39 1.
Titik – titik data menyebar di atas dan bawah atau di sekitar angka 0
2. Titik
– titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja 3.
Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4.
Penyebaran titik – titik data sebaiknya tidak berpola
Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan
uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu
dengan lainnya. Maka uji autokorelasi ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh penulis ada data
crosssection , maka masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.3.1.Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang
diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien
determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Hal ini
berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel
Universitas Sumatera Utara
40
independen terhadap variabel dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. 3.7.3.2.Uji F
Uji F adalah untuk melihat apakah variabel independen secara bersama - sama serentak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah- langkah sebagai berikut :
Ho : b1=b2=b3=0 Artinya secara bersama - sama serentak variabel independen
tidak terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1≠ b2≠b3≠0
Artinya secara bersama - sama serentak variabel independen
terdapat pengaruh terhadap variabel dependen, dengan kriteria :
Ho diterima, apabila F-hitung F- tabel pada α = 5
Ha diterima, apabila F-hitung F- tabel pada α = 5
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya
pengaruh dari varibel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang
biasa disebut dengan Analysis of Varian ANOVA. Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat
signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel.
Universitas Sumatera Utara
41 Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan
ketentuan yaitu apabila hasil signifikansi pada tabel ANOVA α 0,05, maka H0 ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila tingkat
signifikansi pada tabel ANOVA α 0,05, maka H0 diterima tidak berpengaruh.
Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitung F tabel α 0,05
maka H0 ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila F hitung F tabel α 0,05 maka H0 diterima tidak berpengaruh. Adapun F
tabel dicari dengan memperha tikan tingkat kepercayaan α dan derajat
bebas degree of freedom.
3.7.3.3.Uji t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima,apabila t-hitung t-
tabel pada α = 5 Ha diterima,apabila t-hitung t-
tabel pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN