Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pinset, botol alkohol, surber net, kertas grafik, gunting, botol aquadest, botol winkler, tisu gulung, tool box,
cool box, pH meter, termometer Hg, keping sechii, pipet tetes, erlenmeyer 150 ml, spit lima ml, lux meter, GPS Global Positioning System, camera digital, lakban,
kertas label, toples, plastik, botol sampel. Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah alkohol 70, aquadest, aluminium foil, MnSO
4
, KOH-KI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3
, dan amilum.
3.4 Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan adalah Purvosive Samvling pada tiga stasiun. Pada setiap stasiun terdapat dua titik pinggir dan dilakukan lima kali
pengambilan sampel pada setiap titik. Pengambilan sampel menggunakan surber net yang dilakukan dengan cara mengeruknya pada substrat dasar perairan.
Sampel yang didapat disortir menggunakan metode hand sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air dan dimasukkan ke dalam botol sampel yang berisi
alkohol 70 sebagai pengawet dan diberi label. Sampel dibawa ke Laboratorium PSDAL Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi dengan
menggunakan buku acuan Edmonson 1963 dan Dharma 1998.
3.5 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan 3.5.1 Suhu
o
C
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer Hg. Termometer dimasukkan ke badan air dan biarkan beberapa saat lalu dibaca skala
dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala termometer.
3.5.2 Intensitas Cahaya Candela
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter. Lux meter diletakkan pada setiap stasiun yaitu pada daerah dengan intensitas
cahaya maksimum. Biarkan beberapa saat dan dicatat hasil yang tertera pada Lux meter.
3.5.3 Penetrasi Cahaya cm
15
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan keping sechii, caranya dengan memasukkan keping Sechii ke dalam perairan sungai sampai
keping sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya.
3.5.4 pH air
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter yang dimasukkan ke badan air lalu dibaca nilainya dan dicatat hasil yang tertera pada
skala pH meter.
3.5.5 Kecepatan Arus ms
Diukur dengan menggunakan bola pimpong, yang diletakkan di permukaan perairan kemudian dengan menggunakan stopwatch ditentukan kecepatan hingga
mencapai titik tertentu.
3.5.6 DO Dissolved Oxygen
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler, yaitu sampel air dimasukkan ke dalam botol Winkler, lalu ditambahkan
masing-masing 1 ml MnSO
4
dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Sampel didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih,
kemudian ditambahkan 1 ml H
2
SO
4
, dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu sampel ditetesi amilum sebanyak 5 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk
larutan biru. Kemudian sampel dititrasi menggunakan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Dihitung volume Na
2
S
2
O
3
0,0125 N yang terpakai Lampiran 1.
3.5.7 BOD
5
Biochemical Oxygen Demand
Pengukuran BOD5 dilakukan dengan metode Winkler. Sampel air yang diambil dari dalam perairan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20
o
C. Setelah lima hari diukur kandungan oksigennya dengan menggunakan metode Winkler
dimana nilai BOD
5
didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
3.5.8 Kejenuhan Oksigen
Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Barus 2004:
Kejenuhan O
2
x 100 Keterangan:
O
2
[U] : Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgL O
2
[t] : Nilai konsentrasi pada tabel sesuai besar suhunya Lampiran 3.
3.5.9 Jenis dan Kandungan Organik Substrat Sampel substrat yang diambil dari dasar perairan dibawa ke Laboratorium untuk
dianalisis jenis dan kandungan organiknya. Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang digunakan dalam Pengukuran Faktor
Fisika-Kimia No. Parameter Fisika-
Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran
1. Suhu °C
Termometer air raksa In-situ
2. Intensitas cahaya Candela Lux meter
In-situ 3. Penetrasi cahaya
m Keping sechii
In-situ 4. pH air
cm pH meter
In-situ 5. Kecepatan arus
mdet Stopwatch
In-situ 6. DO
mgL Winkler
Laboratorium 7. BOD
5
mgL Winkler
Laboratorium 8. Kejenuhan Oksigen
- Laboratorium
9. Jenis dan
Kandungan organik substrat
- Laboratorium
3.6 Analisis Data