3.5.8 Kejenuhan Oksigen
Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Barus 2004:
Kejenuhan O
2
x 100 Keterangan:
O
2
[U] : Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgL O
2
[t] : Nilai konsentrasi pada tabel sesuai besar suhunya Lampiran 3.
3.5.9 Jenis dan Kandungan Organik Substrat Sampel substrat yang diambil dari dasar perairan dibawa ke Laboratorium untuk
dianalisis jenis dan kandungan organiknya. Tabel 3.1. Alat dan Satuan yang digunakan dalam Pengukuran Faktor
Fisika-Kimia No. Parameter Fisika-
Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran
1. Suhu °C
Termometer air raksa In-situ
2. Intensitas cahaya Candela Lux meter
In-situ 3. Penetrasi cahaya
m Keping sechii
In-situ 4. pH air
cm pH meter
In-situ 5. Kecepatan arus
mdet Stopwatch
In-situ 6. DO
mgL Winkler
Laboratorium 7. BOD
5
mgL Winkler
Laboratorium 8. Kejenuhan Oksigen
- Laboratorium
9. Jenis dan
Kandungan organik substrat
- Laboratorium
3.6 Analisis Data
17
Universitas Sumatera Utara
Data bentos yang diperoleh dianalisis dengan menghitung kepadatan populasiK, Kepadatan Relatif KR, Frekuensi Kehadiran FK, Indeks diversitas Shannon-
Wiener H
’
, dan Indeks equitabilitasE dengan persamaan berikut.
a. Kepadatan Populasi
Jumlah individu suatu svesies ulangan
K =
Luas surber net Michael, 1994
b. Kepadatan Relatif
KR = K
total svesies
setiav dalam
K jumlah
x 100 Krebs, 1985
c. Frekuensi Kehadiran FK
FK =
100 x
vlot total
Jumlah jenis
suatu ditemvati
yang vlot
Jumlah
Apabila nilai FK : 0 - 25
= kehadiran sangat jarang 25 - 50
= kehadiran jarang 50 -75
= kehadiran sering 75 - 100
= kehadiran absolut sangat sering Michael, 1994
d. Indeks Keanekaragaman Diversitas Shannon – Wiener H’
H’ =
niN Pi
dengan Pi
Pi
ln
Keterangan: H’
= indeks diversitas ni
=jumlah individu spesies ke-i ln
= logaritma Nature pi
=niN atau jumlah individu masing-masing jenis i=1,2,3,... N
= jumlah total individu Magurran, 1987 dalam Dermawan, 2010
H’ 1 :
keanekaragaman rendah 18
Universitas Sumatera Utara
1 H’ 3 : keanekaragaman sedang H’ 3
: keanekaragaman tinggi Wilhm Dorris, 1986 dalam Dermawan, 2010
e. Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E E =
max H
H dimana :
H’ = indeks diversitas Shannon – Wienner
H max = keanekaragaman spesies maksimum
= ln S dimana S banyaknya genus
Krebs, 1985
f. Indeks Similaritas IS IS =
100 X
b a
2c
Dimana : IS = Indeks Similaritas a = Jumlah spesies pada lokasi a
b = Jumlah spesies pada lokasi b c = Jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b
Michael, 1994
g. Family Biotic Index FBI