2 terdapat kesulitan dalam pembagian tugas dan waktu pada masing-masing guru ”mata pelajaran” untuk pembelajaran IPS secara
terpadu apabila dilaksanakan melalui team teaching.” CLHW 01.
commit to user
111
Selanjutnya sebagai upaya untuk mengatasi kendala tersebut Kepala Sekolah, Supriyadi ES., S.Pd. menjelaskan:
b. Peserta Didik
Selama ini masih ada peserta didik yang memandang IPS sebagai mata pelajaran hafalan. Pada hal materi yang tercakup di dalamnya cukup luas dan sangat
kompleks. Seorang siswa yang bernama Ita Fatma Aslami kelas VIII D, mengatakan:
Hal senada juga diungkapkan oleh Deni Ika Prasetyo, siswa kelas VIII E, yang mengatakan:
Kondisi demikian diakui oleh MY, yang mengatakan: “Saya sangat sulit untuk mengahafalkan materi IPS karena sangat banyak serta
banyak istilah-istilah yang saya tidak tahu artinya. Selain itu saya juga enggan untuk membaca seluruh materi yang ada di buku IPS karena sangat banyak dan
IPS bukan pelajaran yang diujinaskan.” CLHW 06
“Banyak materi pelajaran IPS yang sulit saya hafalkan, sehingga setiap kali ada ulangan IPS nilai saya selalu di bawah KKM. Meskipun hasil ulangan saya kurang
bagus, saya akan terus berusaha dan akan lebih rajin lagi belajar agar nilai saya bisa mencapai KKM.” CLHW 06.
“Untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran IPS Terpadu antar lain: Pelaksanaan kegiatan MGMP rumpun IPS diintensifkan, sehingga dapat dilakukan
koordinasi antarbidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPS. Guru-guru yang tercakup ke dalam mata pelajaran IPS diberikan pelatihan bidang-bidang studi
di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studi Sejarah diberikan pelatihan tentang bidang studi Geografi dan Ekonomi. Selain itu juga agar ditinjau ulang
tentang pengaturan tempat duduk para guru. Tempat duduk para guru bisa dikelompokkan sesuai rumpun mata pelajaran, sehingga setiap saat bisa sharing
tentang pembelajaran dengan guru lain yang serumpun.” CLHW 01.
“Mungkin karena banyaknya materi yang bersifat deskriptif sehingga IPS terkesan sebagai pelajaran hafalan, masih ada beberapa siswa yang kurang tertarik pada
pembelajaran IPS, sehingga akan menghambat pencapain tujuan pembelajaran IPS.” CLHW 04.
commit to user
112
Agar siswa tertarik pada pembelajaran IPS, PW menjelaskan:
c. Bahan Ajar Sumber Belajar